chapter 23

15.8K 944 18
                                    

Hlo !!!


Rafa mengatur nafasnya sedikit menyesal ia menangis tadi karena itu bukan seperti dirinya yang mudah menagis "jadi kamu izinin mamah nikah ??" Tanya Mariam pada Rafa yang sudah mulai tenang.

Rafa nampak berfikir di lihat Mamahnya yang menatap dirinya penuh dengan Harap "baiklah kalo memang itu yang terbaik untuk kita, Tapi om harus janji jangan sakiti mamah, jangan bikin mamah nangis jangan tinggalin mamah apapun yang terjadi." Ucap Rafa penuh dengan penekanan di setiap katanya.

"Baiklah Om janji akan selalu memberikan yang terbaik untuk mamah kamu, Dan kamu juga harus mulai terbiasa dengan kami mulai sekarang." Ucap Damian menatap intens Rafa, Rafa membalas perkataan Damian dengan anggukan.

Prok
Prok
Prok

"Oke semua kita sudahi sedih sedihnya, kita mulai buku baru dengan cerita baru biar semua bahagia." Ucap Celia setelah memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa Saat.

"Baiklah mungkin kita akan mulai perkenalkan dulu sayang, lihat Calon cucu kita bingung siapa kita." Ucap Eduard.

"Perkenalkan Sayang nama Oma Celia Argantara Oma adalah ibu dari Damian." Ucap Celia.

"Dan aku adalah Eduard Argantara Kakek kamu." Ucap Eduard.

"Nama Daddy Damian Astava Argantara Daddy kamu nanti, dan juga masih ada Dua kakak kamu Namanya Farel dan Reyhand yang satu Seumuran dengan kakak kamu Ricky yang satu Di bawahnya Dan masih kuliah." Ucap Damian.

"Dan mereka sangat ingin bertemu denganmu mungkin akan Memgurungmu." Ucap Damian Agak sedikit membatin di akhir.

Rafa memejamkan matanya memulai hidup baru tapi rasa sakit hati yang ada di dalam hatinya bagaimana ?? Apakah semua harus hilang begitu saja "boleh kah aku tanya satu hal ??"ucap Rafa pada Damian.

"Apa itu nak bilang saja." Ucap Damian.

"Apakah kalian sudah menikah ??" Tanya Rafa.

"Ya Belum dong masak kita menikah tidak mengundang kamu pertanyaan kamu aneh." Ucap Damian di iringi dengan senyuman.

Rafa kemudian mengangguk "baiklah Sekarang kita pulang ke rumah masing masing agar bisa, dan Rafa untuk sementara kamu masih disini dulu ya, mommy sama Daddy kamu biar fokus dengan persiapan pernikahan mereka." Ucap Robert.

Akhirnya pertemuan keluarga itu berakhir dengan lancar Damian mendapatkan Restu Rafa untuk menikahi Mariam.

Adam berjalan ke arah kamarnya untuk tidur malam ini, namun saat ia melewati kamar Keysha Adam berhenti sejenak memori pengungkapan perasaan Rafa terputar kembali di otaknya.

Adam membuka Pintu kamar Keysha nampak Keysha yang sedang membaca novel di kamarnya, merasakan ada yang datang Keysha mengubah pandanganya menatap seseorang yang datang ia adalah Adam namun dengan cepat ia kembali ke novelnya.

"Ngapain ??" Tanya Keysha Tanpa menatap Adam.

"Apakah papah tidak boleh masuk ke kamar anak papah."ucap Adam dengan lembut.

"Cih."

Adam memejamkan matanya Apakah ini yang Abraham rasakan ketika Rafa menjauh dari dirinya "gimana sekolah kamu hm ??" Tanya Adam.

"Apasih pah tiba tiba banget jadi aneh gini gak jelas." Ucap Keysha.

Adam sekali lagi merasakan perihnya Hati mendengar ucapan ketus Anaknya "kita jarang kayak gini loh." Ucap Adam.

"Jarang ?? Bukanya emang gak pernah." Keysha sangat Muak dengan Drama Keluarga ini seakan Hidup bahagia Tapi nyatanya Tidak sama sekali.

"Maaf."lirih Adam.

Keysha tak menatap Papahnya "keluar pah, Keysha mau tidur." Ucap Keysha pada papahnya.

"Papah temenin kamu tidur ya."ucap Adam.

"Pah Cukup, Aku sudah muak dengan semuanya Papah sekarang mending kekamar Ariela Anak kesayangan papah mungkin sekarang lagi nangis Nyariin papah, gak usah sok peduli dengan Keysha." Ucap Keysha.

"Kamu juga putri kesayangannya papah key, jangan membedakan kamu dengan Ariela."ucap Adam.

"Tapi nyatanya Perlakuan papah berbeda." Ucap Keysha.

"Kenapa papa lakuin ini ?? Kenapa papah sekarang jadi sok peduli dengan Keysha ?? Merasa bersalah ?? Telat lah telaaat." Keysha sedikit menaikan Intonasi suaranya.

Adam hanya menunduk tak dapat membantah "andai kalo kak Rafa tidak kayak tadi apakah papah akan kesini ?? Tidak kan papah akan tetap dengan Drama papah sebagai papan yang baik buat siapa ?? Ariela buka Keysha sejak awal juga Selalu Ariela bukan Keysha Jadi cukup pah cukup sekarang pergi temui keluarga papa." Ucap Keysha.

"Tapi kamu..."

"PERGI." Keysha berteriak.

"Baik-baik papah keluar, selamat malam Keysha Anak papah." Ucap Adam kemudian pergi meninggalkan Keysha untuk pergi kekamarnya.

Tanpa mereka sadari Alya sedari tadi ada di balik pintu mendengar perdebatan mereka karena keluar mencari Adam yang tak kunjung masuk kamar ia malah mendapati Adam berada di kamar keysha"bahkan ternyata keluargaku juga tidak baik baik saja."gumam Alya merasa Akhir akhir ini banyak sekali masalah yang datang.

Adelio yang berada di kamar samping kamar keysha Juga mendengar semua perdebatan mereka  "Keysha." Lirih Adelio.

Tak jauh berbeda dengan Adelio Evan tak bisa tidur, awalnya ia tertidur namun dalam kamarnya ia mendengar Perdebatan Keysha dengan Ayahnya membuat ia terbangun dan sekarang ia tak bisa tidur karena memikirkan semua ucapan Keysha dan sekarang ia juga harus mendengar isakan Keysha yang terdengar jelas di dalam kamarnya.

"hentikan brengsek." Batin Evan tak kuat mendengar isakan, Sejak Tadi pagi sampai malam ini ia tak berhenti mengeluarkan Air mata Drama kehidupan Rafa yang membuat sadar itu juga terjadi di keluarganya, Evan selalu mengucapkan kata maaf dalam hatinya membuat ia jadi susah tidur.

Di sisi lain di Swis terlihat dua orang laki-laki "jadi mereka sudah ada di sana ???" Ucap Yang muda Bernama Reyhand.

"Ya mereka sangat licik mencuri start dari kita."ucap yang tua Farel.

"Kita juga harus kesana kak, Aku tidak mungkin Terima ini mereka bermain dengan adiku."ucap Reyhand.

"Tenang Rey, nanti kalo kita sudah disana kita kurung Dia dan kita akan bisa memeluknya dengan sesuka hati kita." Ucap farel.

"Aku dapat kabar dari Bawahnku, Dia di keroyok 10 orang sampai lebam." Ucap Farel.

Braaak

"Siapa itu siapa berani berani mengeroyok Adikku akan ku buat neraka untuknya." Ucap Reyhand dengan emosi yang tinggi.

"Tenang Rey, mereka sudah di bereskan oleh Papah dan jangan perlihatkan sisi itu pada adiku aku tidak mau Adiku kotor dengan Kegiatan semacam itu." Ucap Farel.

"Kau tahu kak, Sejak aku melihat fotonya Aku sudah membayangkan bagaimana lucunya adiku itu."ucap Reyhand sambil menatap foto Rafa.

"Jangan begitu, Dia juga masih punya Ayah kandung Rey kita tidak boleh egois."ucap Farel.

"Aku tahu, Tak apa Aku selama aku masih bisa memeluknya Itu tak jadi masalah bagiku." Ucap Rayhan tersenyum.

"Besok kita terbang ke Indonesia." Ucap Farel kemudian mereka tersenyum Sambil menatap Foto Rafa yang tersenyum di lapangan Voly.

Bersambung......

Boy On transmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang