21.Flashback

72 6 0
                                    

"Gue cape sama drama yang dibuat oleh takdir"

- Sahira Putri Adarafaya -

-
-
-

Terlihat Sahira yang telah selesai membersihkan diri, setelah diantar oleh Kafhi, tadi dirinya langsung mendapatkan pertanyaan beruntun dari abangnya, Raden. Tadi Sahira lupa untuk mengabari sang abang.

Namun, Sahira sangat senang saat pulang membawa lima bungkus permen kaki favorite nya, setelah memaksa Kafhi untuk bersinggah di sebuah supermarket untuk membeli permen kaki.

Sahira teringat akan sahabatnya Bunga, dirinya dengan cepat meraih ponselnya, lalu segera mencari kontak Kesya untuk menghubungi perempuan tersebut dan panggilan pertama langsung mendapatkan jawaban dari Kesya.

'Halo'

"Gimana Key?" tanya Sahira to the poin.

'Gue tadi udah kesana ra, tapi ga dapat jawaban'

"Maksud lo?"

'Orang tua Bunga ada disana, kayaknya Bunga nya doang yang pindah, dan orang tuanya ga ngasih tau gue keberadaan Bunga dimana ra'

"Itu bocah kemana ya?" monolog Sahira.

'Yaudah ra, gue mau mandiin si Beni dulu'

"Tunggu, kok si Beni ada sama lo?"

'Kayaknya Bunga udah ngerencanain ini semua deh, soalnya orang tuanya nitipin Beni ke gue, terus gue jawab kok dititipin ke gue, katanya Bunga udah titip pesan kalau ada temennya yang nyariin dia, tolong titipin Beni"

"Oke, giliran aja"

tut...

tok..tok..tok..

"Hira ayo makan malam sayang, bunda sama abang kamu tunggu di bawah" terdengar suara Ilona dari arah luar mengajaknya untuk makan malam, Sahira meraih ikat rambutnya lalu mengincir rambutnya menjadi satu.

"IYAAA NDA" teriak Sahira.

Setelah selesai dengan kegiatanya, Sahira segera melangkahkan kaki nya menuju dapur, terlihat Raden yang sudah duduk anteng disana dengan mata yang berbinar saat melihat makanan masakan Ilona.

"Woahhh" Sahira sama antusias nya sama seperti Raden saat melihat betapa menggugahnya masakan yang sudah tertata rapih di meja.

"Bunda semua yang masak?" tanya Sahira.

"Iya sayang" jawab Ilona.

"Yummyyy!" heboh Sahira saat merasakan betapa lezat nya  masakan Ilona.

"Hushh, lagi makan gaboleh banyak bicara" tegur Ilona. Dan Sahira menganggukan kepalanya pelan.

"Nanti bunda ajarin Hira ya"

"Iya"

Setelah selesai dengan kegiatan makan bersama, Sahira membantu Ilona untuk membawa piring dan gelas kotor ke dapur, lalu mencucinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang