lumayan panjang juga ehehe
bacanya pelan-pelan biar gak puyeng
gue yang nulisnya aja puyeng :3——
Sesuai kesepakatan bersama. Hari ini, tepat di hari senin mereka akan berangkat ke Bandung. Untuk mendapatkan izin dari orang tua sebenarnya tidak mudah seperti yang dibayangkan, banyak drama dari orang tua yang tidak mengizinkan anak-anak untuk pergi berlibur. Seperti hal nya kayak Jaemin yang sampai sekarang masih tidak rela untuk melepaskan anaknya pergi liburan. Padahal perempuan tidak hanya Windy seorang bahkan ada Julia dan juga Meera yang ikut serta, lalu Hyunsuk pun bilang di rumahnya nanti bakalan ada bi Sum yang akan menemani mereka ketika di Bandung nanti.
Sedari tadi, Windy terlihat terus menghela nafas saat melihat tingkah laku dari ayahnya. Karena pasalnya, Jaemin terus-terusan menahan tangan Windy padahal sebagian dari teman-temannya sudah memasuki mobil.
"Ayah, plis deh, aku cuma mau pergi berlibur doang bukan mau wajib militer."
Jaemin menggeleng. "Nanti ayah kangen kamu. Nanti siapa yang jagain kamu disana? Nanti siapa yang—"
"Jaemin, berisik."
Jaemin menoleh kearah istrinya dengan tatapan sedih. Ia beneran tidak rela melepaskan anaknya walaupun ia tahu bahwa Windy hanya pergi berlibur saja. "Sayang.. kamu kok gitu? Kamu gak akan kangen gitu sama anaknya? Ini anak kita lho sayang, anak kita!"
Winter memutar bola matanya mendengar perkataan dari Jaemin yang terdengar sangat dramatis. "Kalo kangen ya bisa video call langsung."
"Beda sayang rasanya.." kata Jaemin pelan.
Windy menghela nafas lagi, melihat ayahnya yang seakan berat hati mengizinkannya untuk berlibur membuat Windy bimbang. "Ayah.."
"Nak.."
"Ayah beneran izinin aku gak? Kalo ayah berat buat izinin aku, aku bisa batalin—"
"No!" Winter menggeleng dengan tegas, ia melepaskan tangan Jaemin yang masih tetap menahan tangan anaknya. Kemudian ia menoleh ke suaminya dengan tatapan yang seolah menyuruh untuk melepaskan tautan tangannya, karena bahwasanya Jaemin benar-benar erat menahan tangan Windy. "Jaem.."
Dengan berat hati, Jaemin melepaskan tangannya. Lalu ia tersenyum palsu. "Pergilah nak, ayah izinkan."
Windy terkekeh geli. Dirinya mengusap lengan sang ayah yang kini menatapnya sedih. "Nanti aku bawain ayah oleh-oleh. Ayah mau apa?"
"Ayah cuma mau kamu pulang cepet."
"Iya ayah. Kalo oleh-olehnya, ayah mau apa?"
"Gak ada. Ayah cuma mau kamu pulang cepet aja."
Windy menatap Winter yang dibalas gelengan oleh perempuan cantik itu lantas ia langsung menatap wajah ayahnya. "Yaudah. Kalo gitu aku masuk ke mobil dulu ya."
Jaemin mengangguk. "Jaga diri baik-baik. Jangan nakal, kalo ada apa-apa bilang ke BI Sum atau ke kakak Mee aja.
"Iya ayah."
Tak menunggu waktu lama lagi, Windy berpamitan pada kedua orangtuanya dan berjalan menuju mobil yang akan mengantarkannya ke Bandung. Di dalam sana sudah ada Raden di kursi samping supir dan juga Julia serta Ziel yang berada di kursi tengah. Dan Windy duduk di kursi tengah bersama kedua temannya itu.
"Bawa mobilnya hati-hati pak, alon-alon asal kelakon," ucap Jaemin memberi peringatan kepada supir kepercayaan keluarga Chenle.
"Nggeh, mas."
Semua anak-anak sudah masuk ke dalam mobil dan semua supir yang akan mengantarkan mereka ke Bandung nanti adalah supir kepercayaan keluarga Chenle semua. Chenle lah yang berinisiatif untuk menyuruh supir-supir itu mengantarkan anak dan teman-temannya berlibur. Dan pastinya mobil yang mereka pakai pun punya Chenle, katanya sih mubazir kalau enggak kepakai. Saking banyaknya mobil di garasi rumah. Sungguh dermawan bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulawarga
HumorKulawarga; Hubungan cinta antara suami dan istri dan hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak. Warn! Area Bxb -- [ NCT Dream ft Treasure ] ©® Syethereal, 2023 Cover by pinterest.