Chapter 14

300 32 137
                                    

Catatan tambahan:

Meski di bagian Prolog sudah aku jelaskan tentang bagian-bagian di Kepolisian, aku akan mengulang sedikit untuk Biro Keamanan, khususnya Divisi Keamanan saja. Divisi Keamanan dibagi lagi jadi beberapa divisi di antaranya adalah Divisi Security Police (paling utama di ff ini) dan Divisi Public Security (Heechul), dll.

Shindong, Leeteuk dkk ada di SP sedangkan Heechul ada di Public Security. Tugas Divisi Heechul inilah yang sering dilakukan Kyuhyun sehingga dia ditegur oleh Shindong, karena SP hanya bertugas sebagai tameng, bukan polisi yang menangkap teroris.

Bagaimana dengan penjahat-penjahat kriminal? Itu Biro Kriminal, bukan masuk Biro Keamanan. Polisi Lalu Lintas? Itu Biro Lalu Lintas, jadi dari Bironya aja udah beda.

Meski begitu, berbagai divisi-divisi ini berada di markas besar yang sama. SP di lantai 16, Public Security di lantai 15. Lantai atas dan bawahnya lagi ada divisi2 lain yang tidak dibahas dalam cerita.

Kalau soal jabatan, Heechul dan Leeteuk sejajar karena berada di bawah Ketua Seksi divisinya masing-masing.

Semoga membantu :)

Oh, satu lagi, mungkin sebagian bingung membaca ada yang mengatakan 'saya', 'anda', tetapi juga 'kamu' dan 'aku'. Itu hanya untuk membedakan kalimat dengan bahasa yang lebih formal kepada atasan atau orang yang lebih tua, atau bahasa non formal yang lebih santai.

.

D-DAY

CHAPTER 14

.

Sepeninggal Heechul, Kyuhyun melirik jam tangannya. Masih cukup waktu untuk dia menyingkir dari yang lain sebelum kembali ke kamar hotel. Belakangan ini ia terus memikirkan perubahan yang terjadi terutama terkait dengan halusinasi yang timbul dalam pikirannya. Perasaannya mengatakan itu bukanlah halusinasi acak. Kyuhyun merebahkan punggungnya ke sofa dan memejamkan mata agar bisa berpikir lebih jernih.

Entah sejak kapan, ketika serangan PTSD nya mulai menghilang dengan terapi dari dokter yang menangani kasusnya dan kesabaran ayah angkatnya setiap ia mengalami mimpi buruk dan serangan panik, Kyuhyun mulai menyadari ia memiliki ingatan fotografis. Ia mengingat segala sesuatu dalam bentuk foto dan bisa memancing ingatan itu kembali saat dibutuhkan untuk mengecek ulang. Pertama-tama hal itu sangat membebani ketika semua yang ia lihat diingat dengan jelas. Akhirnya ia bisa belajar memilah ingatan mana yang perlu ia buang dan mana yang perlu ia simpan.

Seperti yang dikatakan Dokter Kim, kelima indranya menjadi sangat sensitif. Ia sering memiliki masalah ketika kecil maupun remaja karena tanpa sadar membuat teman-temannya merasa tidak nyaman. Ia bisa tahu ketika mereka berbohong ataupun menyebutkan makanan/minuman apa yang mereka konsumsi sebelumnya. Bahkan ia beberapa kali gagal menjalin hubungan karena kepekaannya.

Ketika ayah angkatnya meninggal, Kyuhyun sadar ia harus menghadapi dunia sendiri, dan tidak bisa membiarkan kepekaannya berjalan tanpa kontrol. Ia mulai mencari tahu segala sesuatau yang berkaitan tentang itu. Kyuhyun bahkan mengikuti pertukaran mahasiswa ke Amerika hanya dengan satu tujuan, yaitu mencari tahu cara suku Native American membaca jejak kaki yang ditinggalkan. Dari jejak itu mereka bisa memperkirakan usia, jenis kelamin, ciri fisk, dan kondisi seseorang. Dalam kasusnya, ia bisa menggabungkan juga dengan pendengaran dan perasaan tajamnya.

Dan kini, Kyuhyun merasa ada sesuatu yang terjadi dengan halusinasi yang ia lihat.

Halusinasi pertama adalah saat ia melihat gedung-gedung tinggi di sekitar tempat kampanye. Ia bukan melihat halusinasi acak melainkan otaknya berpikir seperti seorang teroris. Jika ia adalah teroris, ia akan menyiapkan seorang sniper di sana, di arah matahari, sehingga tak seorang pun bisa melihatnya; Lalu menembak ke area kampanye tanpa halangan dan dengan jarak yang terjangkau oleh peluru senapan. Entah kebetulan atau tidak, beberapa detik kemudian sebuah ban mobil meletus di sana.

D-DAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang