"Tuhan ini sakit"
- Sahira Putri Adarafaya -
-
-
-Raden membawa Sahira ke rumah sahabat nya Ilyas, karna teman-teman nya sedang berkumpul disana, sebenarnya dirinya ingin membawa Sahira ke rumah Kesya atau Bunga. Namun, Raden tidak mengetahui rumah keduanya, dirinya akan menitipkan Sahira sebentar, lalu pergi kembali menuju rumah nya untuk meminta sebuah penjelasan kepada kedua orang tuanya.
"B-bang ini semua mimpi kan?" tanya Sahira yang masih tidak percaya dengan sebuah kenyataan yang harus ia terima.
"Ssstt lo tenang ya"
Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah mewah berlantai dua, yang di ketahui adalah rumah sahabatnya Ilyas.
"Bang ini rumah siapa?"
"Ini rumah Ilyas, lo disini dulu, ada adeknya Ilyas, disini juga ada Kafhi dan yang lain"
"Gue gamau" tolak Sahira.
"Ra, sebentar aja. Habis ini kita ke rumah Bunda Ilona ya?" bujuk Kafhi.
"Oke"
tinggg...nongg...
Raden menekan bel yang berada di sampung pintu, tidak lama kemudian muncul lah Ilyas di balik pintu.
"Eh bang" sapa Ilyas. Ilyas merasakan aura tidak mengenakan dari raut wajah Raden, lalu netra nya beralih kepada Sahira dengan keadaan mata yang bengkak.
"Gue titip adek gue sebentar" singkat Raden.
Ilyas menganggukan kepalanya. "Ayo ra, masuk" ajak Ilyas, tanganya ingin menuntun Sahira masuk namun, Raden menahanya.
"Jangan sentuh adek gue" peringat Raden.
"Yaelah bang, iya-iya deh"
"Ayo ra" ajak Ilyas.
Sahira mengikuti langkah ringan Ilyas menuju ruang keluarga, dan terlihat inti Dacrex dan satu gadis kecil yang berada diantara mereka.
Seluruh atensi teralihkan saat melihat seorang gadis yang baru saja datang yang menampilkan raut wajah yang tidak baik-baik saja. Terutama dua orang pemuda yang menatapnya dengan raut wajah khawatir.
Kafhi berjalan ke arah Sahira lalu menarik gadis tersebut dan mengajaknya ke samping ruang keluarga yang terdapat kolam ikan dan juga taman mini disana. Garuda yang meluhat hal tersebut berniat menyusul kedua insan tersebut. Namun, niatnya terurung karna Danu mencekal tangan nya.
"Biarin aja"
Sementara ke empat pemuda lainnya merasa bingung, untuk apa Garuda ingin menyusul mereka? dan mengapa raut wajahnya terlihat sangat khawatir?
"Lo kenapa gar? keliatannya khawatir?" tanya Kaden kelewat penasaran.
Garuda mengabaikan pertanyaan Kaden, dan kembali menunjukan ekspresi datarnya.
Sial! Garuda tertangkap basah, apakah raut wajahnya benar-benar menampilkan ke khawatiran? biasanya Garuda sangat pandai menyembunyikan ekspresi wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOME?
Teen Fiction⚠️Warning! terdapat konten yang mengandung adegan kekerasan, juga kata-kata kasar⚠️ Ini hanyalah sebuah kisah seorang gadis ceria dan sering kali membuat orang tertawa dengan tingkahnya yang diluar nalar dia Sahira Putri Adarafaya seorang gadis ceri...