LUCANE

624 26 1
                                    

follow akun sebelum baca.

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap paragraf nya.

02

"Bagaimana Queen, sekolahmu sekarang?"

Louisa menarik segelas air putih lalu di minumnya sebelum menatap sang ayah yang duduk di depan.

"It's okay, ada Cally juga di sana."

Zidane mengangguk. Pria itu mengelus rambut putrinya lembut lalu mulai memakan sarapannya begitupun Louisa.

Tidak ada suara sedikitpun, hanya dentingan sendok garpu yang bersentuhan dengan piring dan juga gelas yang bersentuhan dengan meja makan.

"Minggu depan Cally akan menginap, kalian akur kan?" Elsa bertanya setelah beres mereka sarapan.

Louisa mengangguk. Memang tidak ada masalah apapun. Callypso adalah sepupunya dari Elsa. Selama dirinya menetap di Belanda, keduanya tidak putus hubungan. Atau lebih tepatnya, Callypso yang selalu menghubunginya.

Lalu pandangannya kembali terarah kepada Zidane yang sedang minum.

"Ada yang bobol data kamu."

Louisa mengangguk. "I know. Om Sen kasih tahu kemarin."

"Haruskah Papa cari tahu?"

"Gak perlu, Lou bisa cari sendiri." balasnya membuat Zidane mengangguk.

Gadis itu meraih tasnya yang berada di meja samping lalu handphonenya yang berada di atas meja. "Lou berangkat." pamitnya mencium pipi Zidane begitupun Elsa.

"Hati-hati!"

Gadis itu membuka tasnya untuk mengambil kunci mobil miliknya lalu berjalan menuju garasi. Pandangannya terpaku pada BMW kuning yang bersampingan dengan Buggati merahnya.

Louisa memilih memasuki BMW Z4 kuning untuk pergi ke sekolah hari ini. Terhitung, ini adalah hari ketiga dirinya berada di DHS.

Mobil dengan kecepatan tinggi itu terhenti bersamaan lampu merah yang baru saja muncul. Juga dengan sebuah mobil spot silver bersebelahan kanan Louisa berada.

Dua mobil itu bergerak memasuki DHS bersamaan dengan kecepatan tinggi membuat semua orang menatap dua mobil mewah itu dengan pandangan kagum.

Terlebih lagi saat mengetahui siapa pemilik mobil silver itu benar-benar membuat mereka tidak berhenti kagum.

Louisa keluar dari mobilnya setelah memarkirkannya dengan cepat. Garis wajahnya terlihat menurun menatap BMW i8 Roadster yang terparkir di samping BMW miliknya.

Kali ini, Louisa membiarkan rambut gelombangnya terurai. Gadis itu berjalan santai dengan langkah cepat melewati tubuh tinggi pemilik BMW silver itu membuat semua orang membelalakkan matanya.

"Cane?"

Justin menghela nafas panjang saat melihat punggung Louisa yang menjauh. Lelaki itu menatap temannya yang terdiam dengan rahang mengeras.

LUCANE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang