14. Curug

536 50 25
                                    

***

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ

      Kos-kosan Papa   
 
    •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

*
*
*

(Foto-fotonya dari Pin ya)

Enjoy!


**

"Sangat luar biasa Tuan bisa menaklukkan yang punya tanah disana, sudah beberapa kali tuan tanah tidak ingin ada yang membeli tanah itu karena masih ada selisih wasiat."


Jordan menghembuskan asap rokoknya dengan tenang, "Masalah kecil Om kalau itu, mereka cuma butuh uang dan saya beri lebih dari yang mereka minta."

Abah tertawa ringan, Adikara memang tidak pernah merasa rugi mengeluarkan uang besar untuk bisnis. Toh, mereka akan mendapatkan lebih besar daripada yang dikeluarkan nantinya.

Mereka berdua saat ini sedang berada di teras depan di jam satu dini hari. Sebenarnya hanya Jordan saja tadi karena ia keluar untuk merokok dan meninggalkan Harris yang sedang tidur, lalu Abah datang juga kerena tidak sengaja melihat Jordan sedang merokok di luar. Jadilah mereka mengobrol sekarang.

"Saya dengar Pak Sukma terkena stroke." Ujar Abah tiba-tiba.

"Hm, benar." Jawab Jordan.

Abah menghela napas mendengar nada datar Jordan.

"Mungkin itu salah satu hukuman." Lanjut Jordan.

"Tuan tau kan Pak Sukma tidak terlibat?"

Jordan terkekeh rendah, "Tidak terlibat, tapi tau apa yang sudah anaknya lakukan pada perusahaan kita — itu sama saja Om ... Dan dia diam saja selama ini, membiarkan anaknya melakukan kejahatan." Ucap Jordan rendah, "Saya masih beri ampunan karena dia mantan rekan bisnis keluarga Adikara, tapi tidak akan memaafkan apa yang telah darah dagingnya lakukan pada anak saya." Lanjut Jordan sebelum menghisap rokoknya lagi dengan gerakan tenang, seolah tidak cukup emosi. Tapi Abah tau, anak dari atasannya itu hanya tidak memperlihatkan emosinya jika membahas tentang hal itu.

Abah kemudian menatap ke depan, ke sepinya jalan di kampung nya. Udara diluar sangatlah dingin, tapi keduanya masih kuat untuk duduk di teras seakan sudah terbiasa, sembari ditemani suara katak dan jangkrik yang lumayan kencang disekitar.

"Saya dengar dari Juna, Tuan Surya kemungkinan akan pulang. Apakah berita itu benar Tuan?" Tanya Abah lagi. Sudah lama tidak bertemu dengan para Adikara, seperti nya banyak yang ingin Abah tanyakan.

"Surya bilang cuma untuk keperluan perusahaan sebentar, tidak tau bagaimana kabar itu jadi bocor sampai masuk berita." Balas Jordan sambil mengetuk batang rokoknya ke asabak hitam yang tersedia di meja.

"Setidaknya Tuan Muda bisa bertemu mereka lagi setelah beberapa tahun."

"Hmm, itu bagus karena kesehatan Aris akan semakin baik kalau ketemu mereka."

Abah tersenyum, sejenak menatap asap rokok yang tenang membentuk jalinan abstrak di depan mereka.

"Dan saya lihat Tuan Muda juga terlihat biasa saja saat mengatakan soal komanya tadi, saya kira mungkin Tuan Muda sekarang dalam keadaan baik."

Jordan menatap lantai kayu, bibirnya sedikit mengerut, "Benar, Aris harus terus berjuang untuk kesehatan seumur hidupnya Om, Om juga paham. Jika mentalnya terganggu lagi, fisiknya akan ikut sakit juga. "

Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang