Solo Chapter by : remithaliaa
“Panas banget ya Allah..,"
Kata peramal cuaca, cuaca Kota Jakarta pada sekarang sedang panas-panasnya dan Ekstrim-ekstrimnya. Matahari pun juga kali ini terlalu bersemangat untuk bersinar memancarkan cahaya terang lagi terik menyengat. Wajar, sih. Karena sekarang baru masuk pukul tiga. Memang waktu yang sangat tepat untuk leyeh-leyeh ketimbang melakukan aktivitas.
The Elementals Gang yang terdiri dari Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, dan Solar sedang berkumpul di pos ronda samping kost-an mereka. Mereka semua baru pulang dari sekolah dan baru selesai melaksanakan kegiatan pesantren kilat. 7 remaja ini tidak langsung kembali ke kost mereka, karena kost mereka tokennya lagi habis, jadi semuanya memilih untuk nongkrong dan tidur-tiduran di pos ronda. Tapi ternyata, bukan adem atau angin sepoi-sepoi yang didapat, tapi malah panas terik yang dirasa.
“Aduhai, letihnya..," seorang pria dengan kaos merah ketekan sedang mengipas-ngipaskan buku kearah wajahnya. Ia terlihat letih, lesu, lemas, dan tak berdaya. Keenam temannya itu pun langsung melihat sinis kearah pria tersebut. Dia Blaze, cowok pindahan paling petakilan yang hari ini baru saja di briefing oleh guru BK karena matahin keran wc sekolah bersama Thorn dan Frostfire.
Gempa yang duduk disamping Blaze langeung menghentikan aktivitasnya membaca buku resep masakan milik Solar, lalu kemudian ia menggelengkan kepalanya tanda heran dengan kelakuan member barunya, “Wealah anak lanang iki. Kamu nggak sahur di kost tah tadi pagi?"
“Halah, nggak sahur apanya toh? Nasi goreng 2 piring, ayam goreng sisa si Fizi 4 potong, telur dadar sisaan si Ice 1 piring, daging kecap sisaan tahlilan Tok Dalang sepiring, Indomie sisa aku seperempat piring.. nggak sahur apanya?"
“Itu perut atau tong air? Nampung makanan banyak amat." komentar Solar sambil melepaskan kacamata dan membuka jas labnya, lalu merebahkan dirinya disebelah Ice yang sudah terlelap dari tadi. Jangan heran kalau Ice, dimana ada permukaan datar pasti ia bisa tidur dengan sekali memejamkan mata.
“Letih kali nya aku we. Malas kali mau bergerak!" protes Blaze yang mendengar ocehan Solar yang terdengar meresahkan bagi dirinya.
Ice pun bangkit dari tidurnya, kemudian pria itu melirik tajam kearah Blaze yang masih terus mengipas-ngipaskan bukunya kearah wajahnya. “Heh, api. Dikira lo doang yang puasa disini? Lemah!"
“Anjir, Blaze langsung di ulti!" timpal Taufan sambil menahan tawanya. Blaze langsung menatap tajam kearahTaufan.
“Nice Ice." sambung Halilintar yang setuju dengan perkataan Ice. Halilintar sedari tadi sibuk membaca Buku Biologi untung mempersiapkan ulangan besok. “Tapi ya aku setuju. Kalau sekarang panasnya gila-gilaan."
Semua anak-anak yang berada disana terus mengipasi tubuh mereka. Selang beberapa menit kemudian, terlihat tiga orang anak tiba-tiba muncul menghampiri mereka semua. Mereka datang sambil minum susu dan menenteng es kelapa muda yang mereka beli di warung belakang sekolah. Mereka adalah: Fang & Ying—si Duo Chinese dan Gopal, si cowok India yang hobi makan lawar. Lawar itu makanan khas Bali! Gimana cara menjelaskannya ya? Lawar ini sejenis masakan yang berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata. Makanan ini lazim disajikan dalam rumah tangga di Bali atau dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan sebutan lawar Bali. Lawar dibuat dari daging rebus yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu seperti kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, dan kelapa. Kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu yaitu darah dari daging itu sendiri.
“Nggak sopan anjir minum didepan orang puasa!" teriak Taufan yang mendapatkan kikikan dari Fang. Taufan yang merasa dirinya ditertawakan langsung melemparkan pandangan mata bak pembunuh kearah Fang. Bisa-bisanya mereka minum dan menjadi setan lepas disaat-saat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Collab ] Ramadhan: Di Kost Ganteng [✅]
Teen FictionBoboiboy FanFiction Project by Remi, Bila, Thia, Arsya, Ara Kost Ganteng, Menceritakan tentang kepindahan Frost dan Blaze dari Medan ke sekolah baru yang terletak di Jakarta. Mereka yang notabenenya baru kena dropout harus membiasakan hidup dirantau...