06. Dendam Irrad?

2.3K 125 12
                                    

Kiboy menjambak dan menarik telinga milik kairi. Kejadian yang terjadi di toilet kemarin mampu membuat Skylar terdiam, dia sepertinya ingin sendiri namun untung nya saja kejadian tersebut tidak membuat performa dirinya menurun. Mereka tetap melawan Lilgun dan memenangkan pertandingan nya dengan score 2-0.

Hanya saja saat semi final melawan AP BREN dan juga third place Mach melawan FireFlux Esports mereka harus mengalami kekalahan dengan score yang hampir sama 1-2. Skylar terlihat lebih pendiam dari biasanya, deden dan banana juga bingung apa yang harus mereka perbuat dari perbuatan Kairi yang mengarah ke arah Skylar kemarin.

Skylar tampak masih tertidur dengan kantung mata yang mirip seperti panda di wajahnya, mereka akan berangkat beberapa jam lagi. Irrad melihat Skylar yang sepertinya ingin saja menangis, bajingan Kairi itu telah membuat Skylar milik mereka jadi seperti ini maka dari itu ia akan membalasnya dendamnya nanti saat pertandingan MPL.

Irrad menarik selimut dan menatap wajah Skylar yang sedang tertidur itu, ia mendekati Skylar dan memeluknya dari samping memberikan kehangatan miliknya. Deden yang melihat dari ambang pintu hanya terkekeh gemas melihat tingkah laku irrad kali ini.

Skylar dan team nya sudah sampai di GH, mereka tampak kelelahan apalagi wajah Skylar yang tampak sudah menginginkan tempat tidur. Xin yang melihat Skylar dari sofa hanya menghela nafas, ia kemudian beranjak dan mendekati Skylar yang sedang mengambil minum.

"Mau gua gendong? Lu kayak mayat idur tau ngak?" Skylar menatap xin dan menguap mengantuk, ia mengangguk dan merentangkan kedua tangannya. Xin kembali menghela nafas dan memberikan punggung nya pada Skylar.

Xin dengan perlahan membawa Skylar ke arah kamarnya, tentang kejadian Skylar yang di cium dan di berikan tanda oleh Kairi sudah Xin dengar dari mulut deden. Ia melihat leher Skylar yang masih meninggalkan tanda tersebut, apalagi bekas gigitan yang sangat mencolok dengan kulit putih Skylar.

Xin menurunkan Skylar perlahan dan dapat di lihat langsung oleh irrad, ia melihat dengan seksama apa yang Xin lakukan. Dia membelai, mencium kening dan mengelus kepala juga kening Skylar sayang.

"I hate Kairi who comes from Team Onic" ucap irrad dengan nada tidak suka, Xin menatap irrad dan terkekeh dengannya.

"Gua juga, ren jagain ler. Ler kayaknya bakal demam, gua tidur di sini boleh ngak? Di sofa" dyrennn mengangguk dan menatap Skylar, ia beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di kasur Skylar.

"Gua mau tidur di sini" Xin menghela nafas, jika itu terjadi mungkin dia akan tertular demam Skylar. Hingga tak lama kemudian irrad mengikuti dyrennn dengan merebahkan dirinya di ujung kasur Skylar, ia mengambil sofa dan menyatukannya dengan kasur Skylar.

"Gua juga!" Irrad dengan posesif memeluk Skylar dari samping, sang empu hanya membalasnya dan terjadilah peluk memeluk antara keduanya.

Dyrennn tak mau kalah dan memeluk punggung Skylar, Xin hanya lelah dengan kelakuan kedua anak itu namun di sisi lain dia juga ingin hanya saja jika ia memaksakan keinginannya Skylar tidak bisa tertidur.

"Gua ambil air anget dulu, kayaknya gua suruh deden buat kesini deh" irrad dan dyrennn kemudian diam, mereka dengan cepat menatap Xin tajam dan mendecih. Irrad kembalikan sofa tersebut dan tertidur dengan melihat wajah Skylar dan begitu pula dengan dyrennn.

Xin tidak mau berbagi apalagi tentang Skylar, jika bisa ia akan membawa Skylar ke tempat nya tertidur namun itu akan bermasalah bagi banana, deden dan brusko.

Esoknya Skylar benar-benar demam, bahkan suhu tubuhnya hampir menyentuh 40°C dalam satu malam ini. Xin tetap stay duduk di samping ranjang Skylar. Ia menatap Skylar kasihan, kemarin ia kelelahan karena latihan dan pertandingan kali ini di tambah fikiran tentang kejadian yang Kairi dan dirinya sendiri lakukan.

ᴘʀᴏ ᴘʟᴀʏᴇʀ ᴏʙsᴇssᴇᴅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang