Tawarikh sang Regressor.

142 13 0
                                    

Kehidupan pertama. Separuh dari jiwaku bereinkarnasi di dunia lain menjadi seorang pemuda bernama Arta Sakiy Elhan. Dia mati dibunuh oleh seorang misterius.

Sementara itu, setelah dia mati, separuh jiwa itu kembali ke tubuh asliku yang terlahir didalam istana yang megah, yaitu Alz Aciel Kareem.

Aku mendapatkan ingatan dari separuh jiwaku setelah usiaku menginjak usia ke sembilan tahun. Separuh jiwaku adalah seorang pemuda yang mempunyai penyakit kronis, lalu mati oleh seseorang misterius.

Meski aku sering terfikirkan siapa orang yang membunuhku, aku harus mengurungnya dan berfokus ke kehidupanku yang saat ini; menjadi seorang keluarga Kerajaan yang normal.

Namun suatu hal terjadi. Perang membludak di kerajaan dan aku mati di tangan musuh.

—Regresi kedua.

Seperti yang terjadi sebelumnya, separuh jiwaku terlahir di dunia lain. Meski ini adalah pengulangan, saat itu aku belum menyadari kalau itu nyata. Aku menganggap kalau itu hanya mimpi.

Aku menjalani hidup sama percis seperti sebelumnya, menjadi seorang pemuda yang memiliki penyakit kronis, menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Hidupku berakhir dibunuh oleh seorang misterius dan kembali ke tubuh asliku, Alz Aciel Kareem.

Akhirnya aku menyadari kalau aku regresi. Meski begitu aku tetap tidak bisa berupaya apapun. Saat itu aku belum berfikir untuk menyusun skema agar bisa terhindar dari kematian tragis.

Aku mati di tangan seorang pangeran berambut hitam dari musuh bernama Arion Sai Bahr.

—Regresi ketiga.

Aku meregresi ketiga kalinya. Sejak saat itu aku mulai membuat rencana hidupku agar bisa terhindar dari kematian.

Aku membuat skema untuk menghindari pembunuhanku diusia delapan belas tahun.

Dan berhasil.

Aku berhasil menghindari kematian.

Tapi sebulan kemudian aku wafat karena penyakit kronis yang aku idap.

Diriku kembali ke tubuh asliku. Sama seperti sebelumnya aku membuat skema kehidupanku agar terhindar dari akhir tragis.

Aku meneliti sebab akibat dari perang yang akan terjadi di masa mendatang. Penyebab utamanya adalah pemberontakan.

Aksiku berhasil. Aku mengambil posisi yang cukup besar di kerajaan untuk bisa menyetel ulang kerajaan dan merenovasi tatanan agar perang tidak terjadi. Sampai pada akhirnya perang pun benar-benar tidak terjadi, aku berhasil.

Namun tidak lama dari itu aku mati karena kecapekan berkerja.

—Regresi keempat.

Aku mengulang kehidupan lagi. Meski sempat putus asa dengan rencana sebelumnya, namun aku tetap kepada rencana yang sama, yaitu membuat skema kehidupanku agar terhindar dari pembunuhan.

Oh iya, ada yang baru, yaitu aku menuliskan kronologis kehidupan yang telah terjadi sebelumnya dalam novel online.

Rencana ini aku buat setelah aku menyadari bahwa benda-benda yang pernah aku rusak di kehidupan sebelumnya tidak berubah. Oleh karena itu aku mengantisipasi agar apabila aku mengulang lagi dan aku lupa, aku dapat dengan mudah mengingatnya.

Tanpa disangka novel yang aku buat booming. Bahkan novel aku diajukan oleh salah satu penerbit besar di Indonesia untuk diterbitkan. Tentu itu adalah peluang besarku.

Belum lagi, novelku diterjemahkan kedalam banyak bahasa dan mendapatkan penghargaan besar di internasional novelis.

Dan tidak berhenti sampai sana, Novelku mendapatkan adaptasi film layar lebar dan dibuat game juga.

Tentu, hal itu membuatku semakin senang. Saking senangnya aku sampai melupakan tujuan awalku menulis novel.

Waktu berjalan cepat, diusiaku ke 18 tahun, aku mati dibunuh oleh pria misterius dan kembali ke tubuh asli, yaitu Alz.

Meski gagal, namun aku masih belum putus asa untuk merubah takdirku ini. Aku menjalani hidup dengan rencana yang sudah aku tulis didalam novel, sekarang hanya perlu mewujudkannya.

Aku melakukan semua hal yang sudah tertulis dalam novel, bahkan semua kejadian pun aku coba agar semua sesuai skenarionya. Hingga akhirnya aku berhasil.

Aku wafat diusia dua puluh tahun, dibunuh oleh pangeran musuh, Arion Sai Bahr.

Tenang saja ini sesuai rencanaku. Karena puncak klimaks strategiku ada di kehidupan ke lima.

—Aku regresi ke lima kali.

Benar. Aku kehilangan semua ingatan regresiku sebelum-sebelumnya.

Dan sayangnya aku juga tidak menyadari apapun sampai waktu yang cukup —benar-benar—lama.

Sial. Bodohnya aku.

Kedirajaan AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang