27

538 41 22
                                    

AUTHOR POV

aksel melangkahkan kaki nya menyusuri lorong fakultas kekasihnya dengan tergesa-gesa, dia tidak memikirkan orang orang yang protes saat dirinya tidak sengaja menabrak mereka, persetan dengan mereka semua, dalam pikirannya sekarang hanya ada satu nama ...... KAYLA.

aksel sedikit berlari saat jarak dirinya dengan ruangan Kayla sudah semakin dekat, setelah sampai di depan ruangan, dirinya mengambil nafas sebanyak banyaknya untuk menetralkan degup jantung nya yang berpacu sedikit kencang akibat dari kegiatan berlarinya. dari luar aksel sudah mendengar suara berisik dari ruangan tersebut, aksel mendorong pintu ruangan kekasihnya dengan sedikit keras tanpa peduli bahwa dia akan memasuki ruangan kating nya, hatinya dipenuhi dengan rasa khawatir yang luar biasa, rasa khawatir nya lebih besar dari rasa takutnya terhadap senior nya sekarang ini.

semua orang diruangan tersebut mendadak berhenti bersuara dan melihat kearah aksel. namun aksel tidak peduli dengan mereka semua, dia hanya menatap satu mata yang juga sedang menatap dirinya dengan ekspresi terkejut sekarang

"jadi, Lo mau ga jadi pacar gue dek?"

semua orang kembali bersorak lagi mendengar hal itu dari mulut lelaki yang sedang menyatakan cinta pada Kayla. ya betul sekali, Kayla Aruna sedang di ajak berkencan oleh salah satu senior mereka, dan ini bukan untuk pertama kalinya lagi, ini sudah kesekian kali orang orang menyatakan cinta padanya belakangan ini.

aruna tidak peduli dengan pertanyaan seniornya, dia malah asik beradu mata dengan aksel di ambang pintu kelasnya, hatinya sekarang gundah dan bingung.

bukan! Kayla bukan bingung menjawab pertanyaan laki laki didepannya,Karna dihatinya sama sekali tidak ada niatan untuk menerima ajakan kencan dari laki laki tersebut, namun yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana cara menghadapi manusia yang sedang menatap nya datar dan sebentar lagi akan menjadi kutub Utara karena cemburu padanya.

"maaf kak, gue udh punya pacar, tapi coklatnya tetep aku ambil kok, maaf ya sekali lagi" jawab Kayla dengan percaya diri kemudian tersenyum dan mengambil coklat yang lelaki tersebut sodorkan padanya, lumayan gratis juga kan haha.

"ahh, yaudah gapapa, gw nunggu Lo putus aja sama pacar Lo, kalau udh putus kabarin ya" ucap senior Kayla tersebut kemudian tersenyum ke arah Kayla.

"ga bakal putus juga"  aksel menimpali dengan tiba tiba, dan hal itu membuat semua orang di ruangan tersebut kembali hening dan menatap heran padanya, pasalnya tidak semua orang mengetahui hubungan mereka, namun mereka juga tidak pernah menutupi dan membatasi sikap, mereka berdua berpikir biar saja orang orang menebak dengan sendirinya melalui interaksi mereka berdua.

"pokoknya gw bakal nungguin Lo putus, itu temen Lo udh nungguin, gw pergi dulu ya"  setelah mengatakan demikian, laki laki tersebut melangkahkan kakinya keluar ruangan, namun sebelum benar benar keluar dari sana aksel menahannya dan menepuk bahu nya kemudian berbisik di telinga seniornya itu, tidak peduli jika itu adalah kakak tingkat nya sekalipun.

"ga bakal putus kok, maaf ya"

sebelum lelaki tersebut menjawab perkataannya, aksel lebih dulu melangkahkan kakinya kearah kayla dan menggenggam tangannya untuk mengajak nya pergi dari sana, dia sangat malas melihat semua mata yang ada di dalam ruangan ini.

mereka berdua melewati lelaki yang sedang menahan emosi sekaligus bingung Karna mendengar perkataan akselina Darren tadi. dari yang awalnya berpegangan tangan, malah sekarang Kayla bergelayut manja di lengan pacar nya ( biar luluh kali ya wkwk).

"kamu datangnya di saat yang tepat hehe, makasih sayang" Kayla berusaha melembutkan suaranya untuk merayu kekasih nya ini yang sedang dalam mode "es lilin beku".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLASSMATE  (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang