***
╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Kos-kosan Papa
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯
*
*
*
**Malam hari di kos-kosan terlihat ramai, tentu saja karena mereka sangat heboh ketika Jinanda datang. Bukan hanya karena kakak tertua Harris itu saja, tapi juga peralatan game yang datang bersamaan.
Ya, PS 5 yang harganya sangat fantastis itu datang bersama Jinanda.
"Beuh, mantap bener." Ujar Bisma yang masih kagum pada printilan barang-barang yang para bawahan Jinanda bawa, tentu bukan hanya PS saja tapi banyak lagi yang Jinanda bawa. Makanan dan barang-barang untuk para penghuni.
Sedangkan Jinanda sendiri dari masuk rumah besar itu, sudah sibuk memeluk dan menciumi adiknya yang pasrah saja ditempeli sang kakak.
"Kakak enggak cape apa, dari Jepang langsung kesini, enggak pulang dulu." Ujar Harris yang mengusap usap tangan Kakaknya yang memangkunya dari tadi, ia hanya bisa melihat sibuknya para penghuni dengan barang-barang yang dibawa para bodyguard sang kakak.
"Enggak dong, waktu ketemu Adek Ayis cape Kakak langsung hilang semuanya." Ujar Jinanda sambil mengusap kepala Harris dengan sayang, sedangkan Harris hanya menggelengkan kepala karena ucapan lebay kakaknya.
"Eh iya, hampir lupa."
"Hmm?" Harris bingung ketika sang kakak mengambil jas kerja kelabunya yang tergeletak tak jauh dari mereka.
"Nih."
Mata Harris berbinar terang ketika melihat sebatang coklat yang disodorkan Jinanda. Lantas ia mengambilnya dan berbalik agar menghadap kakaknya, ia memeluk leher Jinanda.
"Makasih Kak!" Girang Harris sambil tersenyum lebar ketika melepaskan pelukan. Chris dan Tedi yang sedang duduk tak jauh dari mereka hanya terkekeh gemas.
"Cium nya mana." Ujar Jinanda sambil memajukan pipinya. Harris sebenarnya tidak terlalu suka mencium orang karena ia sudah gengsi, tentu saja ia bahkan sudah kuliah! Tapi karena terlalu senang dapat coklat, gengsi nya luntur secepat kilat. Ia menciun kedua pipi sang kakak, dahinya dan terakhir hidung mancung nya.
Jinanda girang bukan main ia bahkan kembali menyerang wajah adiknya dengan ciuman maut bertubi-tubi.
Chris hanya menghela napas melihat itu, padahal beda sekali Jinanda jika di kantor apalagi saat rapat, sekarang bahkan pria itu tertawa seperti bunyi kaca sedang dibersihkan kanebo.
"Ah, udah ampun Kak, basah semua muka Adek!" Protes Harris terengah karena sibuk tertawa geli, ia merasa wajahnya sudah seperti memakai masker liur. Dengan malas mengusak wajahnya di kemeja putih kakaknya tanpa beban, sedangkan Jinanda hanya tertawa saja membiarkan sang adik menaruh kepalanya di dadanya.
"Sini, dibukain." Ujar Jinanda sambil mengambil coklat itu dan membukanya, setelahnya ia berikan ke adiknya yang menerima dengan gumam terima kasih. Tentu saja Jinanda tidak asal-asalan memberikan coklat, itu adalah dark chocolate yang baik untuk kesehatan.Semuanya sudah di pertimbangan, walaupun sempat kena omel Tovan karena memberi coklat tidak sesuai aturannya.
"Chris, katanya Tante sama Om mau ke Indo ya?" Tanya Jinanda pada Chris yang sedang sibuk mengetik pada ponselnya.
"Oh, iya Bang mau menghadiri pernikahan temennya Mom katanya,sekalian liburan bentar ke Lombok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)
Fanfiction╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ Harris's Daily Life •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯ -Dirumah banyak bodyguard yang membuat Harris sulit melakukan aktivitas, di kos-kosan ada 12 orang yang akan siap untuk melapor pada keluarganya. Tapi Harris sangat menyukai momennya bersa...