Chapter 39

12.6K 824 46
                                    

"hahahaha, ya gak mungkin lah orang aku kesini aja gak bawa persiapan." Ucap Rosmala sambil mengaduk susu hangat di meja dapur, niat ingin memberi racun pada susu itu namun tidak mungkin karena Rosmala tidak punya racun apapun.

Rosmala kemudian berjalan kembali ke arah ruang tengah sambil membawa Susu putih di nampan "ini." Ucap Rosmala sedikit ketus.

Rafa Menatap Rosmala " babu gak ada Attitude,  gue ini Majikan Lo." Ucap Rafa membuat Rosmala geram ia mengepalkan tanganya sangat kencang, Sedangkan Reyhand hanya menggeleng - geleng melihat tinggal Adik tirinya itu.

"Ingat ini kalian tidak bisa memecatku Setelah aku bisa merebut mas Damian aku akan menendangmu dari sini ingat itu." Ucap Rosmala dengan pelan yang jelas di dengar oleh Rafa maupun Reyhand.

Rafa berdiri dari sofanya menatap tajam Rosmala "jangan fikir kita tidak bisa memecatmu kau bisa bertindak sesuka hati di rumah ini, Kau fikir siapa dirimu ??" Ucap Rafa dengan membisik di telinga Rosmala.

"Kau disini sedang berjuang menggoda Daddyku, tapi kau lupa Anak dan orang tua mu di luar sana sedang tersiksa." Rafa bisa melihat Wajah ketakutan Rosmala.

"Berani sekali kamu mengusik keluarga ini." Ucap Rafa dengan Senyum Remehnya kemudian mengambil susu itu membawanya ke kamar meninggalkan Rosmala dan Reyhand.

Reyhand menatap Rosmala dengan tatapan Datar kemudian ia menghela nafas dengan sangat dalam "entah apa yang kau fikirkan hingga bisa berfikir menyinggung keluarga Argantara, Tapi ketahuilah Kamu sedang memburu seseorang yang berada di belakangmu, Kalo sampai dapat Kalian akan membusuk di penjara ingat itu, puas puaskan kah tinggal disini Tapi saat semua sudah siap maka ucapkan selamat tinggal pada Kebebasanku keluarga ini tidak akan melepamu begitu saja." Ucap Reyhand dengan nada dingin.

Memang benar keluarga Argantara tidak akan melepaskan Rosmala beserta temanya begitu saja Bahkan saat ini keluarga Argantara sudah mengurus biro jasa yang menyalurkan Rosmala hingga di dapati ternyata seseorang terlibat dalam kejadian ini.

"Aku harus menghubungi mas Bagas." Ucap Rosmala Dalam hati, Rosmala kemudian pergi ke kamarnya, sesampainya di kamar Rosmala langsung mencari ponselnya dan beberapa saat kemudian ia langsung menghubungi bagas.

"Iya ada apa"

Terdengar suara Bagas di samping sana Seperti seseorang yang terengah-engah seperti Bagas baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai suami.

"Sepertinya keluarga Argantar sedang memburu mu." Ucap Rosmala.

"Yaa, aku tahu itu."

"Terus sekarang gimana, aku terjebak di sini."

"Tenang lah, semua masih dalam kendali ku, kau cukup lakukan tugasmu di sana goda Damian hingga ia sepenuhnya dalam kendali mu setelah itu Keluarga argantara milik kita."

"Kau fikir akan mudah ?? Posisi ku terancam disini bagas." Ucap Rosmala sedikit kesal ia sudah hampir mati disini tapi Bagas seperti santai santai saja.

"Temui aku di hotel Delunax besok jam 12, disana akan aku kasih tahu rencana selanjutnya."

"Baiklah, kalo memang ini masih sesuai dengan rencana besok aku akan kesana." Ucap Rosmala kemudian ia mematikan HPnya.

Tok
Tok
Tok

Terdengar suara ketukan pintu kamar Rosmala, mendengar suara ketukan pintu Rosmala langsung bergegas membuka pintu, saat membuka pintu terlibat salah satu rekan Art Rosmala ada di sana.

"Kau di panggil Tuan dan Nyonya." Ucapnya kemudian pergi.

Rosmala langsung menutup pintu kamarnya dan bergegas untuk menemui Eduard dan Celia,  sesampainya di ruangan Eduard ia langsung menghadap kedua pasangan suami istri itu.

"Ini." Ucap Eduard menyerahkan segepok Uang.

"Ini adalah Gaji kamu satu bulan penuh bersama bonusnya, sekarang kemasi barangmu dan kamu di pecat." Ucap Eduard .

Rosmala mengerti Eduard ingin Rosmala pergi dengan menggajinya Lebih awal agar ia bisa di pecat "maaf Tuan Saya menolak." Ucap Rosmala dengan tenang.

"Kalo sudah tidak ada yang di bicarakan saya permisi." Ucap Rosmala kemudian ia beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu."

Rosmala berhenti melangkah ketika ia mendengar suara celia yang memanggilnya"kenapa kau menolak." Ucap Celia.

"Saya hanya ingin bekerja Nyonya." Ucap Rosmala dengan senyuman namun di mata Celia itu senyuman yang licik.

"Kalo begitu saya permisi." Rosmala meninggalkan Ruangan Eduard saat Rosmala berjalan ia melihat Mariam dan Damian Yang sedang bersenda gurau di meja bawah tanganya mengepal merasa sakit hati.

"Lihat saja kau akan jadi milikku mas Damian lihat nanti aku akan jadi nyonya Argantara, bukan jalang murahan itu." Batin Rosmala menatap tajam Mariam.

Rosmala terfikir sebuah ide yang sangat gila, Sebelum ia masuk ke mansion ini Rosmala melihat sebuah jamur liar yang tumbuh di samping mansion ini, Rosmala kemudian tersenyum " ini akan jadi langkah pertama ku untuk menjadi nyonya Argantara." Batin Rosmala kemudian ia beranjak dari sana.

Kini malam telah tiba keluarga Argantara sudah berada di meja makan untuk melakukan Acara makan malam semua makanan sudah tertata rapi di meja makan " huhu laparnya." Ucap Rafa menatap semua makanan yang ada.

"Daddy juga lapar." Ucap Damian.

"Kalian semua memang lapar." Jawab Mariam dengan tersenyum.

Mereka semua duduk dengan tenang sampai Rosmala datang dengan membawa sebuah nampan berisi makanan, Rosmala kemudian meletakan makanan itu "mau aku ambilin nasinya." Ucap Rosmala menatap Damian, sedangkan Damian yang di tatap Merasa ngeri-ngeri sedap.

Mariam merasa jengkel dengan sikap Rosmala "masih ada saya istrinya disini, tugasmu cuma memasak bukan melayani." Ucap Mariam dengan ketus.

"Saya hanya menawari Nyonya " ucap Rosmala dengan lembut.

"Sudahlah kamu kembali ke dapur, tempat kamu bukan disini." Ucap Eduard melihat Rosmala yang seperti kegatelan dengan Damian, bukan seperti emang Gatel.

Rosmala kemudian pergi dari sana namun ia tak sepenuhnya pergi ia bersembunyi di balik tembok kemudian ia mengintip ke arah keluarga Damian yang sedang makan sambil tersenyum.

Mariam mengambilkan makanan untuk sang suami bersama dengan lauk pauknya begitu juga Mariam mengambil makanan yang ada di sana, Mariam melihat sekolah makanan yang di bawa Rosmala Sedikit menarik perhatiannya kemudian mengambil untuk ia makan sendiri.

Rosmala melihat Itu dengan senang "rasakan jamur liar itu jalang." Batin Rosmala.

Namun tak hanya Mariam yang mengambil Jamur buatan Rosmala Rafa juga mengambil Jamur itu " mualai makan." Kemudian mereka mulai makan keadaan sesaat biasa aja mereka makan dengan tenang sampai Rafa di suapan kedua ia merasakan nafasnya sesak tak hanya Rafa Mariam juga merasakannya.

Prang.

Rafa Dan Mariam menjatuhkan sendoknya membuat Semua orang kaget menatap Rafa dan Mariam yang kejang-kejang "PANGGIL AMBULAN." teriak Eduard.

"Lama, ayo bawa Mommy dan Rafa sekarang pake mobil saja." Ucap Farel kemudian Damian menggendong Mariam dan Reyhand menggendong Rafa mereka menatap khawatir Rafa dan Mariam.

"Bertahan sayang." Ucap Damian menatap dua orang yang kini menjadi dunianya.

Sedangkan Rosmala tersenyum puas "rasakan itu Anak sialan, siapa yang menyangka kalo dia juga akan memakainya tapi itu bagus jadi aku tak perlu capek capek mengurus dia."ucap Rosmala dengan tatapan Jahat mengarah ke arah Rafa dan Mariam.

" Babay kalian, semoga tidak selamat."

Bersambung.....

Udah sampai di puncak Konflik nih 😭😭 huhu makin gak rela kalo tamat gak sih

Sampai jumpa lagi

Next ??

Spam here

Boy On transmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang