Chapter 39

449 30 54
                                    



D-Day

CHAPTER 39

.

.

Penthouse Sekjen Lee
Pukul 20.00

Meski terjadi kekacauan yang membuatnya tidak tampil maksimal, Sekjen Lee cukup yakin suaranya tetap akan bertambah menyaingi calon Perdana Menteri lainnya seperti Hwang Sun Min, Kepala Sekretaris Kabinet, yang sempat naik karena berhasil menangani masalah serangan rudal dengan baik.

Sedangkan PM Yu akan menjadi sejarah karena dua skandalnya yang terkuak.

.

Sementara ajudannya membereskan masalah yang lain, Sekjen Lee menghubungi Doktor Nam Geun Soo.

"Bagaimana dengan agen SP bernama Kyuhyun itu? Kau mendapatkannya?"

Wajah Sekjen Lee menjadi cerah mendengar jawaban Doktor Nam di ujung sana. "Bagus. Jangan meremehkannya; Kau harus memastikan dia tidak bisa kabur atau nyawamu sebagai gantinya jika itu terjadi."

Sekjen Lee mendengarkan ocehan Doktor Nam Geun Soo tentang ide-ide gilanya sambil menuangkan red wine ke dalam gelas.

"Jangan membunuhnya terlalu cepat!" Sekjen Lee mengeluarkan nada mengancam. "Kau harus menjaganya tetap hidup selama mungkin, sampai ia sendiri yang menginginkan kematian."

Seteguk red wine yang mengaliri tenggorokannya membuat Sekjen Lee merasa lebih hidup. Ia menggoyang gelas di tangannya perlahan, menyaksikan cairan berwarna merah seperti darah itu membuat putaran yang indah.

"Apa? Tidak, tentu tidak. Biar pun dia sudah ingin mati, kita tidak akan membiarkannya mati semudah itu. Kirimkan padaku rekamannya seperti biasa."

Sekjen Lee menutup ponselnya dengan wajah puas. Ia menuju ke salah satu laci yang ada di lemari dindingnya yang mewah. Ia menekan sebuah tombol di dalam laci itu. Rak di atasnya bergerak membuka, memperlihatkan kumpulan diska lepas yang dikirimkan Doktor Nam Geun Soo. Rekaman yang berisi semua penelitiannya.

.

Satu-satunya alasan Sekjen Lee membiayai dan melindungi Doktor Nam Geun Soo adalah karena doktor itu merupakan penghasil video kegemarannya. Ia tidak akan mendapatkan video seperti itu dari film thriller mana pun karena ia tahu semua itu palsu, sedangkan ia menyukai yang asli.

Meski sebagai Profesor ia dikenal sebagai orang yang dengan mudahnya menghilangkan nyawa orang lain, tidak satu pun dari para korban itu yang ia bunuh dengan tangannya sendiri. Ia selalu menggunakan tangan orang lain untuk menghilangkan musuh-musuhnya, orang yang menghalanginya, juga rekan dan anak buah yang sudah tidak berguna untuknya.

.

"Hmmm, yang mana yang akan aku lihat hari ini?" Sekjen Lee mendadak muram. Tidak satu pun dari deretan diska lepas itu yang menarik minatnya hari ini. "Aku tidak sabar menonton rekaman agen SP itu... Hah, aku harus bersabar untuk hasil yang terbaik."

Sebuah senyum terukir di wajah Sekjen Lee. Ia bahkan tidak memikirkan Leeteuk yang ditangkap sedikit pun. Ia masih percaya, Leeteuk tidak akan pernah mengkhianatinya.

.

.

Gedung Bekas Rumah Sakit Jiwa
Pukul 20.30

Mobil SUV hitam berhenti di halaman sebuah gedung yang tampak kotor dan suram dari luar. Sebuah brankar diturunkan dari bagian belakang mobil. Doktor Nam Geun Soo memeriksa kondisi Kyuhyun yang terbaring tak sadarkan diri di atas brankar sebelum meminta kedua asisten setianya mendorong brankar itu ke dalam gedung, sementara beberapa orang lainnya berjaga di sekitar gedung.

D-DAY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang