Markas Besar Badan Kepolisian Nasional
Divisi Keamanan - Security Police Seksi-4
Pukul 18.30
Eunhyuk, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun duduk di meja kerja masing-masing. Tidak ada yang berbicara sejak mereka kembali dari stasiun kereta. Mereka tidak diperbolehkan pulang, menunggu keputusan Komisaris Kim Jun atas tindakan yang mereka lakukan tadi siang.
.
.
Donghae mengedarkan pandangannya ke ruangan luar. Tidak ada satu agen SP pun yang tersisa, sedangkan mereka sudah menunggu berjam-jam. Ia melemparkan tatapan kesal kepada Kyuhyun yang seketika itu juga menoleh ke arahnya.
Akhirnya Donghae menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi ketika Kyuhyun hanya menatap diam selama beberapa detik lalu kembali melamun.
"Ah... Ini seperti menunggu eksekusi," keluh Donghae.
"Hyung, kamu tidak perlu melebih-lebihkan." Ryeowook yang mulai merasa stress langsung mengambil hand grip dari dalam laci dan memainkannya.
"Apakah kalian tahu berita tentang kita sangat heboh di media sosial?" Donghae menggeser kursinya hingga berada tepat di tengah-tengah mereka berempat. "Kecuali tentang Kyuhyun yang berlarian di atas mobil, urutan kedua adalah betapa tampannya empat agen SP yang berlarian di tengah kota! Mereka bilang sangat disayangkan wajah-wajah kita hanya menjadi SP dan bukannya menjadi idol."
"Selama ini aku berpikir kalau aku tampan dan senang jika kita bisa menjadi idol. Tapi membaca berita itu, aku jadi berpikir ulang," ujar Eunhyuk dengan wajah tertekuk.
"Kenapa?" Ryeowook menatap dengan rasa penasaran.
"Rasanya kerja kerasku sia-sia selama ini jika hanya wajahku yang menjadi penilaian."
"Aku mengerti perasaanmu." Donghae mengangguk. "Banyak orang yang menganggapku bodoh karena aku sangat tampan. Katanya ketampanan tidak berbanding lurus dengan kemampuan otak."
"Bagaimana dengan dia?" Ryeowook menunjuk ke arah Kyuhyun yang sedari tadi terdiam di mejanya.
Merasa ada tiga pasang mata yang memandangnya, Kyuhyun menoleh. "Hyungdeul, bukankah kalian terlalu ramai untuk orang yang katanya menunggu eksekusi?"
"Itu semua karena kamu!' cetus Donghae, teringat kembali pada kekesalannya semula.
"Aku tidak meminta hyungdeul ikut mengejarnya. Aku akan menangkapnya sendiri."
"Mana bisa begitu?" Ryeowook memprotes.
"Kapten yang meminta kami mengejarmu," terang Eunhyuk sambil memperhatikan reaksi Kyuhyun ketika ia mengucapkannya.
Kyuhyun tampak mengerutkan kening, seakan itu sesuatu hal yang aneh.
"Kapten meminta hyungdeul mengejarku?"
"Dengan segera," tambah Donghae. "Begitu kau berlari, Kapten langsung memberi perintah untuk mengejarmu."
"Meskipun Kapten tidak mengatakan hal itu, kami tetap akan mengejarmu," ucap Eunhyuk disambut anggukan Donghae dan Ryeowook.
Kyuhyun menatap mereka bertiga dengan perasaan bersalah, lalu berbalik kembali menghadap mejanya sendiri. "Lain kali menjauhlah dariku, jadi kalian tidak terseret."
Baru saja Eunhyuk, Donghae dan Ryeowook hendak memarahi Kyuhyun atas kalimatnya itu, Noona Jihoo muncul dengan membawa empat cangkir teh hangat.
"Apakah kalian melakukan sesuatu yang gegabah lagi?" tanya Noona Jihoo sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja Eunhyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY [COMPLETED]
FanficCerita ini berpusat pada petugas SP baru bernama Cho Kyuhyun (25). Dia menyaksikan orang tuanya dibunuh dalam terorisme terhadap seorang politisi ketika dia masih kecil. Trauma ini membuat panca inderanya sangat tajam. Ia memiliki memori fotografi...