Solo Chapter by ArsyaForger
“Assalamualaikum, Nyai Remi!" panggil seorang pria berkaos cokelat sambil menggedor-gedor pintu sebuah bangunan berwarna putih yang terletak di tak jauh dari bangunan Kost-annya. Pria itu adalahGempa. Pengasuh dari tiga belas bocah di Kost Ganteng.
Sosok yang kita kenal sebagai Duta Panci Nasional alias mommy Gempa ini terlihat gusar dengan airmuka depresi. Dan hari ini, ia memutuskan untuk meninggalkan kostnya setelah subuh, diam-diam tanpa sepengetahuan teman sekamarnya dan teman temannya yang lain.
Bukan karena Gempa mau kabur dari Kost, tapi ada sesuatu yg membuatnya ingin menenangkan diri sejenak. Gempa memilih untuk mengeluh dan mengeluarkan isi hatinya. Kepada orang yang ia percaya. Yaitu, Ibu Kostnya: Mama Remi.
"Mak Remi!!!"
Pintu rumah itu pun terbuka menampilkan sosok Mama Remi yang sedang mengikat rambutnya. Matanya menatap lekat kearah Gempa, "Oalah, ada nak Gempa Kenapa toh?"
"Gempa mau curhat." Ucap Gempa sembari memasang wajah sedih. 段tampak dimatanya rasa lelah dan emosi yang tertahan menancap didadanya. Mama Remi si empunya Kost langsung paham pun mempersilahkan Gempa masuk.
***
"Nak Gempa mau minum apa?" Tanya Mama Remi sambil tersenyum.
"Kan Puasa." Jawab Gempa.
"Oh iya lupa, maaf, saya Kristen." ujar Mama Remi mengatupkan kedua tangannya, dia sepertinya merasa bbersalah karena sudah menawarkan minum.
"Jadi nak Gempa, apa yg mau dibicarakan?"
"Gini., Mak..,"
***
Kemarin malamGempa terbangun di pukul 03.30, itu artinya sudah waktunya ia membangunkan teman temannya untuk sahur, mengingat teman temannya itu sangat susah dibangunkan. Setelah mencuci muka, ia pun memanaskan nasi dan lauk untuk sahur. Mereka semua kali ini sepakat untuk sahur bersama. Kemudian, Gempa pun bersiap menuju kamar teman-temannya.
Ia akan mulai dari teman sekamarnya dulu yaitu Halilintar dan Taufan.
"Hali, Topan. Bangun. Iki lho udah masuk waktu sahur." ucap Gempa sambil mengguncang-guncang tubuh kedua sejoli yang tengah tidur sambil berpelukan tersebut.
Kok bisa berpelukan?
Gempa tidak tau pasti apa yang terjadi, entah kenapa semalam Gempa mendengar suara Taufan berteriak. Mungkin karena tengah malam itu ada suara petir yang bergemuruh. Tak pasti, tapi yang Gempia dengar adalah...
"Li, gue takut gue tidur sama lo ya?"
"Sempit, bangsat!"
"Ih bodoamat! Temenin. Gue takut pokoknya!"
Setelah itu tak ada lagi percakapan, mungkin saja Taufan yang memaksa untuk tidur bersama Hali itu berhasil. Dan akhirnya dengan terpaksa Halilintar menerimanya, walaupun harus tidur berhimpitan.
"Hali! Taufan ayo bangun!!!" Pekik Gempa setengah berteriak.
"5 menit lagi Gem...." Ucap Taufan dengan suara seraknya. Ia semakin mendekap Halilintar kedalam pelukannya.
Gempa memutar bola matanya malas, kemudian mengambil HP disakunya lalu menyetel suara kuntilanak.
Ia menyaringkan volumenya lalu mendekatkannya tepat ditelinga Taufan.'Hihihihihiiiiiii'
Tepat seperti dugaan Gempa, sontak saja Taufan membelalakkan matanya mendengar sound horror yang tiba-tiba terdengar ditelinganya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Collab ] Ramadhan: Di Kost Ganteng [✅]
Ficção AdolescenteBoboiboy FanFiction Project by Remi, Bila, Thia, Arsya, Ara Kost Ganteng, Menceritakan tentang kepindahan Frost dan Blaze dari Medan ke sekolah baru yang terletak di Jakarta. Mereka yang notabenenya baru kena dropout harus membiasakan hidup dirantau...