Trauma

482 41 14
                                    

Yangyang langsung mengerutkan keningnya, ia masih tidak percaya dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Renjun.

"Dan demi kebahagiaan Jaemin, aku rela kalau kamu kembali lagi pada Jaemin dan aku juga ikhlas melihat kalian kembali memulai kehidupan bersama lagi, dan aku yakin Chenle juga pasti akan sangat bahagia kalau kamu bisa kembali bersama Papa nya".

"Tujuan kamu mau melakukan ini karena ingin menebus kesalahan kamu atau bagaimana?".

Renjun mengangguk. "Salah satu nya itu, mungkin setelah aku merelakan Jaemin untuk kembali sama kamu, rasa penyesalan yang selalu menyiksa aku saat ini akan hilang, dan mungkin setelah itu aku bisa tenang, karena aku sudah menebus semua kesalahan aku sama kamu".

Yangyang menghela nafasnya panjang. "Menurut kamu mungkin seperti itu, tapi hati aku bukan mainan Renjun, yang bisa kamu dan Jaemin permainkan begitu saja, dan selama ini aku sedang berusaha sembuh dari rasa sakit dan juga trauma yang aku rasakan, jadi aku mohon jangan rusak semuanya". Yangyang menatap Renjun. "Kamu gak akan pernah tau bagaimana selama ini aku berusaha untuk terus bertahan agar aku tidak mengakhiri hidupku sendiri, tapi kamu malah menyuruhku untuk melanjutkan kisah yang sudah membuat aku trauma seperti sekarang?".

Renjun tidak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan air mata yang berlomba-lomba keluar dari matanya.

"Dan jika kamu pikir tujuan aku bertahan hanya untuk kembali pada Jaemin, kamu salah Renjun. Jika dari awal aku menginginkan Jaemin, aku tidak akan memberikan Jaemin semudah itu padamu, aku mungkin akan melawan mu dan aku akan bertarung melawan mu untuk mendapatkan Jaemin, dan walaupun aku bisa tapi aku gak mau karena aku tau hubungan ku dengan Jaemin tidak di takdirkan untuk bertahan lebih lama lagi, dan ini bukan hanya karena faktor kamu sudah kembali pada Jaemin". Yangyang menatap Renjun. "Dan kalau kamu memang ingin menebus kesalahan kamu padaku, aku tidak menginginkan Jaemin, karena yang aku inginkan adalah anugerah yang kamu punya saat ini, karena aku juga ingin kedua orang tuaku, dan juga anak aku bisa kembali hidup seperti kamu".

Renjun berbalik menatap Yangyang, ia bisa melihat mata Yangyang yang sudah berkaca-kaca saat ini.

"Kamu bisa memberikan anugerah yang kamu punya untuk aku Renjun?". Tanpa sadar Yangyang sudah terisak.

"Yangyang...".

Yangyang menghela nafasnya dan mencoba mengatur rasa emosionalnya yang saat ini dia rasakan, setelah tenang ia kembali menatap Renjun. "Renjun, takdir yang terjadi di antara aku, kamu dan juga Jaemin mungkin memang harus seperti ini, walaupun awalnya aku menolak karena itu gak adil buat aku, tapi aku percaya, selalu ada hikmah di setiap peristiwa, benar kan? Dan sekarang aku  paham, hikmah apa yang aku dapatkan dari peristiwa ini dan jawabannya adalah Jeno". Yangyang tersenyum tipis ke arah Renjun. "Jika semua ini tidak terjadi, aku mungkin tidak akan bisa menjalin hubungan dengan Jeno, pria yang memang aku butuhkan, dia yang selalu ngerti aku, percaya sama aku, yang selalu memprioritaskan aku, dan asal kamu tau, Jeno lah yang selalu berusaha untuk membuat aku sembuh, dan sekarang kamu minta aku meninggalkan pria yang sudah mati-matian untuk menyembuhkan aku dan kembali pada pria yang sudah memberikan luka dalam hidup aku?".

Renjun menggelengkan kepalanya. "Engga, maksud aku gak gitu Yangyang, aku cuman—.".

"Tapi aku bukan wanita bodoh yang akan meninggalkan Jeno begitu saja, Renjun". Yangyang memotong ucapan Renjun. "Lagipula perasaan aku pada Jaemin benar-benar sudah hilang sekarang dan aku tidak memiliki perasaan apapun lagi padanya".

"Tapi Jaemin masih sangat mencintai kamu Yangyang, dan aku bisa merasakan itu". Renjun menghela nafasnya. "Dan sekarang aku sadar, ternyata sesakit ini yang kamu alami dulu, karma itu ternyata berlaku ya". Renjun tersenyum miris.

Hi, Bye Mama [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang