03. Sports Day

375 42 2
                                    

Halo, apa kabaaar? Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik aja yaw😉

Selamat hari senin, maaf aku telat buat up 😭 harusnya aku up tadi agak siangan, but aku ketiduran mwehee :3 mian~

Anyways, ayo tekan bintang di bawah! Biar ga jadi siders🤩✊ kalo mau boleh buat follow akun ini yaa~

Enjoy, and happy reading 🕊️






















"Jangan terlalu maksain diri lo. Gue gak mau lo sakit lagi, Jen."—Karin.



















•••••

Nathan dan Heksa kembali dengan semangkuk bakso dan segelas minuman di nampan yang mereka bawa masing-masing. Kedua anak Adam itu duduk di kursi yang sebelumnya sudah mereka duduki sejenak.

"Jen." Jenandra mendongak begitu mendengar namanya dipanggil.

Ia mendapati Nathan sudah duduk berhadapan dengannya dan Heksa duduk di samping dirinya. "Hah?" Begitu sahutnya.

"Mau?" Nathan menyodorkan sesendok bakso miliknya, Jenandra membalasnya dengan menggeleng pelan sebagai tanda penolakan.

"Kenapa?" tanya Heksa, Nathan sendiri mengangguk paham kemudian menyuapkan bakso berukuran kecil itu ke dalam mulutnya.

Helaan napas kecil terdengar dari belah bibir Jenandra, "Yang ada gue dislepet sama Buna kalau ketauan makan gituan." ucapnya sembari meletakkan handphone miliknya ke atas meja.

"Sekali-kali mah Tante Rossa juga ngizinin, Jen." Nathan berucap sebelum kembali menyuapkan sesendok makanan miliknya ke dalam mulut.

Jenandra menggeleng pelan, "Enggak, ah. Better enggak daripada gue harus dengerin omelan Buna selama dua jam penuh." Anak itu kembali meraih ponselnya.

Heksa melirik ke meja Karin dan Rendi, pemuda berkulit tan itu tersedak ketika melihat Rendi minum menggunakan sedotan yang sama dengan yang Karin gunakan.

Jenandra dan Nathan yang mendengar suara tersedak Heksa segera menatap Heksa, pemuda berkulit tan itu tengah sibuk meminum es teh yang ia pesan sebelumnya.

Jenandra mengusap-usap pelan punggung Heksa, "Pelan-pelan, Sa. Gak ada yang mau ngambil makanan lo."

Setelah selesai dengan batuknya, Heksa menatap kedua sahabatnya bergantian. "Kenapa sih?!" Nathan bertanya heran.

Pemuda berkulit tan itu berdehem kecil guna menetralkan suaranya, si pemuda tan itu mengisyaratkan agar kepala kedua temannya itu mendekat. "Si Rendi ama Karin minum pake satu sedotan masa?!" bisik Heksa.

Bisikan itu tentu masih dapat terdengar baik oleh Nathan dan Jenandra. Keduanya kompak menoleh ke meja Karin dan Rendi, nampak Karin yang tengah tersipu malu dan Rendi yang tengah meminum es teh itu hingga tandas.

"Karin, lo lucu banget kalau lagi salting gitu." batin Jenandra, pemuda bermata sipit itu tersenyum gemas sembari menatap sosok sang pujaan hati.



Bel tanda jam pembelajaran ke empat dimulai telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Kini, siswa dan siswi kelas 11-2 IPS tengah berganti pakaian.

Para siswa berganti baju di dalam kelas, sementara para siswi berganti pakaian di kamar mandi.

HEY, LOOK AT ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang