D-Day
Seoul Medical Center
Ruang Perawat Lt 5.
Ruang perawat yang besar itu kini lenggang karena para perawat yang lain sudah dibawa oleh D ke salah satu ruang kosong di lantai itu. Ryeowook duduk di lantai yang dingin dengan kedua tangan dibelenggu di belakang punggungnya, sementara kepala perawat Ahn duduk bersimpuh di sebelahnya. A duduk di kursi di mana terdapat meja yang paling besar dan C duduk di seberangnya dengan laptop yang sudah menyala.
"Ke mana rekanmu pergi?" tanya A sambil menunjuk kepada Ryeowook yang menatapnya dengan tajam. "Memiliki 2 agen SP sebagai sandera merupakan hal yang bagus bukan? Atau atasan kalian tidak peduli apakah kalian hidup atau mati?"
Gelak tawa A tidak mendapat tanggapan dari Ryeowook maupun kepala perawat Ahn. Hanya C yang terkekeh mendengarnya.
"Ide Anda untuk menahannya hidup-hidup sangat bagus, Ketua. Dia korban pertama yang akan kita jadikan contoh jika tim SOU (Special Operations Unit -semacam SWAT milik Korea Selatan) berani menganggu kita. Mungkin atasan mereka tidak peduli, tetapi hal itu akan membekas di benak para polisi lainnya."
"Perasaan pahit karena tidak dihargai dan diabaikan, memang alasan yang bagus agar lebih banyak lagi orang di pihak kita, yang muak dengan pemerintahan busuk dan para politisi tanpa hati." Pistol di tangan A kembali dikokang dengan ujung pistol terarah kepada Ryeowook. "Ke mana rekanmu pergi?!"
"Kami bergiliran untuk makan siang. Dia tidak akan kembali dalam waktu dekat," jawab Ryeowook tanpa sedikit pun perasaan takut dalam suaranya.
A kembali mengagumi keberanian Ryeowook. "Kalau begitu dia beruntung, karena kami akan menutup akses masuk ke rumah sakit ini sebentar lagi. Dan kau, jangan coba-coba melakukan apapun. Karena jika aku marah, aku akan langsung mengacaukan ruang operasi. Paham?!"
"Paham," jawab Ryeowook enggan. Ia sudah melihat keahlian A dalam bertarung; Gerakannya sangat cepat dan kuat. Dengan kondisinya saat ini, upaya melarikan diri yang dilakukan hanya membuat keributan yang tak ada gunanya, bahkan bisa membahayakan karena A begitu ringan melontarkan ancamannya. Ancaman dari seseorang yang sudah siap untuk tidak keluar hidup-hidup dari tempat ini.
Ryeowook sendiri tidak tahu apakah dia berharap Kyuhyun makan siang seperti yang ia suruh, atau kembali karena merasa ada yang tidak beres seperti firasatnya tadi. Meski mereka memang diajarkan untuk tidak menghubungi dalam keadaan seperti ini, agar tidak dijadikan alat jebakan oleh lawan, Ryeowook tetap bersyukur Kyuhyun tidak menghubunginya. Apalagi saat ini HP dan semua perlengkapan miliknya sudah dilucuti dan berada di meja yang ditempati A dan C.
Pikiran Ryeowook kembali ke saat Leeteuk tanpa sadar membocorkan informasi pribadi tentang Kyuhyun di dalam lift....
"Kapten, bolehkah aku bertanya satu hal? Ini sangat penting!" kata Ryeowook saat mereka berjalan menuju ruang tunggu. "Apakah Kyuhyun pernah menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)?"
Ia melihat jelas Leeteuk tampak menimbang apakah akan menjawab pertanyaannya atau tidak.
"Aku tahu Kyuhyun pasti sudah mengatasinya, karena dia bisa lolos menjadi SP. Itu juga sebabnya ia terlihat sangat normal. Tetapi trauma sebesar itu tidak bisa lenyap, Kapten. Sebagai rekan satu tim, kami perlu tahu apakah dia memiliki sesuatu dari kejadian itu, sehingga kami bisa membantu jika pemicunya muncul."
"Dia didiagnosis memiliki Uncomplicated PTSD," jawab Leeteuk akhirnya. "Hanya itu yang bisa aku berikan kepada kalian."
Setelah mendengar hal itu, ia bersama Eunhyuk dan Donghae mempelajari hal-hal mengenai PTSD terutama yang memiliki kasus seperti Kyuhyun. Mereka tidak tahu secara persis apa yang terjadi, siapa dan apa saja yang berkaitan dengan tragedi itu. Mereka sudah mencoba mencari tahu kejadian pembunuhan yang melibatkan keluarga Cho sekitar 20 tahun lalu tapi tidak mendapati apapun; Tidak ada sepasang suami istri marga Cho yang terbunuh dan meninggalkan anaknya yang berusia 5 tahun. Tetapi mereka tidak bisa bertanya lebih jauh kepada Leeteuk ataupun Kyuhyun. Karena itu ketiganya memusatkan perhatian pada cara-cara mendukung orang yang memiliki PTSD. Dan hingga saat ini, Kyuhyun tampaknya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY [COMPLETED]
Fiksi PenggemarCerita ini berpusat pada petugas SP baru bernama Cho Kyuhyun (25). Dia menyaksikan orang tuanya dibunuh dalam terorisme terhadap seorang politisi ketika dia masih kecil. Trauma ini membuat panca inderanya sangat tajam. Ia memiliki memori fotografi...