Usai

496 45 37
                                    

Yangyang mengurung diri dikamarnya setelah dia bertengkar dengan Jaemin, jujur saja Yangyang masih shock saat Jaemin menamparnya untuk yang pertama kali. Sementara itu, Jaemin memutuskan untuk berdiam diri di ruang tamu, mencoba menenangkan diri sekaligus merutuki dirinya sendiri setelah apa yang sudah dia lakukan pada Yangyang.

"Yangyang maafkan aku...".

"Kak Siwon".

Siwon menoleh ke arah Renjun. "Renjun? Ada apa?".

Renjun menghampiri Siwon lalu dia duduk di sampingnya. "Lihat kalung ini?". Renjun menunjukkan liontin nya.

"Kenapa sama kalung kamu?".

"Pasirnya sudah berpindah setengah, itu artinya sisa hidup aku tinggal setengah dari pasir ini, dan itu berarti sisa waktu aku hidup tinggal 50 hari lagi?". Ucap Renjun yang kini sudah terisak.

Siwon menghela nafasnya. "Berarti kamu udah tau kan? Setelah itu kamu harus apa?".

"Kenapa harus secepat ini? Kak Baekhyun aja di kasih waktu satu tahun lamanya, kenapa aku hanya dapat 100 hari? Kenapa Tuhan gak pernah adil sama aku Kak? Kenapa?".

"Renjun takdir orang itu berbeda-beda".

"Aku tau, tapi kenapa takdir aku gak kaya orang lain? Kenapa orang lain bisa hidup bahagia dengan keluarganya dalam waktu yang lama, tapi kenapa aku gak bisa? Kenapa Tuhan seperti tidak izinkan aku untuk bahagia? Padahal aku tidak meminta apapun selama ini, aku hanya ingin hidup bahagia bersama anak dan suamiku, kenapa hal sederhana itu saja sangat sulit aku dapatkan Kak?".

"Renjun tenang ya". Siwon memegang pundak Renjun tapi Renjun langsung mengibaskan tangan pria itu.

"Gimana aku bisa tenang! 50 hari itu waktu yang singkat Kak, dan aku baru saja merasakan kebahagiaan lagi setelah aku kembali berkumpul dengan keluargaku, dan apa secepat itu aku harus pergi lagi meninggalkan mereka?".

"Tapi kamu yang menyanggupi sendiri persyaratan itu kan? Aku udah bilang pikirkan lagi tapi kamu sangat yakin waktu itu, dan kamu seharusnya tidak lupa tujuan awal kamu kalau kamu kembali hanya untuk Chenle".

Renjun tiba-tiba terdiam lalu dia mengingat kembali saat dia meminta hak nya untuk kembali ke Dunia pada Siwon.

"Tapi aku gak mau ninggalin suami sama anak aku lagi Kak, aku mau selamanya sama mereka". Renjun semakin menangis.

Siwon hanya bisa menghela nafas melihat Renjun yang semakin menangis tersedu-sedu. "Begitu lah manusia, tidak pernah konsisten pada pendiriannya, karena jika manusia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, otomatis manusia akan berubah menjadi serakah bahkan dia tidak peduli lagi pada orang lain, karena yang terpenting adalah kebahagiaannya sendiri".

Renjun melirik ke arah Siwon. "Aku melakukan ini juga karena aku gak pernah mendapatkan keadilan, jika saja Tuhan gak ambil nyawa aku waktu itu, aku juga gak akan menuntut keinginan ku seperti ini". Renjun menghapus air matanya. "Kalau misal Kak Siwon gak bisa bantu aku, gak apa-apa. Aku bisa cari cara sendiri agar aku bisa kembali hidup dalam waktu yang lama".

"Renjun!".

"Maaf Kak, tapi aku akan melakukan apapun agar bisa kembali bersama suami dan anak aku".

"Kamu pikir akan mudah melakukan itu, hah? Memangnya kamu bisa mencari pengganti jiwa kamu dengan jiwa yang lain? Apa kamu sanggup melakukan itu Huang Renjun?".

Renjun terdiam sesaat seraya menatap Siwon, dia tidak percaya kalau persyaratannya begitu berat seperti ini, pantas saja Siwon selalu berhati-hati saat akan memberikan privilage itu karena jika melanggar, maka taruhan nya adalah jiwa seseorang.

Hi, Bye Mama [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang