" Manusia itu memang sifat nya selalu berubah bukan? "
- Sahira Putri Adarafaya -
-
-
-Sahira melangkahkan kaki nya menuju kelas, menyusul Kafhi, dan mendududkan dirinya di bangku. Sahira mengedarkan pandanganya saat tidak menemukan kedua sahabatnya. Sementara Kafhi yang berada di sebelahnya asik tertidur.
Deg.
Sahira merasakan jantung nya akan segera keluar saat Kafhi mengambil tanganya lalu di genggam lembut, dan dijadikan bantalan oleh pemuda tersebut.
'Kentut kebiasaan' Batin Sahira, ingin melepaskan namun Sahira tidak tega saat melihat wajah Kafhi yang sedang tertidur begitu pulas.
Sementara Kafhi, laki-laki itu benar-benar belum terlelap, Kafhi tersenyum tipis saat tidak menemukan pemberontakan yang dilakukan oleh gadis yang berada di sampingnya. Setelahnya Kafhi benar-benar terlelap dengan posisi dirinya yang menggenggam tangan Sahira dan dijadikan bantalan untuk dirinya.
"EKHEM.. masih pagi udah ada yang pegang-pegangan tangan aja nih" goda Kesya yang baru saja datang.
"Berisik lo anak dugong" sini Sahira.
"Dih dih dasar anak monyet" balas Kesya.
"Stttt diem deh, bilang aja sih neng Kesya tuh iri liat temenya, sini abang Bagas temenin" ucap Bagas, membuat Sahira menahan tawanya.
"EH KUTU KUPRET ENAK AJA! setelah lo ngedeketin si lampir, sekarang lo mau deketin gue? idih enggak ya, muka lo aja kaya tukang ketoprak depan komplek gue" ucap Kesya membuat seisi kelas tertawa, Kesya memang anaknya tidak bisa menjaga ucapan nya, sekalinya ngomong nyelekit cuy!
"Eh neng Kesya gausah kepedean, abang Bagas yang cakepnya kaya chaeunwoo gini cuman mau nemenin bukan ngedeketin" jelas Bagas membuat seisi kelas lagi dan lagi dengan perdebatan yang di buat oleh Bagas dan Kesya.
"Bangsat lo" kesal Kesya.
"Pssst" Sahira mengeluarkan suara sedikit untuk memanggil Kesya, dirinya takut singa yang berada di sampingnya ini terbangun.
"Apaan lo?" sewot Kesya tidak bersahabat.
"Buset gue cuman mau nanya si Bunga kemana?"
"Gatau, tadi dia suruh gue berangkat duluan katanya gausah dianter dia dateng telat"
"Tumben" heran Sahira.
Sementara Kesya mengangkat kedua bahu nya acuh menandakan dirinya juga sama sekali tidak tahu.
Tidak terasa jam pelajaran pertama telah usai, dan kini dilanjut jam pelajaran kedua yang diisi oleh mata pelajaran Fisika.
Sementara Sahira merasakan tangan kirinya yang terasa kebas karna terlalu lama di genggam.
'Bunga kok belum dateng juga?' Batin Sahira penasaran. Pasalnya Bunga adalah salah satu anak rajin bisa dibilang paling rajin, karna dia selalu datang paling awal ke sekolah.
tok..tok..tok
Suara ketukan pintu terdengar dari luar membuat seluruh atensi seisi kelas menuju ke arah pintu. Pak Alif yang tadi sedang menulis di papan tulis kini beralih, berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOME?
Teen Fiction⚠️Warning! terdapat konten yang mengandung adegan kekerasan, juga kata-kata kasar⚠️ Ini hanyalah sebuah kisah seorang gadis ceria dan sering kali membuat orang tertawa dengan tingkahnya yang diluar nalar dia Sahira Putri Adarafaya seorang gadis ceri...