Call me La.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Follow akun sebelum membaca.
Selamat membaca.
10
∞
Puluhan orang berlarian menuju lapangan utama lalu berbaris membentuk tiga kata yang tidak asing untuk kalangan remaja yang tengah jatuh cinta.
I Love U
Pagi ini, suasana D'Vulcan School di penuhi oleh gairah dari salah satu siswa yang di kenal banyak orang, Stevanus Tirthan, vokalis dari grup band yang bernama T-Boys.
Three Boys adalah salah satu klub ekstrakulikuler band yang ada di D'Vulcan, dengan tiga orang anggota. Satu vokalis, satu drumband, dan satu gitaris. Jelas, klub itu di kenal banyak orang, terutama sang vokalis, yaitu Stevanus.
Karina membuka mulutnya lebar-lebar dengan tubuh berjingkrak. Dirinya yang baru saja kembali dari toilet terkejut bukan main melihat salah satu prince D'Vulcan berjalan menuruni tangga di ikuti beberapa temannya di belakang.
Yang semakin membuatnya terkejut, ada nama temannya yang di tulis besar pada kertas karton yang di bawa salah satu temannya.
Aurora.
“ARA! ARA! ARA!!!”
“ARA! LO HARUS LIAT SEKARANG JUGA!!”
Aurora yang tengah menulis mendongak, menatap Karina yang tidak diam di posisi. Tangannya di tarik cepat di bawa keluar dari kelas menuju atap untuk melihat apa yang terjadi.
Sesampainya di sana, Karina sedikit terkejut melihat ada orang lain juga yang berada di sana untuk melihat ke arah lapangan utama, bahkan hampir setengahnya dari ratusan siswa kelas 11.
Bisik-bisik mulai terdengar dengan tatapan mengarah pada keduanya. Karin berjalan lurus tanpa memperdulikan membuat Aurora di belakang sana pasrah saat tangannya di tarik.
“Karina,”
“Liat, Ara!” Karina menunjuk ke bawah memperlihatkan barisan orang-orang di lapangan utama.
Di sana, terlihat Stevanus, seseorang yang membuat semuanya tersenyum puas saat mendapati Aurora, sosok yang ia tuju saat ini.
“Gue kaget pas liat dia bawa orang sambil bawa bawa karton terus tulisannya ada nama lo.”
Karina mengibaskan tangannya. “Jujur, siapa sih yang gak suka sama lo. Udah cantik, pinter, berbakat, baik hati lagi. Kalau gue cowok, kayanya gue udah pacarin lo deh,” ucapnya terkekeh.
Aurora menatap ke bawah dengan tatapan sulit di artikan. Matanya menyorot siluet tubuh seseorang yang berjalan keluar dari ruangan basket.
“Kata gue ya Ra, Stevan juga oke. Gak kalah di bandingin sama Lucane, meski cakepan Lucane sih. Tapi, Stevan juga gak kalah oke, gue yakin tipikal cowok kaya dia tuh yang bakal bener jadiin orang yang dia suka kaya ratu. Dia juga populer banget!!! Bayangin tiap malam lo di nyanyiin sama suaranya yang aduh– eh Ra, mau kemana?!”
Karina menatap tubuh Aurora yang berlari menuju pintu keluar. Gadis itu menatap ke bawah dimana Steven yang semakin merekah kan senyumnya.
“Karina? Aurora yang di maksud Steven itu, Aurora temen lo?” salah satu dari mereka yang berdada di sana memberanikan dirinya untuk bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUCANE
Подростковая литератураLucane D'Vulcan, salah satu cucu dari pengusaha dengan nama besar Damian D'Vulcan sangatlah di junjung tinggi oleh orang lain. Bahkan, siapapun merasa segan dengan lelaki berdarah campuran Amerika itu. Kecuali Louisa Billard, seseorang yang baru sa...