D-Day
COUNTDOWN TO CRISIS.
"Eomma." Donghae langsung memeluk wanita yang baru muncul itu. "Terima kasih sudah datang."
Eunhyuk dan Ryeowook langsung memberi salam. Mereka baru kali ini bertemu dengan ibu dari Donghae.
"Gwenchana?" Kim Hyangsook memeriksa anak bungsunya. Matanya langsung berkabut ketika melihat bekas tembakan di kemeja putranya. Dengan tangan gemetar ia hendak menyentuh lubang itu, namun Donghae langsung menggenggam tangannya.
"Gwenchana, eomma. Lihat, aku baik-baik saja."
"Syukurlah." Kim Hyangsook memeluk Donghae sekali lagi. Ia kemudian teringat misinya. "Kenapa kalian tidak menemaninya di dalam?"
"Dia mengusir kami keluar," jawab Donghae sambil mengambil tas yang dibawa ibunya.
"Anak-anak muda memang tidak peka." Ibu Donghae bergegas membuka pintu kamar rawat inap. "Ommo...nae adeul, uljima!"
Seruan itu membuat Eunhyuk, Donghae dan Ryeowook bergegas masuk ke dalam kamar.
Ibu Donghae sudah duduk di pinggir ranjang. Ia mengelus punggung Kyuhyun yang duduk di atas tempat tidur sambil memeluk kedua lututnya. Wajahnya tenggelam di dalam bantal yang ia letakkan di pangkuannya.
"Adeul, kamu akan menyakiti tanganmu." Ibu Donghae mencoba memisahkan Kyuhyun dari bantal yang menekan tangan kirinya yang tengah digantung.
Ketika bantal itu diambil darinya, Kyuhyun mengusap air matanya yang masih jatuh dengan tangan kanannya.
"Hei! Jangan angkat tanganmu!" tegur Donghae yang langsung diberi tatapan tajam oleh ibunya.
"Lalu aku harus bagaimana? Tidak apa kalau diangkat sedikit!" Kyuhyun membalas dengan nada kesal. "Ah, ini memalukan.... Kalian keluar saja, aku ingin sendiri."
Kyuhyun memalingkan muka agar yang lain tidak melihat air matanya.
"Ada apa sebenarnya denganmu?" tanya Ryeowook cemas. "Apakah ada yang terasa sakit? Kamu seharusnya bilang. Sebentar aku panggilkan euisanim."
"Aniya!"
Seruan itu menghentikan langkah Ryeowook yang sudah berada di dekat pintu.
"Aku... aku kira... kalian mati tertembak...."
"Apa?!" Eunhyuk, Donghae, dan Ryeowook tidak mendengar kalimat tadi dengan jelas karena Kyuhyun mengucapkannya dengan sangat pelan.
"AKU KIRA KALIAN SEMUA SUDAH MATI!" Kyuhyun mengulang dengan keras. Ia memandang ketiganya dengan wajah yang sudah basah lagi dengan air mata.
"Kami kan memakai rompi anti peluru...," sahut Donghae bingung.
"Mana aku tahu?! Aku tidak melihat kalian memakainya!" ketus Kyuhyun.
"Itu karena kau sangat lambat masuk ke ruang senjata." Eunhyuk mencoba menggodanya.
"Sebentar, aku ingat Kapten bilang kau tak memakainya." Ryeowook mendekat dengan wajah kesal.
"Aku nyaris tertinggal, jadi mana sempat aku memakainya."
"KAU INI?!!"
"Sabar, Ryeowookie...sabar...dia sedang sakit." Donghae menahan Ryeowook yang hendak menempeleng Kyuhyun.
"Aku bosan memarahinya! Bagaimana jika dia ditembak?"
"Bisa saja kalau kena bagian yg tanpa rompi bukan?" Kyuhyun bersikeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY [COMPLETED]
FanfictionCerita ini berpusat pada petugas SP baru bernama Cho Kyuhyun (25). Dia menyaksikan orang tuanya dibunuh dalam terorisme terhadap seorang politisi ketika dia masih kecil. Trauma ini membuat panca inderanya sangat tajam. Ia memiliki memori fotografi...