04. Boneka Pinguin

845 54 4
                                    

***

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ

Kos-kosan Papa

   •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

*
*
*


**

Dua hari berlalu, Harris sudah boleh pulang dari rumah sakit dan sekarang mobil sang Papa hampir sampai kos-kosan, tentunya bersama kedua orang tuanya yang ikut mengantarkan. Tadi hampir saja Harris dibawa pulang ke rumahnya oleh mereka, tapi dengan segala rayuan manja miliknya akhirnya Harris bisa pulang ke kos-kosan.

"Adek bener enggak mau istirahat di rumah aja?"

Baru saja mobil berhenti di garasi depan dan Harris melepaskan sabuk pengamannya, ia langsung mengerutkan dahi tidak suka, ayolah! Kedua orang tuanya berulang kali menanyakan hal yang sama, mereka bahkan sekarang sudah di depan kosan. Mana mau Harris pergi pulang ke rumah yang jaraknya 40 menit dari kosannya.

"Enggak Pa, terlanjur sampe sini juga." Jawab Harris pada Papanya yang duduk di depan, disamping supir.

"Kita enggak masalah kok kalaupun udah sampe sini." Sekarang Mamanya yang mengatakan itu.

Harris menatap mata Mamanya dengan binar memohon yang duduk tepat di sampingnya, rasanya sudah lelah menjawab.

Selly Tertawa ringan lalu mengangguk mengerti, ia mengusap kepala anaknya, "Janji sehat sampe operasi hari selasa nanti?" Tanya Selly sambil menyodorkan kelingkingnya.

Harris mengaitkan kelingkingnya pada kelingking sang mama, "Adek janji dan boleh makan coklat, deal. Makasih Ma." Ucapnya sambil melepaskan kaitannya.

"Lho, Mama enggak bilang begitu lho." Ujar Selly sambil menahan tawa. Sedangkan Jordan sudah tersenyum senyum gemas.

"Udah deal Ma, enggak boleh dilanggar lho." Ujar Harris sambil menahan senyuman jahilnya.

Akhirnya Selly tertawa sambil memeluk anaknya dengan gemas, "Ih, gemesin banget kamu tuh! Curang ya, Mama kan enggak bisa nolak kalo gitu."

Harris ikut tertawa dipelukan Selly, sedangkan Jordan dan sang supir hanya terkekeh-kekeh saja.

Setelah suasana hangat itu reda mereka memutuskan untuk keluar, karena sudah dari tadi mereka sampai.

"Mau digendong enggak?" Tanya Jordan yang sudah berada di samping pintu belakang.

Papanya mulai lagi, lebay nya itu setara kedua kakaknya bahkan mungkin diatas nya lagi. Di rumah sakit Rayyan jelas-jelas mengatakan ia sudah sehat, tapi Papanya memaksa untuk pakai kursi roda. Perlu diingat, yang sakit itu bukan kakinya. Masih terbayang wajah Rayyan yang prihatin dengan nasib Harris yang punya Papa super protektif.

"Kaki Adek enggak sakit Pa, bisa jalan." Ujar Harris sabar pada Papanya yang tersenyum. Papanya mengangguk saja membiarkan anaknya jalan sendiri.

Mereka masuk dan melihat Kai dan Jeric berjalan ke arah mereka menyambut ketiganya.

"Om, Tante." Sapa Jeric sambil tersenyum ia dan Kai mencium punggung tangan kedua orang tua itu sopan.

"Halo, Jeje, Kai." Sapa balik Selly hangat.

"Yang lainnya kuliah?" Tanya Harris sambil berjalan masuk lebih dalam bersama yang lainnya.

"Enggak semua sih, sebagian ada kerja kelompok diluar, Bang Chris juga ke kantor."

Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang