61. Family Time

7.1K 456 79
                                    

Stone meraih tangan May dan menggandeng wanita itu ke bawah untuk menemui yang lain.

Angelo, Jet, dan Molly sudah kembali dan sedang duduk di teras belakang bersama Zade, berbincang-bincang sambil memakan hidangan makan siang yang disajikan oleh Martha.

Stone mendudukkan dirinya di salah satu kursi dan menarik May ke atas pangkuan. Kebiasaan ini adalah sesuatu yang tidak lagi bisa dihentikannya, merasakan tubuh wanita itu melawan miliknya, tidak peduli di mana mereka berada dan sedang apa mereka berada, ini lah yang membuatnya merasa santai.

Untungnya May sepertinya tidak keberatan. Seakan sudah terbiasa dengan keinginan suaminya yang tidak pernah bisa membiarkan dirinya duduk di tempat lain selain di atas pangkuan, May langsung menyandarkan punggungnya melawan dada Stone yang bidang dan melebur ke dalam pelukan besar pria itu.

Sev muncul tak lama kemudian dengan beberapa botol whisky dan gelas di tangan.

"Irish whisky terbaik dari LA," pria itu mengumumkan.

"Ah mari kita mulai berpesta," Jet membalas sambil tertawa.

Sev menuangkan isi botol whisky ke dalam gelas dan membagikannya kepada semua orang yang ada di sana. Begitu setiap orang mendapatkan bagian, pria itu mengangkat gelasnya ke atas sambil berteriak, "Sláinte is táinte."

May menenggak isi gelasnya dan nyengir ketika berhasil menelan tanpa terbatuk yang membuat Stone tergelak.

"Sláinte is táinte," May mengulang apa yang diucapkan Sev. "Apa artinya?"

"Kesehatan dan kekayaan," Stone menjawab. "Dua hal yang disukai oleh orang Irlandia di manapun mereka berada."

"Hear. Hear." Sev kembali mengisi gelas yang kosong dan memberi sulangan sekali lagi.

Mereka menghabiskan sepanjang siang itu dengan bercerita, makan, minum, dan tertawa.

Stone terus berusaha menjejalkan makanan ke arah May agar wanita itu tidak mabuk sementara Sev terus menuangkan whisky ke dalam gelas mereka. Stone akhirnya mendorong gelas milik May ketika dilihatnya Sev mengangkat botol di tangannya hendak kembali mengisi entah untuk yang keberapa kalinya.

"Berhenti mencoba membuat istriku mabuk, Sev," Stone menggerutu sementara Sev hanya tertawa.

"Baiklah. Baiklah," Sev membalas. Tidak jadi mengisi gelas May, pria itu memenuhi gelas Stone sebagai gantinya. "Jika aku tidak diizinkan membuat May mabuk, biar aku membuatmu mabuk kalau begitu."

May menangkupkan tangannya ke wajah Stone. Wajah May terlihat merah oleh alkohol, cukup mabuk, tapi tidak terlalu parah menurut Stone.

"Benar-benar suami yang protektif," wanita itu berkata dengan wajah pura-pura cemberut. "Benar-benar seperti seekor papa bear yang besar dan menakutkan."

Semua orang langsung tertawa mendengar ucapan May sementara Stone mengangkat alisnya menatap istrinya yang setengah teler.

"Kau benar-benar menghibur ketika sedang mabuk, Sweetheart," pria itu berkata.

Sebuah dengkuran tawa terdengar dari hidung May sebelum wanita itu bisa menghentikannya yang membuat Stone ikut tertawa melihat tingkah istrinya yang menghibur.

Zade yang duduk di sebelah Stone memajukan wajahnya untuk melihat tatoo yang ada di lengan May.

"Jacob yang membuatnya?" pria itu bertanya yang kemudian membuat semua mata kini menatap lengan May yang bertato.

"Ya," Stone menjawab.

Zade mengangguk. "Harus kuakui, hasil pekerjaan Jacob tidak bisa ditandingi oleh tattoo artist manapun."

Stone [SUDAH TERBIT]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang