Langkah Awal

475 48 56
                                    

Irene merasa sangat gelisah sekarang, sudah puluhan kali ia mencoba menghubungi orang suruhannya tapi tidak ada respon sama sekali, padahal 6 jam yang lalu mereka masih lancar berkomunikasi, tapi entah kenapa saat malam tiba, Irene jadi tidak bisa menghubungi mereka.

"Irene". Minho menepuk pundak Irene yang membuat Irene tersentak kaget dan langsung menoleh ke arah suaminya itu.

"M-mas?".

Minho menatap Irene bingung. "Kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin kamu kaya ketakutan banget, aku panggil-panggil juga kamu gak nyaut sama sekali".

"Kamu manggil? Maaf aku gak denger".

Minho menghela nafasnya. "Kamu sakit?".

"Hah? E-engga aku gak sakit".

"Tapi muka kamu kok pucet gitu".

"Oh ini, mmm... a-aku kecapean aja Mas, i-iya aku kecapean aja kok".

"Yaudah kalau cape, kamu istirahat".

Irene mengangguk lalu ia pun berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di sisi tempat tidur mereka.

"Mas..".

Minho yang sedang membuka kancing kemeja nya pun menoleh. "Kenapa?".

"Kamu setuju gak kalau lebih baik kita tinggal di luar negeri aja".

Kening Minho mengerut seketika. "Kok? Tiba-tiba gini?".

"I-iya, gak tau kenapa aku pengen banget tinggal di luar negeri berdua sama kamu doang, lagian kan sekarang Jaemin udah sama Renjun lagi jadi kita gak khawatir kalau harus ninggalin dia".

"Tapi kan pekerjaan aku disini semua, kalau kita pindah keluar negeri siapa yang mau urus kerjaan aku?".

"Jaemin kan ada".

Minho menghela nafasnya. "Aku gak mau ngebebanin anak sendiri".

"T-tapi Mas...".

"Irene udah, mending kamu istirahat ya, aku mau mandi dulu nanti aku nyusul".

Minho langsung pergi meninggalkan Irene yang membuat Irene menghela nafasnya gelisah, lalu ia kembali melihat ke arah ponselnya dan membuka salah satu pesan yang belum ia baca, matanya langsung membola setelah ia membaca pesan itu.

'Nyonya, Dodi sudah di tangkap 4 jam yang lalu'.

Dengan langkah tergesa, Jaemin berjalan menuju lokasi yang sudah di infokan oleh Renjun. Dan saat sampai di lokasi, Jaemin terkejut karena terdapat banyak polisi di tempat itu.

"Anda yang bernama Jaemin?". Tanya salah satu polisi yang berjaga disana, Jaemin pun mengangguk. "Silahkan masuk Pak, semuanya sudah menunggu kedatangan Bapak". Polisi itupun membukakan pintu ruangan yang mereka jaga untuk Jaemin. Dan setelah Jaemin masuk, ia terkejut karena ia melihat Renjun ada di dalam sana, bahkan dia juga melihat Jeno ada di ruangan itu.

"Renjun?". Jaemin menghampiri Renjun dengan sedikit berlari. "Kamu ngapain disini hah? Dan kenapa banyak polisi?". Jaemin melirik ke arah Jeno. "Dan kenapa ada Jeno juga? Sebenarnya kamu kenapa?".

"Jaemin tenang ya, aku gak apa-apa".

"Tapi—.".

"Jaemin tenang". Renjun memegang wajah suaminya itu. "Lebih baik sekarang kamu duduk, aku akan jelaskan kenapa aku meminta kamu untuk datang kesini".

Walaupun masih bingung Jaemin pun mengangguk dan menurut saat Renjun membawa dia duduk bersama dengan Jeno dan juga Johnny. Jeno langsung menghela nafas kasar saat Jaemin justru duduk di sebelahnya.

Hi, Bye Mama [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang