Chapter 38

468 30 57
                                    


D-Day

Chapter 38  

.

"Ada pintu lain dari basement lantai 1!" Eunhyuk bergegas berlari disusul kedua rekannya.

Namun begitu mereka tiba di sana, pintu sudah terkunci rapat. Hanya ada beberapa penjinak bom yang tengah menolong polisi yang tertahan itu.

"Sudah kuduga Kyuhyunie juga mengunci pintu ini," gumam Eunhyuk. "Tapi aku tidak akan tenang jika tidak melihatnya sendiri."

"Bagaimana kalau kita mendobraknya?" usul Donghae.

Eunhyuk menggeleng. "Pintu ini dibuat untuk melindungi Perdana Menteri. Tidak bisa didobrak begitu saja. Ini pintu baja, Donghae-ya."

"Apa kita hanya bisa menunggu?" Ryeowook tidak bisa menahan dirinya lagi. Hari ini sudah begitu penuh kejutan, dan sekarang Kyuhyun tidak membiarkan mereka ikut serta.

"Kenapa dia bertindak sendirian lagi?" keluh Donghae.

"Aku rasa, karena dia menangkap sinyal berbahaya dari Kapten." Eunhyuk menjelaskan. "Kapten seperti singa yang terluka. Jika sedang begitu, singa pun bisa membunuh pawangnya."

"Jika yang hyung katakan benar, bukankah Kyuhyunie sebaiknya mengajak kita?"

Ryeowook memandang pintu baja itu dengan cemas, namun tidak ada yang bisa mereka lakukan lagi.

.

.

Sekjen Lee terpukul dengan pandangan kecewa yang dilontarkan Leeteuk terakhir kali sebelum mengejar PM Yu. Ia tetap berdiri di tempatnya semula meski begitu banyak orang yang ramai melarikan diri. Ia baru saja kehilangan kepercayaan satu-satunya keluarga yang tersisa. Namun ia tetap percaya, Leeteuk tidak akan pernah menyerahkan namanya kepada polisi. Itu terbukti dengan tidak bisanya Leeteuk menembaknya.

Sosok Kyuhyun yang berlari di antara meja Ruang Majelis menarik perhatiannya. Kyuhyun menyusul Leeteuk ke dalam pintu baja, dan tampaknya dia menguncinya karena ketiga temannya tidak dapat menyusulnya.

Sekjen Lee mengambil ponselnya dan menghubungi Kwon Dae Yeon. "Agen Kyuhyun itu, baru saja menyusul Leeteuk yang sedang mengejar PM Yu. Mungkin setelah ini Doktor Nam Geun Soo akan dengan mudah mendapatkannya, kalau-kalau mereka semua baku tembak di dalam sana. Dia akan tahu apa yang dia perlu lakukan."

Sekjen Lee menutup panggilan. Mukanya yang tadi bersedih, kini sudah berubah menjadi dingin dan kejam. Tinggal selangkah lagi sebelum ia mencapai posisi tertinggi di negara ini. Ia tidak akan membiarkan siapa pun menghalanginya. Mungkin ia juga harus menyingkirkan Leeteuk agar tidak ada lagi ganjalan di masa depan.

.

.

Tim Pelayanan Kebersihan Yesterday sudah tiba di dekat apartemen Yoon Gi Ho. Semua membawa perlengkapan masing-masing seperti alat pel, sapu, sikat dan banyak lagi. George menurunkan mesin vacuum cleaner model klasik yang berbentuk seperti tong kecil. Karena berat, benda itu berbunyi sangat keras ketika dijatuhkan oleh George.

George meringis melihat wajah pucat ketiga rekannya. Ia bersyukur vacuum cleaner yang berisi bahan peledak berjumlah banyak itu tidak meledak.

"Berhati-hatilah dengan itu. Itu berbahaya!" tegur John yang merupakan pimpinan mereka.

Ringo dan Paul tertawa melihat George yang selalu ceroboh di tim mereka.

Keempatnya langsung menuju apartemen Yoon Gi Ho untuk melakukan 'pembersihan'.

D-DAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang