Putri At yang mendengar teriakan Terfa langsung bergegas mendekati Hutan Agon. Jantungnya berdebar tak karuan karena mengkhawatirkn kondisi Terfa. Disisi lain dia juga tak berani masuk ke dalam hutan.
“Terfa! Kau baik baik saja?” Teriak Putri At dari luar hutan.
“Em apa aku salah meminta Terfa masuk ke dalam sana hanya untuk menguji kebenaran itu? Astaga padahal aku hanya bermaksud memastikan bahwa perkiraanku benar!” Gumam Putri At sembari meremas kedua tangannya.
Dia merasa khwatir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Terfa hanya karena rasa penasarannnya.
Suasana hening, tak ada jawaban apapun dari Terfa. Tak lama kemudian tubuh Putri At semakin menegang saat suara Ignis terdengar saling bersahutan.
‘ik ik ik ik’
Putri At kemudian mengamati betul jalan kecil yang membelah Hutan Agon.
“Terfa!” Teriak putri At lega saat matanya dengan jelas melihat Terfa yang berjalan santai dengan diikuti para Ignis.
“Saya baik- baik saja putri.” Suara Terfa terdengar sedikit berteriak.
Putri At menghembuskan napas lega saat melihat Terfa baik- baik saja. Dia juga tersenyum lebar karena itu berarti dugaannya soal Terfa adalah benar.
“Aku tak salah orang ternyata.” Gumam Putri At.
‘Ik ik ik ik’ Suara Ignis kembali terdengar nyaring saat Terfa baru saja keluar dari hutan.
Putri dari Pijakan Filo itupun akhirya menunduk dan mengelus para Ignis yang mengikutinya secara bergantian. Para Ignis pun terlihat kesenangan saat Terfa mengelus mereka.
“Aku akan pulang dulu, besok lusa aku akan kembali lagi menemui kalian ya.” Ujar Terfa
Para Ignis mengangguk, mereka seolah mengerti apa yang Terfa ucapkan.
Hewan penjaga Hutan Agon itu pun melompat ke arah Terfa seperti awal pertemuan mereka. Setelahnya Ignis berbalik dan masuk kembali ke dalam hutan.
“Syukurlah kau selamat!” Seru Putri At dengan riang.
Terfa juga ikut tersenyum, “Saya juga sebelumnya mengira bahwa mereka akan memakan saya, namun siapa sangka ternyata mereka mirip hewan peliharaan. Mereka tak melukai saya, justru mereka sangat menggemaskan.” Tutur Terfa.
“Itu berarti kau orang yang tepat.” Ucap Putri At bersemangat.
Kening ara mengernyit, “Tepat apa?” Terfa keheranan.
Putri At gelagapan, “Maksudku kau orang tepat untuk mendapat kebahagiaan dan keberuntungan” Jawabnya dengan ekspresi seserius mungkin untuk meyakinan Terfa.
“Tanaman saya kan belum tumbuh, jadi saya belum bisa dikatakan orang tepat yang anda maksud.” Sangah Terfa.
“Kau sudah bisa dikatakan orang yang tepat karena kau sudah menaklukan para Ignis ” Putri At tetap pada pendapatnya
“Memangnya mereka seganas apa?” Tanya Terfa penasaran
Putri At kemudian menatap sekeliling mereka yang sudah terasa mulai panas, “Akan kujelaskan di rumah. Kita kembali saja dulu. Disini sudah mulai sangat panas.” Jawab Putri At.
Akhirnya Terfa hanya bisa mengangguk patuh.
Mereka berdua kemudian menaiki kuda masing-masing. Hanya memerlukan sekitar lima belas menit untuk sampai di kediaman mereka.
Terfa dengan cekatan menempatkan kembali kuda di kandangnya dan memberi mereka makan. Adapun Putri At memilih untuk menghangatkan makanan yang telah Terfa siapkan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rizo
FantasyCerita ini merupakan cerita ke tiga dari rangkaian kisah petualangan fantasi yang penulis publish. Dua cerita sebelumnya dipublish di platform sebelah. Tapi tenang aja, cerita ini bisa dibaca tanpa perlu baca cerita sebelumnya. Semoga menikmati 😊 *...