***╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Kos-Kosan Papa
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯
*
*
***
Jalan mereka menuju rumah sakit macet. Tristan itu bekerja di rumah sakit Senapati, jaraknya juga tidak terlalu jauh dari komplek rumah mereka, tapi jalanan yang macet akan memakan waktu lama.
"Muacet te tenanan." Kesal Yoga.
"Nape sih, dah biasa kali macet." Ujar Abian, dia sedang makan cookies buatan Mamanya dengan hikmat.
"Lo kayak kagak tau Bang Jeyan aja, galaknya kayak ikan cupang. Gue belum nyelesain laporan perizinan buat acara di puncak, Bin. Kalo kagak beres, bisa-bisa besok gue kena semprot."
Abian membulatkan mulutnya, "Oh, santai aja kali, kan anak BEM udah biasa dimarahin juga."
"Bji* lo mau sahabat lo yang paling ganteng di seantero kampus ini kena marah sama si Jey sok kegantengan itu heh!?"
Abian mengorek telinganya mendengar Yoga yang nge-rap dadakan.
"Tapi Bang Jey emang ganteng nj*r." Bela Abian santai.
Yoga memijat pangkal hidungnya yang tegang, emang benar-benar si Abian itu tidak memihak nya. Jeyan atau ketua BEM sekarang memang dikenal memiliki rupa tampan dan manis secara bersamaan, tapi jangan ditanya galaknya seperti apa kalau kerjaan organisasi belum tuntas tepat waktu.
"Udah, jangan terlalu dipikirin dulu, lo lagi nyetir. Nanti gue bantuin, gampang. Nih, makan cookies Mama dulu." Lanjut Abian sambil menyodorkan satu cookies berukuran kecil ke arah mulut Yoga.
Yoga dengan senang hati menerima sesuap cookies yang lezat itu, "Hm,enak Bin, jangan lo abisin semua napa. Tapi bener lo mau bantuin gue?"
Abian mengerutkan dahi aneh, siapa juga yang mau menghabiskan cookies yang sangat banyak di toples yang dipegangnya, "Bayar lima juta enak sih."
Yoga mentap Abian datar, membuat Abian tertawa puas.
"Kagak kagak, becanda, nanti gue bantu sampe kelar, elah. Untungnya tugas gue hampir kelar semua, kasian juga gue liat uban lo makin banyak."
Entah, Yoga mau memilih berterima kasih atau mengumpati Abian. Tapi karena Abian mau menolongnya, jadi Yoga tentu saja berterima kasih.
"Thanks, btw lo juga udah mulai ada uban nya deh."
Abian duduk tegak, "Ih, jangan ngadi ngadi lo, ya." Abian cepat-cepat mencari cermin kecil di dasbor dan menemukannya.
"Mana ji*, kagak ada juga." Kesal Abian.
Yoga tidak menanggapi, ia sibuk mengunyah dan mulai melajukan mobilnya ketika mobil didepan bergerak.
"Jam-jam pulang begini emang ngeselin ya."
Abian mengangguk, "Yoi, mending dengerin Wali lah, perlu lagu positif vibe kita." Ia menyetel musik dari band wali kesukaannya, lumayan untuk memberi energi positif.
Sepanjang perjalanan mereka memilih bernyanyi untuk menghilangkan bosan.
Dan setelah hampir 10 menit mereka akhirnya sampai di parkiran Rumah Sakit Senapati.
Yoga menghela napas, "Hah, sampe juga."
Mereka berjalan keluar dari tempat parkir, tidak lupa untuk membawa dua kantong laptop milik Tristan dan Urna juga. Area depan rumah sakit sepi sekali dan terdapat beberapa nurse di dekat pintu utama, dan banyak orang berpakaian hitam tersebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)
Fanfic╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ Harris's Daily Life •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯ -Dirumah banyak bodyguard yang membuat Harris sulit melakukan aktivitas, di kos-kosan ada 12 orang yang akan siap untuk melapor pada keluarganya. Tapi Harris sangat menyukai momennya bersa...