Bagian-2

299 49 38
                                    

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

"Umji kita sakit~"

"Aigo, mengapa kau nakal sekali? Sudah tahu tubuhmu itu mudah sakitnya, jadi kau harusnya bisa lebih memperhatikan tubuhmu."

"Omong-omong, kalian pergi ke mana memangnya?"

Umji tidak tahu kalau demamnya akan berkepanjangan. Bahkan hampir merenggut kesadarannya, beruntung di rumah ada dokter yang bisa segera memberikan pertolongan pertama. Siapa lagi kalau bukan dr. Park Sowon. Dokter ahli bedah itu bisa memberikan pertolongan pertama untuk adiknya yang mengalami demam.

Umji ini adik kesayangan semua orang, dia menjadi orang kedua yang tinggal di rumah ini setelah Sinb. Dikaruniai sifat lemah lembut dan perhatian, membuatnya banyak mendapat kasih sayang.

Terdengar suara pintu yang diketuk, rupanya itu Ayah Park. Dia pulang paling akhir dibanding anak-anaknya, di tangannya ada sebuket bunga dan ia menenteng kantung plastik besar. Kalau dilihat dari luar seperti ada banyak camilan di kantung plastik tersebut.

"Ayah dengar Putri Ayah sedang sakit," ucap Siwon. "Semoga semua ini bisa menyembuhkan rasa sakit yang kau rasakan, Nak."

"Apa-apaan Ayah ini?" sahut Yerin tidak habis pikir.

"Ayah tidak perlu repot-repot," timpal Umji. "Kenapa Ayah membeli semua ini untukku?"

"Ayah juga beli untuk Eunha tadi, terus saat mengetahui Putri Ayah sakit, jadi Ayah beli juga untukmu," tutur Siwon. "Ayah simpan di sini. Dan coba Ayah periksa dulu seberapa tinggi suhu tubuhmu sekarang."

"Suhu tubuhnya sudah turun dari beberapa menit yang lalu," ujar Sowon. "Ayah tidak perlu khawatir."

"Baiklah, jangan sakit terlalu lama, Umji yya." Siwon mengusap peluh di dahinya.

"Dia habis pergi mengantar Sinb, tuh!" pekik Yuju. "Mereka pulang sangat terlambat, aku saja sampai sendirian di rumah."

"Ke mana?" tanya Siwon.

"Ayah seperti tidak tahu saja, Sinb itukan trainee di Namsan Entertainment." Yuju mengungkapnya. "Tapi Ayah tahu? Sudah lima tahun dia di sana, dan belum debut juga."

"Itu terdengar menyedihkan," sahut Sowon sedih.

"Dia masih di sana?" tanya Siwon.

"Ya!" yakin Yuju. "Benarkan Umji?"

"Ayah." Yerin menyentuh lengan Ayah Park. "Ayah lelah hari ini, kan? Sebaiknya Ayah beristirahat."

"Baiklah." Siwon mengangguk setuju. "Umji yya, Ayah pergi dulu. Jangan sakit terlalu lama."

"Ya, Ayah. Terima kasih."

"Ayah, tunggu!" tahan Yuju. "Pekan depan datang ke kompetisi ice skating, kan? Aku sudah mulai berlatih sekarang."

"Apapun untuk Putri Ayah yang berbakat ini," ucapnya. "Ayah akan datang, seperti biasa."

Yuju memeluk Ayah Park, dia benar-benar senang karena selalu mendapat support yang tak terbatas darinya. Siwon juga balas memeluknya, mengecup pucuk kepala Yuju yang kini sudah sangat tinggi. Rasanya baru kemarin Siwon mengantar Yuju ke sekolah, sekarang anak ini sudah menjadi gadis dewasa saja.

Setelah Siwon pergi, satu-persatu mulai berpamitan dari kamar Umji. Tentu saja Umji harus beristirahat, dan untuk itu mereka harus membiarkannya seorang diri.

Namun, di saat Umji sudah terlelap, Eunha masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu naik ke ranjang adiknya dan turut berselimut tebal agar leluasa memeluknya. Umji sedikit terusik, tapi karena obat yang diminumnya dia tidak begitu menggubrisnya.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang