chapter 16

16.2K 1K 53
                                    

Mendengar suara teriakan Rafa dengan Cepat Abraham berlari ke atas ada rasa bahagia sebab Rafa memanggilnya dengan panggilan Papah walaupun mungkin Rafa tidak sadar, sesampainya Di atas Abraham melihat Rafa sedang berdiri di hadapan seorang Bocah Manis.

"Kenapa nak ?? Ada apa ?? Kenapa kamu berteriak." Ucap Abraham panik.

"Siapa dia ??" Tanya Rafa dengan nada kesal.

Abraham melihat Sesosok remaja manis yang ada di hadapan Rafa namun dengan cepat ia dapat simpulkan bahwa yang ada di hadapan Rafa saat ini adalah keponakan Adik iparnya itu .

"Dia keponakan Tante Raf." Ucap Alya menjelaskan.

"Haah, tolong aku mau tidur ponakan Anda mengganggu." Ucap Rafa.

"Ya ampun Davin kamu gak papa nak kamu kenapa bisa di sini sayang." Ucap Rosa menghampiri Davin.

Rafa melihat seorang ibu ibu seusia Neneknya "di tanya Kenapa, emang gue apain." Batin Rafa.

Rosa terus memeriksa Davin entah apa yang dia priksa "nenek dia mau masuk ke kamar ini, padahal kamar ini punya keluarga utama bahkan Davin aja Tidak boleh tidur disini Nenek." Ucap Davin.

Rafa mengusap kepalanya kasar "sudah gue bilang, ini kamar gue !!! Lo ngerti bahasa manusia gak sih ??" Ucap Rafa yang sudah jengah dengan sesosok bocah yang ada di depannya.

"Benarkah itu." Ucap Davin menatap Ke arah Abraham dengan tatapan ingin tahu, sedangkan Abraham hanya mengangguk pertanda kamar ini memang milik dia.

"Udah di jawab kan !! Sekarang minggir gua pengen Tidur, gue ngantuk lelah dan gue sudah pusin." Ucap Rafa menggeser Davin kemudian membuka kamarnya dan menutupnya dengan keras.

Brak

Bunyi keras suara pintu membuat semua orang kaget "kenapa anak kalian begitu kasar." Ucap Rosa Dengan nada sedikit ketus.

"Haah, lebih baik kita kembali ke kamar masing masing buat istirahat aku dan Adam juga harus balik ke kantor." Ucap Abraham mengingat hari masih siang.

"Om."ucap Davin memanggil Abraham, Abraham yang merasa di panggil kemudian menoleh ke belakang.

"Ya."

"Eum boleh gak kalo Davin tidur di lantai Atas ?? Soalnya Davin pengen banget lihat pemandangan Dari Balkon om." Ucap Davin.

"Hanya Ada dua Di rumah ini kamar yang ada Balkonnya, satu milik Keysha yang pasti saya tidak akan mengizinkanmu tidur dengannya karena kalian Cewek sama Cowok, kedua Kamar milik Rafa dan pasti orangnya juga tidak mau." Ucap Abraham memberi pengertian kepada Davin.

"Tolonglah Abraham, kasih Davin biar juga tidur di kamar Rafa, Davin di sini cuma Beberapa hari doang." Ucap Rosa.

"Begitu juga Rafa Nyoya Rosa, Hubunganku dengan Anak bungsuku sedang buruk, aku tidak mau menambah masalah dengan ini semoga anda mengerti." Ucap Abraham kemudian meninggalkan Rosa dan Davin dengan Davin yang sudah mau menangis.

"Nenek." Lirih Davin.

"Shutt gak papa nanti kita coba lagi ya, Kita tanya sama Rafa siapa tahu mau." Ucap Rosa tak tega melihat wajah lucu Davin yang memancarkan Raut kesedihan.

Akhirnya Davin dan Rosa kembali ke kamar mereka dengan perasaan kecewa karena Davin tidak di izinkan untuk tidur dengan Rafa.

Rafa setelah sampai kamar langsung membanting tasnya ke sembarang tempat, Ia kemudian membuka Jaketnya dan melepas pakaiannya masuk kedalam kamar mandi ia berencana mandi sebelum ia tidur karena badanya sudah penuh dengan keringat.

Rafa keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan di pinggangnya kamar Rafa terlihat seperti kamar pada umumnya dengan Warna Biru Galaksi dengan di hiasi Lampu LED yang berkelap kelip, banyak barang yang Rafa simpan disini Salah satunya Barang Pemberian Abraham yang ia simpan Rapi di Lemari,  alasan siapapun di larang masuk ke sini adalah banyaknya Action Figur di sini yang Rafa pajang belinya juga bukan dengan harga murah.

Boy On transmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang