12. Serba-serbi

621 58 30
                                    

***

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ

Kos-kosan Papa

  •◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

*
*
*


**

Hari ke-dua para pemuda berada di kediaman Abah, mereka saat ini masih terlelap di kasur masing-masing, kecuali Harris yang sudah bangun.

Harris duduk bersila di depan jendela yang ia buka gorden nya, segelas teh ia buat tadi karena penasaran dengan rasa teh yang semalam mereka buat.

Sstt, ini adalah pertama kali dia minum teh karena larangan seluruh orang.

Rasanya enak sih walaupun dia tidak beri gula, ia harus selalu hati-hati konsumsi butiran manis itu.

Langit kelabu yang mulai terang terlihat, kabut tebal di daerah itu juga jelas telihat.

Harris merinding sambil merapatkan selimut tebal yang ia pakai tidur tadi,tidak terbayang sedingin apa diluar. Untung di dalam hangat karena pakai pemanas ruangan.

Menyenangkan sekali kalau sedang dalam suasana seperti ini, Harris sedikit merasa seperti di rumah, dimana ia juga selalu bangun sebelum matahari terbit dan memandang langit kelabu untuk menenangkan diri di depan jendela.

Sudah beberapa bulan Harris tidak pulang ke rumahnya karena ia selalu menolak permintaan anggota keluarganya. Ya, bukan tanpa alasan kan, semua anggota keluarganya adalah orang-orang penting di negara ini, Harris tau dari dulu mereka sangat sibuk dan jarang berada di rumah.

Namun jika Harris mencari mereka, mereka akan langsung datang tanpa diminta.

Kasih sayang keluarga sangat besar padanya, Harris sangat bersyukur akan hal itu.

"Anteng banget."

Harris menoleh, melihat Felix datang dan duduk di sampingnya.

"Kenapa bangun? Emangnya kagak ngantuk udah begadang?" Tanya Harris.

Felix menggelengkan kepalanya, "Ilang ngantuk nya abis cuci muka - Aris bikin teh!?" Kaget Felix setelah melihat gelas berisi air berwarna gelap itu berada di hadapan Harris, terlihat sudah hampir habis.

Harris menaruh telunjuknya di depan bibir, "Stt, jangan kenceng-kenceng nanti pada bangun."

"Aris kan enggak boleh minum itu, Pake gula enggak?" Ujar Felix dengan suara yang ia kecilkan volumenya.

Kepala Harris menggeleng, "Nyobain doang, enggak pake gula kok, kan enggak tau gimana rasanya teh. Om Roger bilang boleh konsumsi teh asalkan jarang, kalo kopi gue kagak berani. Lagian juga gue kan udah sehat Lix, kalian aja yang lebay."

Felix menghela napas agar tidak menceramahi Harris yang sedang mode bandel, walaupun hati Harris sudah sehat, tapi kan tetap saja ia banyak sekali pantangan dengan kafein.

Disisi lain Felix kasihan juga, padahal Harris memiliki kedudukan sebagai anggota Adikara gitu loh, tapi teh saja tidak pernah minum. Kebanyakan yang diminum Harris hanya berputar pada air mineral, jus dan susu yang khusus lalu beberapa kali dijadwalkan minum air kelapa.

Kata Yoga mah susah kalo jadi Harris mau minum doang.

"Enak kan teh nya?" Tanya Felix memutuskan untuk tidak terlalu menentang Harris.

Harris tersenyum sambil menganggukkan kepala, "Enak! Dikit pait terus wangi gitu."

Felix ikut tersenyum, "Iya, setiap teh punya rasa sama aroma yang beda-beda, yang ini enak juga sih, gue juga suka."

Kos-Kosan Papa (SKZxTXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang