#KostDiary : Sugeng Gempa Alhanif

135 25 4
                                    

“Guys, gue baru bikin Okonomiyaki nih. Kita berbuka pakai ini, ya?" ujar Gempa sambil membawa sepiring besar  okonomiyaki hangat dengan nampan. Iya berjalan menuju gazebo yang terletak di belakang Parkiran Motor mereka. Disana, sudah ada keenam teman-temannya yang punya sifat diluar nalar. Gempa tersenyum menatap teman-temannya, “Sesuai request Solar!"

Taufan melirik sinis kearah Gempa, ”Lo dari kemarin bikinnya Okonomiyaki mulu. Kaga bosen? Atau lo cuma bisa masak itu doang lagi?"

PRANG!!
Nice. Sebuah Sendok Sup Abad 17 (Baca: Wajan Ceper) milik Gempa mendarat tepat diatas kepala Taufan. Gempa menyeringai.

“Aduh Mas Taufan, Okonomiyaki makanan murah dan enak, bisa bikin kenyang kalau tanggal tua iki lho. Kalau Mas punya duit mbok ya mau makan diluar ya silahkan!" jawab Gempa santai, kemudian mata Gempa melirik kearah Blaze, Ice, Thorn, dan Solar. Mereka duduk berpisah-pisah dan menyendiri ditiap sudut, “Demit-demit iki kenapa misah-misah tah?"

“Masalah rumah tangga, Gem. Biasa." jawab Halilintar sambil merebahkan tubuhnya. Encok. Gempa hanya menggelengkan kepalanya. Dia teringat akan masa lalunya saat kelas sembilan dulu.

“Gini loh Gem, anak-anak ini tadi berantem. Ice ngamuk ke Blaze karena Blaze ngotorin Boneka pausnya, Ice balik ngotorin Boneka Ayam Blaze. Thorn dan Solar juga ribut soal Buku dan Tanaman!" jelas Gentar sambil mengambil kipas milik Sopan lalu mengipas-ngipas wajahnya yang berkeringat.

***

“BERHENTI!!" teriak Gempa pada enam adiknya yang sedang berebut mainan. Pertengkaran hebat terjadi dirumah besar itu. Barang yang berserakan dimana-mana, bongkahan action figure dan mobil-mobilan yang tidak terpasang sesuai yang seharusnya, hingga sampah bekas makanan ringan pun juga bertebaran dimana-mana. Sebagai sulung yang Ayah dan Ibunya bekerja di Keraton Yogya, Gempa harus menjaga enam adiknya—2 perempuan dan 4 laki-laki tanpa bantuan Asisten Rumah Tangga.

Sugeng Gempa Alhanif. Anak Sulung yang lahir dari Pasangan Sutomo dan Larasati. Setiap hari harus menikmati pertengkaran adik-adiknya yang tidak bisa tenang barang sehari. Sebenarnya, Gempa adalah seorang anak tunggal. Namun ini semua terjadi karena Ibunya. Ibunya lebih cocok dikatakan wanita aneh yang telah 4 kali bercerai. Dan yang terakhir Ibunya menikah dengan orang Jawa keturunan Ningrat yang bekerja di Keraton Yogya. Ya inilah yang membuat Gempa dan empat adiknya terciprat menjadi orang Keraton walau sedikit.

“Iqbaal payah banget mainnya!" protes seorang anak berambut Kribo sambil membuang ke sembarang arah bongkahan mainan yang ia pegang. Iqbaal yang merasa dirinya dikata-katai lemah langsung menendang anak Kribo itu. Anak itu bernama Bastian. Dua anak lagi, Aldi dan Kiki juga ikut-ikutan menarik-narik mainan. Gempa masih berusaha tersenyum.

“Ini punyaku!" teriak anak perempuan kelima, Cassie.

“Ini punyaku! Boneka punyaku!" teriak anak terakhir, Steffi. Cassie dan Steffi adalah anak kandung dari ayah Gempa sekarang.

PRANG!!!
Gempa membanting panci yang ia pegang beserta Sendok Sup Abad 17 yang ditinggalkan oleh Ayah Sutomo kepadanya. Iqbaal, Aldi, Bastian, Kiki, Cassie, dan Steffi terdiam membisu. Gempa menyeringai.

“Hari ini makan Okonomiyaki, ya!" seru Gempa, “Hari ini Ayah dan Ibu pulang larut malam."

Iqbaal mencibir, “Kayak nggak ada makanan lain aja! Rawon, kek sekali-sekali."

“Kalau nggak mau makan silahkan keluar!"

***

“Aaa, harumnya~" ujar Bastian sambil menghirup aroma Okonomiyaki buatan Gempa. Gempa tersenyum.

“Kakak belajar memasak Okonomiyaki ini dari Yukiko, sewaktu Yukiko masih jadi tetangga kita." jawab Gempa, “Dan Kakak punya pepatah untuk Kalian."

Jadilah seperti Okonomiyaki.
Walau bahan-bahannya terdengar aneh, tetapi jika semua di aduk akan dan dicampur rasanya akan lezat. Kita lahir dari Ayah yang berbeda bukan berarti kita harus berantem dan ribut-ribut kan?

Ngomongin Okonomiyaki..
Okonomiyaki (お好み焼き) adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi (kaldu), ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging sapi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan. Okonomiyaki adalah salah satu jenis masakan teppanyaki yang bisa dimakan begitu saja atau sebagai lauk teman nasi putih. Okonomiyaki sering dimakan dengan sendok datar yang disebut kote (hera) yang juga berfungsi sebagai sodet sewaktu membalik okonomiyaki. Dan Dalam bahasa Jepang, okonomi berarti "suka-suka" (yang disuka, yang diinginkan) dan yaki berarti "panggang" (istilah "goreng" hanya digunakan di Jepang bila makanan digoreng dengan minyak yang sangat banyak). Sesuai dengan namanya, lapisan atas (topping) okonomiyaki bisa disesuaikan dengan selera orang yang mau memakan.

***

“Heh, bocah lanang empat. Sini!" Panggil Gempa kepada Blaze, Ice, Thorn dan Solar. “Iki lho Bahanne Okonomiyaki, wes sama kayak kita. Kol dari Jawa Barat, Kubis dari Sumatera Barat, Tepung terigu di Kalimantan, Telor dari Jakarta, Daging dari Bogor. Wes sama. Menyatulah, biar jadi wenak."

“Ogah!"

“Oh, jadi nggak mau makan? Kalian nggak makan, wes Sendok Sup Melayang!"

“Oke-oke-oke!"

Gempa lebih cocok jadi Emak Kost  kan? Karena Gempa merupakan seseorang yang dibesarkan di lingkungan yang mana sifat keibuan dihargai dan ditekankan. Dan juga Gempa telah mengalami situasi di mana dia perlu merawat orang lain atau mengambil peran pengasuh yang akan mengembangkan sifat keibuan.

Soal Sendok Sup Abad 17..
Itu hadiah dari Ayahnya. Makanya selalu dibawa kemana-mana.

———

kaga jelas? Emang. Kena writers block.

[ Collab ] Ramadhan: Di Kost Ganteng [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang