AUTHOR POV
"Kamu kenapa ga bangunin aku tadi?"
Aksel yang baru selesai mandi langsung dihadiahi pertanyaan oleh Kayla."Udh, kamu ga bangun jadi terpaksa aku tinggal, om juga udh nunggu di bawah tadi, ga enak kalau turunnya lama" Aksel menjawab pertanyaan kayla sambil berjalan menuju meja rias di dalam kamar temannya itu. Aksel berusaha menjelaskan dengan lembut agar mood Kayla tidak rusak untuk sekarang, tubuh Aksel sangat lelah dan dia sudah tidak punya tenaga sekedar untuk membujuk Kayla apabila dia merajuk nanti.
"Ga enak tau buka mata, tapi kamu ga ada, aku kira kamu udh pulang kerumah" Kayla sedikit merengek dengan bibir cemberut, menurut Aksel jika seperti ini Kayla terlihat sangat menggemaskan, terlihat lucu di matanya
"Iya, maaf ya" Aksel berucap sembari duduk di depan meja rias Kayla untuk mengeringkan rambutnya.
"Cuma maaf doang? Kamu ga peka."
Kayla kini memalingkan wajahnya dan menghentakkan kakinya ke lantai untuk menegaskan bahwa dia sedang merajuk.Aksel yang awalnya menatap cermin langsung memutar badannya dan menghadap Kayla, meskipun kelelahan, dia harus mengesampingkan hal itu karena baginya Kayla nomor satu sekarang, dan dia tidak boleh egois.
"Iya maaf, kamu mau apa? Kalau kamu mau sesuatu langsung bilang ya, aku ga bisa nebak " Aksel berkata dengan lembut, dan sedikit terkekeh di akhir kalimatnya.
Kayla yang memalingkan mukanya kemudian menghadap Aksel dan membuka kedua tangannya, tanda ingin di peluk.
"Pelukkkk" ucap Kayla manja. Aksel dibuat kaget karena mata Kayla yang sedikit berkaca kaca, dia panik, kenapa Kayla menangis?. Aksel membawa Kayla Kedalam pelukan dan mengelus kepalanya.
"Maaf ya, jgn nangis plis, ntar aku dikira ngapai ngapain kamu lagi kalau om sama mama kamu liat" sekali lagi Aksel meminta maaf meskipun dia tidak tahu letak kesalahannya dimana, tugasnya adalah menenangkan Kayla untuk saat ini. Tanpa disadarinya, peraturan pertama yang diberikan ayah Kayla sudah mulai berlaku dari sekarang.
"Aku datang bulan, Perut aku sakit" ucap Kayla manja dan hal itu membuat Aksel bernafas lega, akhirnya dia paham kenapa mood Kayla sangat buruk pagi ini. Aksel memeluk dan mengelus punggung kayla, lalu tidak lama dia melepaskan pelukan mereka. Aksel kemudian mengelus perut Kayla agar sakitnya bisa berkurang, perempuan jika sedang haid sangat suka dimanja bukan?. Setelah dirasa cukup dia menghentikan kegiatan tersebut dan menatap Kayla dalam kemudian mengecup pipinya.
"Udah ga sakit?"
Kayla menganggukkan kepalanya pertanda ia sudah baik baik saja.
"Bentar ya, aku mau ngeringin rambut dulu, baru kita pergi" ucap Aksel sambil tersenyum dan setelah nya menepuk kepala Kayla dengan tangan kanannya.
"Kita mau kemana?" Kayla bertanya dengan wajah yang penasaran Karna dari semalam mereka tidak ada rencana untuk kemana mana.
"Gatau, om tadi mau ngajak keluar mumpung libur katanya, aku sebenarnya mau nolak, malah kena marah ayah kamu" jawab Aksel.
Aksel sedikit meringis kala mengingat muka ayah Kayla yang memarahi nya tadi pagi hanya Karna menolak ikut keluarga mereka untuk keluar. Wajar saja ia menolak Karna Aksel merasa dirinya tidak berhak ikut, itu adalah acara keluarga Kayla.
"Ya ngapain juga kamu nolak, ini tuh kesempatan kamu buat dekat sama keluarga aku, jangan di sia siain, ayah aku susah banget dekat sama orang, jadi mumpung ayah Nerima kamu baik baik, kamu harus manfaatin itu. sekarang kamu duduk biar aku yang ngeringin rambut kamu." Jelas Kayla panjang lebar pada classmate nya itu.
Aksel hanya berdehem saja dan menuruti perintah Kayla untuk kembali duduk di depan meja rias milik Kayla. Kayla menghidupkan hairdryer nya lalu mulai melakukan tugas nya untuk mengeringkan rambut Aksel yang tidak terlalu panjang dengan telaten.

KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSMATE (GXG)
Romansakehidupan aksel yang berantakan makin berantakan dengan gangguan teman sekelasnya yang pecicilan. GXG #1 Yuri 19 mei 2024