16

771 43 0
                                    

AUTHOR POV

Aksel membuka loker nya dan menghela nafas, sudah hampir 2 Minggu ini loker nya selalu berisi coklat dan surat.

Dia bingung, dia sama sekali tidak berinteraksi dengan siapapun tapi semenjak ia menghindar Kayla kemarin yang ujung ujungnya tidak bisa ia lakukan, dia sering keluar kelas dan pergi ketempat manapun agar tidak bertemu kayla. Sejak itu, selalu saja ada hal seperti ini di lokernya.

Saat hendak menutup loker nya dia dikejutkan oleh Kayla yang sedang menatap nya dengan tatapan sengit.

"Nih kucing betina udh kayak gentayangan aja, dimana mana pun ada" Aksel membatin ditengah keterkejutan nya.

"Itu dari siapa es batu? Kok ga dibuka suratnya" Bukannya menyapa Kayla langsung menghujaninya dengan pertanyaan

Aksel hanya mengedikkan bahunya tanda dirinya tidak tahu.

"Ga tau, ini mau dibuang" Aksel sekarang ini sudah lebih banyak berbicara dengan Kayla, dia bukan berusaha melakukan nya, tapi semenjak dirinya memberikan label kepemilikan kepada Kayla, dia sudah tidak tahan jika tidak berbicara pada Kayla sehari saja,  bucin tolol.

"Gamau dibaca?"

Aksel lagi lagi menggelengkan kepalanya.

"Lo mau baca?" Aksel bertanya balik karena melihat Kayla yang sepertinya sedikit penasaran dengan surat surat itu.

Kayla mengambil surat dari tangan Aksel yang hendak dia buang kemudian menarik Aksel untuk pergi ke kantin.

Aksel yang mengetahui kemana Kayla akan membawanya seketika menghentikan langkah nya dan menarik tangan nya dari genggaman tangan Kayla

"Jgn ke kantin" Aksel sangat tidak suka tempat ramai, karena sangat berisik, otaknya yang sudah dipenuhi banyak pikiran semakin ingin pecah rasanya jika ia berada di tengah kebisingan seperti itu.

"Iya iya, kita balik ke kelas aja deh"

Kayla yang mengerti kemudian merubah arah tujuan mereka menuju kelas, Aksel hanya mengikuti kemana Kayla akan membawanya tanpa protes seperti tadi.

Sesampainya di kelas kayla langsung menuju kursinya dan duduk, Aksel juga kemudian berjalan menuju mejanya duduk dikursinya.

"Ihh, kok lo jauh jauhan kayak gitu sama gw, Deketan sini" Aksel bingung, pasalnya jarak mereka bahkan tidak sampai setengah meter, definisi dekat menurut Kayla bagaimana? Apa mereka harus menempel seperti perangko dulu?. Alhasil Aksel hanya diam dengan tatapan bingung tanpa beranjak dari kursinya.  Kelas mereka sekarang sepi, karena Sekarang masih jam istirahat.

"Ih Lo ga peka banget ya" Kayla yang kesal kemudian berdiri, bahkan surat surat yang ia ambil tadi masih berada digenggaman nya dan belum sempat ia buka, kemudian ia menghampiri Aksel di meja nya, kayla mengepal kan tinjunya dan berlaku seperti hendak menonjok Aksel.

"Lo itu ga peka banget si, kaku kayak kanebo kering, ihhhhh gw kesel sama Lo" Kayla hendak berbalik dan berjalan untuk mengambil kursinya agar bisa ia pindahkan di samping meja Aksel, biarlah dia yang inisiatif, kalau menunggu Aksel, dinosaurus hidup lagi juga ga bakal peka itu anak.

Belum sempat ia beranjak, Aksel menarik pinggang nya hingga ia terjatuh dan duduk di pangkuan classmate nya. Itu terjadi secara tiba tiba sehingga Kayla bahkan tidak ada persiapan untuk menghindar.

"Maksud Lo dekat kayak gini?" Aksel kemudian memeluk Kayla dan menyandarkan pipinya di bahu Kayla

Jangan tanya kondisi Kayla sekarang, dia sudah seperti kepiting rebus dan hawa panas menjalar dari wajah hingga ke pipinya, kan Lo yang mau Deketan Kay.

CLASSMATE  (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang