Markas Besar Badan Kepolisian Nasional
Divisi Keamanan - Security Police Seksi-4
Pk. 07.55"Apakah kejadian kemarin itu nyata?" tanya Eunhyuk yang berjalan di sisi Donghae. Suasana di dalam lift ramai dengan rumor yang beredar.
"Berita itu pasti menyebar dengan cepat. Bukan hanya Divisi Keamanan, tetapi seluruh markas membicarakannya."
"Berarti itu benar," putus Eunhyuk sambil membuka pintu kantor.
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya."
"Maksudmu kasus teroris?"
"Eunhyuk sshi, Kyuhyun belum seminggu di sini...."
"Tapi dia sudah menciptakan masalah buat kita?" Eunhyuk mencoba menebak pikiran Donghae. "Bagaimanapun juga, Kapten menyukainya. Mungkin itu yang membuatnya begitu percaya diri."
"Sebenarnya, apa yang dilakukan Kapten di sini? Bukankah dia lulusan Fakultas Hukum dari universitas ternama? Dia bahkan pernah menjadi staf pengajar di sana!" Donghae menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti... Kalau aku menjadi Kapten, aku akan hidup tenang dengan gaji yang sangat besar. Tidak perlu bertaruh nyawa seperti ini."
"Jika dia menjadi perwira tinggi, dia tidak bisa melakukan tugas lapangan. Hal tersulit bagi Kapten adalah duduk diam di belakang meja," jelas Eunhyuk.
"Manusia memang sangat rumit...."
Eunhyuk menepuk bahu Donghae untuk menghiburnya.
"Annyeong!" Ryeowook masuk dengan wajah ceria seperti biasa. Kedua rekannya membalas sapaan itu.
"Ryeowook sshi, kau dengar kejadian kemarin?"
"Donghae sshi, aku tidak suka rumor." Ryeowook meletakkan tasnya ke atas meja. "Aku sibuk mencoba resep baru di hari libur."
"Annyeonghasimnikka." Semua serentak menyapa Leeteuk yang memasuki ruangan.
Leeteuk membalas sapaan itu dan segera duduk di meja kerjanya. Donghae datang menghampiri.
"Kapten, aku dengar ada teroris yang ditangkap. Benarkah?"
"Jangan membicarakannya. Anggap saja itu tidak pernah terjadi, arra?"
"Apa maksud Kapten?" Eunhyuk mendekat dengan ekspresi bingung. Ryeowook mengikut di belakangnya karena penasaran.
"Ini perintah dari atas. Sampai kasus ini diselidiki dengan benar, kita harus tutup mulut mengenai hal itu." Leeteuk menghentikan kesibukannya mengosongkan isi tas, lalu menatap ketiganya. "Jika ini bocor, dikhawatirkan penjahat peniru akan muncul."
"Jadi mereka hanya takut media meliput?" Eunhyuk menarik napas panjang. "Gubernur Han Mi Na juga tidak menyukai kehebohan kan?"
"Kyuhyun sshi juga memahami hal ini. Itu sebabnya ia menahan diri untuk tidak menangkap teroris di depan media." Leeteuk menambahkan.
"Kapten sangat menghargai dia ya?!" tegur Eunhyuk.
"Jangan salah paham. Dia...."
"Annyeong!" Kyuhyun muncul sambil melambaikan tangannya, membuat Leeteuk urung menyelesaikan kalimatnya. Ia langsung berlari mendekati meja Noona Jihoo setelah meletakkan tas di meja.
"Noona, jasku rusak saat bertugas. Bolehkah aku mengklaim uang untuk membeli jas baru?" Kyuhyun menarik sebuah kursi ke dekat meja yeoja itu dan memandang penuh harap.
"Dalam keadaan apa jas itu rusak?"
"Ini ditusuk dengan pedang yang disembunyikan di tongkat."
"Apakah dia seorang pendekar pedang?" Mata noona Jihoo melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY [COMPLETED]
FanfictionCerita ini berpusat pada petugas SP baru bernama Cho Kyuhyun (25). Dia menyaksikan orang tuanya dibunuh dalam terorisme terhadap seorang politisi ketika dia masih kecil. Trauma ini membuat panca inderanya sangat tajam. Ia memiliki memori fotografi...