"Tuhan, mengapa semakin rumit"
-Sahira putri Adarafaya-
-
-
-14.00
"Makasih" ucap Sahira pada Kafhi karna sudah mengantarkannya pulang. Sahira kebingungan saat Kafhi tak kunjung menjalankan motornya.
"Kenapa?" tannya Sahira.
"Duluan" pamit Kafhi tidak memperdulikan pertannyaan yang diberikan Sahira.
"DASAR COWO NYEBELIN" teriak Sahira saat melihat Kafhi yang sudah tidak terlihat.
Sahira berjalan menuju pekarangan rumahnnya, tampak mobil milik papahnya yang terpakir tepat didepan rumahnya yang menandakan bahwa mereka sudah kembali dari bali.
Sahira menghela nafasnya kasar, kini dirinya harus kembali hidup di ruang lingkup yang gelap tanpa menemukan adanya ketenangan.
Saat Sahira ingin membuka pintu utama, dirinnya mengurungkan niat tersebut saat terdengar gelak tawa yang terdengar dari dalam sana.
'Bang Raden kan belum pulang?' batin Sahira.
Tadi Raden sempat mengabarinnya bawa dirinnya sedang menjalani ujian prakter yang menyebabkan kepulangnya sedikit terlambat. Sahira membuka pintunnya terlihat kedua orang tuannya sedang bercanda tawa bersama seorang anak perempuan seumurannya. Ke tiga orang tersebut mengalihkan pandangannya menatap Sahira.
Sahira yang sudah siap mendapatkan makian serta cacian dari kedua orang tuannya refleks memejamkan matannya. Namun, semua hal itu tidak terjadi, bahkan kedua orang tuannya kini sedang menunujukan senyuman hangat tepat dihadapannya. Apakah Sahira sedang bermimpi? apakah salah satu impiannya akan terwujud?
Yasmin berjalan ke arahnya, dengan senyum lembut menghiasi wajah wanita paruh baya tersebut, membuat Sahira tertegun.
"Sayang kamu udah pulang?" peluk Yasmin.
Sahira membeku ditempatnnya, saat Yasmin melewati dirinnya begitu saja, ternyata senyum lembut itu dilayangkan kepada Raden yang tepat berada di belakang tubuhnya. Sahira salah karna menaruh harapan yang terlalu tinggi kepada sang mamah.
Rasa sesak kian menjalar di dadanya, harus kah dirinnya menyerah? Sahira menggelengkan kepalannya pelan, impiannya masih banyak, dirinnya hanya ingin mewujudkan semua semua hal tersebut. Mulai dari mendapatkan hal kecil seperti senyuman, pelukan, serta perhatian dari mamahnya juga papahnya, makan bersama, piknik bersama keluargannya dan masih banyak hal lagi. Sahira ingin semua mimpi tersebut terwujud bukan hanya sekedar angan-angan saja.
Raden tidak membalas pelukan dari Yasmin dirinnya kini menatap datar seorang perempuan yang sedang duduk disamping Dafa.
"Kenapa mamah bawa dia kesini?" alih-alih menjawab pertanyaan Yasmin, Raden malah bertanya balik.
Adellia Syakira, adalah sepupu Raden dan Sahira, Adel adalah anak dari pasangan Johan dan Bella, lebih tepatnya anak angkat dikarenakan Bella yang tidak bisa memberikan keturunan kepada Johan dan mereka memutuskan untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Sementara johan adalah adik dari Dafa.
"Adel, dia akan tinggal bersama kita, orang tuannya akan pergi ke luar negri dengan jangka waktu yang cukup lama, lagi pula mamah dan papah sudah menganggapnya sebagai putri kami, dan kamu harus menganggapnya adik kamu nak" jawab Yasmin.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOME?
Teen Fiction⚠️Warning! terdapat konten yang mengandung adegan kekerasan, juga kata-kata kasar⚠️ Ini hanyalah sebuah kisah seorang gadis ceria dan sering kali membuat orang tertawa dengan tingkahnya yang diluar nalar dia Sahira Putri Adarafaya seorang gadis ceri...