Markas Besar Badan Kepolisian Nasional
Divisi Keamanan - Security Police Seksi-4.
"Annyeong," sapa Ryeowook ketika melihat Eunhyuk tiba. "Siapa yang kamu lindungi hari ini?"
"Ketua Federasi Industri," jawab Eunhyuk. Ia duduk di mejanya sambil melihat sebuah foto.
"Itu keponakanmu?" Ryeowook mengintip dari balik bahunya. Tampak seorang anak perempuan yang manis tengah duduk bersama wanita yang wajahnya mirip dengan Eunhyuk.
"Mereka hanya mempunyaiku sekarang... Karena itu noona ingin aku keluar dari SP. Ia khawatir jika harus kehilangan sosok pria lagi di keluarganya." Wajah Eunhyuk sedikit mengeruh.
"Itu pasti pertimbangan yang sulit." Ryeowook menepuk bahu Eunhyuk untuk menghiburnya.
"Ah, aku harus berangkat sekarang. Sampai nanti." Eunhyuk bangkit berdiri dan bersiap-siap.
Baru saja Eunhyuk keluar, pintu kembali terbuka.
"Annyeong!" sapa Donghae. Meski baru datang, ia langsung bersiap untuk pergi.
"Siapa yang kamu lindungi hari ini?" tanya Ryeowook lagi.
Kadang kala, mereka berempat akan berpencar jika memiliki tugas pengawalan yang ringan. Mereka akan bekerja sama dengan SP dari tim lain, untuk menjaga kondisi kerjasama yang sehat. Meski begitu, di penghujung hari mereka akan kembali bergabung untuk melapor kepada Leeteuk.
"Sekretaris Kabinet, sampai lusa," jawab Donghae. Ia selesai mengenakan semua perlengkapan SP. "Aku pergi dulu."
"Oke, lakukan yang terbaik." Ryeowook memberi semangat.
Begitu sosok Donghae menghilang, pintu terbuka untuk kesekian kalinya. Kyuhyun masuk dengan raut wajah lucu.
"Biar kutebak... Kau baru saja berpapasan dengan Heechul sshi." Ryeowook tersenyum geli.
"Bagaimana kau tahu?" Kyuhyun ternganga takjub. "Dia sangat menyebalkan... Selalu saja penuh rahasia."
"Ya! Tahukah kamu, satu-satunya orang yang bisa berbicara dengannya lebih dari dua kalimat hanya seorang Cho Kyuhyun!" Kali ini Ryeowook yang merengut. "Aku ingin sekali bisa mengobrol dengannya, tetapi ia hanya diam mematung."
"Lalu bagaimana dia bekerja? Apa dia diam saja di depan ketuanya?"
Ryeowook memutar matanya dan memukul Kyuhyun yang kini tertawa keras. "Kau tahu maksudku! Dia tidak akan bicara dengan orang lain kecuali diperlukan!"
"Aku menyerah." Kyuhyun mengangkat tangan untuk melindungi dirinya dari pukulan Ryeowook. "Pukulanmu keras sekali!"
"Itu gunanya latihan," jawab Ryeowook dengan nada bangga. Ia mengeluarkan dua buah hand grip dari dalam laci dan menyerahkan satu kepada Kyuhyun. "Aku pinjamkan. Hand Grip sangat bagus untuk melatih kekuatan cengkeraman, memperkuat otot lengan bawah, dan yang paling penting...menghilangkan stress."
Kyuhyun mulai memainkan hand grip yang diberikan Ryeowook. Ia menggeser kursi berodanya hingga mereka berdua duduk bersisian.
"Pekerjaan kita belum diputuskan?"
"Aku kira sebentar lagi," jawab Ryeowook sambil mengarahkan dagunya ke ruang Kepala Seksi-4. Dari kisi-kisi tirai jendela, tampak Shindong tengah berbicara dengan Leeteuk yang berdiri dalam posisi siap. "Mereka sedang diskusi di sana."
Kyuhyun mendekatkan kepalanya hingga menempel dengan kepala Ryeowook. "Aku dengar dari Heechul sshi, kita mungkin melindungi mantan Perdana Menteri Lee Beom Joo."
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY [COMPLETED]
FanfictionCerita ini berpusat pada petugas SP baru bernama Cho Kyuhyun (25). Dia menyaksikan orang tuanya dibunuh dalam terorisme terhadap seorang politisi ketika dia masih kecil. Trauma ini membuat panca inderanya sangat tajam. Ia memiliki memori fotografi...