Mulai Dari Awal

457 44 26
                                    

Note: Beberapa paragraph awal ada ueueueu nya ya, tapi tidak banyak kok, wkwkwk, Happy reading Yeorobun 🙏

*
*


Jaemin membawa Yangyang kedalam kamarnya
tanpa melepaskan pagutan mereka berdua, bahkan Yangyang yang awalnya menolak kini dia justru membalas lumatan-lumatan yang Jaemin berikan pada bibirnya.

Jaemin membaringkan tubuh Yangyang diatas tempat tidurnya, kedua bibir mereka masih saling berpagutan satu sama lain, menghisap dan melumat tanpa henti.

"Ahh..". Satu desahan lolos dari mulut Yangyang saat Jaemin menghisap dan menciumi leher Yangyang, memberikan sensasi geli sekaligus nikmat yang di rasakan oleh Yangyang untuk pertama kalinya.

"J-Jaem Mmmhp".

Jaemin kembali melumat bibir Yangyang, bahkan kini lidah Jaemin sudah bermain di dalam mulut istrinya itu yang membuat ciuman mereka semakin dalam dan panas.

"J-Jaem tunggu". Yangyang tiba-tiba menahan tangan Jaemin saat tangan Jaemin mulai membuka satu-persatu kancing kemeja yang di pakai oleh Yangyang dan membuat Jaemin dengan terpaksa melepaskan pagutannya.

"Kenapa? Kamu gak suka?". Tanya Jaemin pada Yangyang yang berada di bawahnya.

Yangyang menggeleng pelan dan menatap Jaemin yang berada di atasnya, lalu dia menghela nafas terlebih dahulu sebelum berbicara.

"Kamu mau melakukan ini karena memang keinginan kamu atau—.". Yangyang menghentikan ucapaan nya sesaat dan kembali menatap Jaemin yang juga sedang menatapnya.

"Atau? Atau apa?". Tanya Jaemin saat Yangyang menggantung ucapannya.

Yangyang kembali menghela nafas. "Atau kamu hanya ingin melampiaskan kemarahan kamu karena Jeno sudah memelukku?".

Yangyang masih menatap Jaemin, menunggu jawaban pria itu, sejujurnya Yangyang bukan menolak, dari lubuk hatinya yang paling dalam dia juga menginginkan itu, hanya saja Yangyang tidak ingin Jaemin melakukan itu saat dia dalam keadaan marah, dan Yangyang juga tidak ingin kejadian tempo hari terulang kembali, walaupun Yangyang tau saat itu Jaemin melakukannya dalam keadaan tidak sadar, tapi tetap saja perkataan Jaemin sudah berhasil membuat Yangyang terluka.

Sementara itu yang di tatap hanya bisa menghela nafas pelan.

"Kenapa kamu berpikiran seperti itu, hmm?. Jaemin mengelus pipi Yangyang dengan lembut. "Aku tidak marah sama sekali, aku melakukan ini karena aku memang ingin, aku ingin kamu menjadi milikku seutuhnya".

"Jaem...". Yangyang menatap Jaemin dengan mata yang sudah berkaca-kaca, dia tidak percaya kalimat itu akan keluar dari mulut Jaemin.

Jaemin tersenyum, lalu dia pun mengangguk. "Iya, aku sudah lama menginginkan ini, tapi selama ini aku terlalu naif untuk mengakui perasaan aku sendiri, aku juga sadar selama ini aku selalu mengabaikan perasaan aku, tapi perlahan aku mulai sadar kalau sebenarnya...". Jaemin berhenti berbicara, lalu dia menatap kedua mata Yangyang. "Kalau sebenarnya aku sudah mencintai kamu".

"Jaem?". Yangyang tidak bisa membendung air matanya lagi, dan kali ini bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan yang keluar dari kedua matanya, dia masih tidak menyangka dan tidak percaya Jaemin mengatakan hal yang selama ini ia tunggu-tunggu.

"Hey, jangan nangis". Jaemin mengusap air mata yang turun di kedua sudut mata Yangyang. "Aku minta maaf karena terlambat menyadari perasaan aku sama kamu".

Yangyang masih menangis, kedua tangan nya terangkat mengusap wajah Jaemin yang ada di atasnya. "Terima kasih".

"No". Jaemin menggelengkan kepalanya. "Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu sudah sangat sabar selama ini, dan mulai sekarang aku ingin memperbaiki hubungan kita". Jaemin mengambil salah satu tangan Yangyang yang memegang wajahnya, lalu mencium telapak tangan istrinya itu.

Hi, Bye Mama [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang