13. Tamu Tak Diundang

684 59 47
                                    

***

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ

Kos-kosan Papa

    •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

*
*
*



**

"Aris, bangun yuk."

Harris mengerutkan dahi ketika merasa terusik dalam tidurnya, tangannya yang terangkat ke arah wajahnya ditahan oleh seseorang.

"Hmng?" Dengung Harris setelah membuka mata dan melihat Sammy sedang duduk di samping ranjangnya.

"Udah siang, ini waktunya makan." Jelas Sammy lembut sambil mengenggam telapak tangan Harris.

Ah, Harris sepertinya ketiduran tadi di pelukan Chris sehabis menangis.

Harris mengambil posisi duduk dibantu Sammy.

"Gue lepas ya?" Ujar Sammy sambil menujuk ke masker oksigen di hidung Harris. Harris mengangguk singkat, membiarkan Sammy melepaskan pengait dibelakang kepalanya.

"Cuci muka dulu sana, biar gue beresin ini." Perintah Sammy sambil membereskan alat kesehatan itu.

Harris lagi-lagi mengangguk, "Makasih Sam." Ujarnya sebelum berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi yang terdapat di bangunan itu.

Sammy menaruh alat itu di tasnya lagi dengan rapi, sebenarnya masih sedikit tidak rela jika Harris pakai alat bantu napas untuk tidur. Yang Sammy harapkan adalah kesehatan Harris yang semakin baik, bukan sebaliknya.

Hah, sudah susah-susah menjaga kesehatan saja pernapasan Harris malah tambah parah. Apalagi kalau Harris bandel, Sammy tidak terbayang akan seperti apa nanti. Untungnya di kamar Harris ada CCTV jadi Jordan tau jika Harris selalu terbangun karena kesulitan bernapas saat tidur.

DUG!

Sammy tersentak kaget mendengar suara benturan keras dari arah belakang, dengan terburu pemuda tinggi itu berjalan ke arah kamar mandi.

"Aris!? Ada apa!?" Teriak Sammy cemas sambil membuka pintu yang menghubungkan ke arah kamar mandi dan dapur kecil.

Ia melihat Harris sedang berjongkok sambil membersihkan kedua lututnya, sepertinya ia terjatuh terlihat dari lututnya yang lecet dan mengeluarkan darah.

"Ya Tuhan, Aris!" Kaget Sammy.

Harris mendongak, "Sam, enggak apa-apa kok, cuma kesandung." Jelas Harris sambil menunjuk ke batas pintu kamar mandi yang dibuat tinggi.

Ingin rasanya Sammy menghancurkan batas pintu itu sekarang, tapi langsung ia abaikan pikiran melenturnya itu.

"Ayo, cuci bentar nanti di obatin." Ujar Sammy sambil membantu Harris berdiri, ia membasuh luka Harris sebentar dengan air lalu melingkarkan lengannya di pinggang kurus Harris untuk membantu kembali ke ranjang.

Harris hanya pakai celana pendek, karena tadi ia sempat melepaskan celana kulot nya di kasur, makanya lututnya berdarah karena langsung bergesekan dengan lantai.

Sammy mengeringkan kaki Harris pakai tisu, sedangkan Harris menekan lukanya dengan tisu agar darahnya berhenti mengalir.

Setelah itu Sammy mengambil ponselnya di saku celana untuk menghubungi Lino.

"Yo, Sam, lama bener lo bangunin pangeran tidur." Ujar Lino dari sebrang panggilan.

"Bang, ada obat merah kagak, bawa kesini kalo ada, Aris jatoh."

Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang