Short Story 01.

2K 118 21
                                    

Skylar dan Kairi telah resmi menjadi tunangan bulan lalu. Saat ini juga Skylar dan Kairi sedang berkencan, Kairi benar-benar membuat Skylar kelelahan hampir setiap malam.

"Udahlah Kairi.. Cape gua sama lo lama-lama" Kairi hanya menatapnya dan kemudian menempel kembali kepada Skylar. Jika seperti ini terus bagaimana mereka bisa kembali kerumah?

Kairi mengantarkan skylar tepat di depan GH. Di sana juga ada irrad yang menunggunya dengan tangan yang ia silangkan di dada dengan brusko dan vyn yang menatapnya lucu.

"Sini! Kan udah main kalian!" Kairi menatap irrad bermusuhan, kenapa bocah ini sangat menyebalkan? Cepat kembalilah ke PH bajingan!

"Berisik, kau penganggu" Kairi menarik pinggang skylar posesif, irrad yang melihat itu mendecih tak suka. Jika bukan karena ehem-- dia pihak bawah mana mau dia melepaskan skylar.

"Kenapa?! Gua kan temen skylar yang paling baik! Deket juga kita!" Skylar menghela nafas lelah, kenapa juga dengan si bocah ini.

"Temen deket? Segitu minta makan doang ke calon gua lu" skylar menepuk bibir Kairi lumayan keras. Tidak boleh seperti itu, irrad yang mendengar itu mendecih.

Ia bukan meminta namun ia hanya diberikan challenge oleh skylar sendiri, jika ia menang maka skylar akan memberikannya martabak.

Irrad menatap keduanya malas, ia kemudian menarik tangan skylar dan membawanya ke dalam. Awalnya akan terjadi tarik-tarikan antara Kairi dan irrad, namun Kairi ciut melihat ekspresi skylar yang seperti itu.

Irrad terlihat masam apalagi ketika ia di olok-olok hanya meminta minta ke skylar, dia bukan orang yang sering meminta minta. Bukan! Dia.. Bukan..

Skylar menatap irrad yang sejak tadi menundukkan kepalanya, tidak biasanya bocah ini seperti ini. Sesaat setelahnya datang brusko yang wajahnya 11 12 dengan irrad. Mereka sama-sama masam.

"Kalian kenapa?" Brusko tidak menjawab pertanyaan skylar dan langsung menaiki kasur. Skylar menghela amfas lelah, setelahnya ia mendengarkan isak tangis? Tunggu.. Brusko menangis?!

"Hik.. It hurts.. Gua, gua udah HUWAAAAA" Brusko menangis kejar, skylar terdiam sejenak.. Ada apa dengan keduanya ini?! Tak lama setelahnya tangisan irrad menyusul brusko.

Skylar benar-benar pusing, ia ingin menangis sepertinya, kenapa semua orang disekitarnya tidak bisa di ajak bekerja sama?!!!

Irrad dan brusko tidur dengan cara berpelukan, well itu hnyalah satu hasil dari berbagai cara Skylar membuat keduanya bungkam!

Skylar baru keluar dari kamar mandi, ia baru selesai keramas dan hendak pergi bawah. Ia juga memainkan handphonenya karena banyak pesan masuk dari xinn dan ibu Kairi.

"ANJINGGG!!!!! HAHAHAHHAHAHAHAHAHAH" Teriakannya irrad mampu membuat handphone Skylar terjatuh. Kapakah dia sudah terbangun? Cepat sekali padahal ia baru kembali dari kamar.

Skylar mengambil handphone nya dan hendak melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga.. Namun saat beberapa tangga di belokan ia terpeleset oleh air yang turun dari rambutnya.

Terjatuh nya Skylar seolah-olah menjadi lambat, seperkian detik di ruang tamu Vyn menatap bayangan Skylar yang terjatuh. Skylar berguling hingga benar-benar sampai mendarat di lantai 1.

"LER!!!" teriakan Vyn mengguncang kan seluruh rumah. Ia melemparkan handphonenya asal dan berlari menuju Skylar yang sudah terbaring dengan kepalanya yang terus mengeluarkan darah.

ᴘʀᴏ ᴘʟᴀʏᴇʀ ᴏʙsᴇssᴇᴅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang