02.Dia?

265 110 60
                                    

"Terkadang hal yang sepele itu susah untuk didapat, seperti hal nya kasih sayang mereka"

-Sahira Putri Adarafaya-

˚ʚ♡ɞ˚
-

-
-

Hari ini Sahira sedang bersiap untuk berangkat sekolah yang bernama SMAN GARDA High School, dia menuruni tangga dan melihat pemandangan yang membuatnya iri dan ingin merasakannya. Terlihat dibawah sana Yasmin, Dafa, Dan juga abangnya Raden sedang bercanda dan juga tertawa bersama sebelum acara sarapan di mulai.

Sahira melangkahkan kaki nya kebawah menuju arah dapur, seketika suasana meja makan yang tadinya ramai menjadi hening saat kedatangannya.

"Morning princess abang" ucap Raden dengan tersenyum tulus kepada adik tersayangnya Sahira.

"Morning too" balas Sahira seadannya.

Raden tidak bisa melakukan apa-apa selain diam duduk bersama orang tuannya, kalau dia menyusul adiknya, maka Sahira akan di siksa habis-habisan oleh mamahnya.

Sahira mengjampiri Bi Retno seorang asisten di rumah nya, lau Sahira sarapan bersama Bi Retno di dapur, duduk di lantai tanpa alas apapun. Bi Retno menatap sendu ke arah nona nya, sungguh tuan dan nyonya nya sangat keterlaluan, akan tetapi Bi Retno tak bisa melakukan apa-apa.

"Bi,hira pamit sekolah dulu ya" pamit Sahira pada Bi retno dengan sopan.

"Iya non, hati-hati yaa" ucap Bi Retno tersenyum tulus ke arah Sahira.

>>>

"Ini tukang ojek kok pada gaada sih, udah mau telat nih gue" gerutu Sahira karna tidak menemukan tukang ojek sama sekali.

Sahira ke sekolah nya memang selalu menggunakan ojek, padahal di rumahnya tersedia mobil yang bisa digunakan untuk mengantar jemput. Namun, Yasmin dan Dafa melarang Sahira untuk menggunakannya. Bahkan, untuk menebeng abangnya saja Sahira tidak di perbolehkan.

TINNN...

"BABI" kaget Sahira saat tiba-tiba abangnya sudah bertengger anteng di dalam mobilnya.

"Mulut lo, sini nebeng gue mamah sama papah gaakan liat, mereka udah ke kantor" beritahu Raden karna tahu Sahura akan menolak.

"Oke" final gadis tersebut dengan mulut yang sudah tersumpal oleh permem favoritenya.

>>>

Kini Raden dan Sahira sedang berjalan di lobby sekolah, sesekali mereka berbicada hal random, membuat kaum hawa yang melihat Sahira yang sangat dekat dengan Raden ya, walaupun mereka saudara, tetap saja mereka iri karna Sahira bisa membuat Raden tertawa, sungguh ini adalah asupan pagi yang sangat indah.

"Bang, mau tanya kalau lagi musim gugur daunnya pada bedatuhan ya?" tanya Sahira menaik turunkan alisnya dengan wajah tengilnya.

"Sialan" Raden mendatarkan wajahnya sahat mendengarkan perkataan sang adik laknatnya dan dia sayangi.

"AHAHAHAHAAHAHAHAH UDAH DIBANTU DUA TUHAN MASIH AJA TETEP GABISA BERSATUU" ejek Sahira sambil berlari ke arah gedung kelas 11 ipa2 menghindari amukan yang siap meledak kapan saja dari abangnya.

HOME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang