Bagian-23

249 38 22
                                    

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

"Tunggu, Anda ini siapa?"

Wanita itu datang dengan raut wajah dingin beserta keangkuhan. Dia bahkan tidak sedikit pun sudi menatap ke arah tiga wanita yang kebingungan mendapati kehadirannya di pagi-pagi begini. Sebagian anak sibuk sarapan di ruang makan, para ibu bergegas keluar rumah memastikan tamu yang datang.

"Bukan Park Siwon, kan?" tanya Yoona penuh selidik. Kemudian dia menjambak rambut Si Wanita sampai terdengar jeritan darinya. "Ah, ti-tidak, bukan ternyata, maaf."

Yuri menepuk jidatnya merasa malu dengan tindakan Yoona yang akan memastikan dengan cara menjambak rambutnya. Seseorang yang bertamu di pagi ini tentulah bukan Park Siwon, dari tubuhnya saja sudah kelihatan dia perempuan. Tapi Yoona yang sedang bodoh-bodohnya berniat menjambak rambutnya, barangkali itu wig yang dipakai Park Siwon.

Tiffany menarik Yoona dari hadapannya, kini dia yang berdiri berhadapan dengan wanita angkuh tersebut. Caranya berbicara sambil memainkan kuku-kuku indahnya tentu menjadi suatu hal yang tidak nyaman bagi lawan bicaranya.

"Apa yang Anda cari di sini? Pria itu tidak ada di sini, dia sudah pergi," ucap Tiffany.

Wanita itu menoleh sekilas. "Tidak. Bukan itu tujuanku."

"Lalu, apa yang kau cari? Mengganggu waktu sarapan saja," sahut Yuri.

"Putriku."

"Apa?"

"Aku mencari Putriku!" yakinnya. "Jadi, di mana Putriku sekarang, hah? Si Brengsek Park Siwon bilang Putriku ada di sini, tinggal bersama orang-orang rendahan seperti kalian."

"Siapa yang kau sebut rendahan, hah?!" serang Yoona tak menerima.

Yuri menghembuskan napas kasar, ia menarik lengan Yoona agar lebih bersabar lagi menghadapi seseorang. Meskipun Yoona berstatus sebagai istri kedua, tapi dari segi usia dia yang paling muda.

"Sin-B?" Wanita itu mengucap namanya dengan penuh tanda tanya. "Pekerjaanku di luar negeri sudah selesai, makanya aku datang kemari untuk menemui Putriku."

"Kau?" tunjuk Tiffany baru menyadarinya. "Tidak, kau penyanyi solo yang sering meniru tanggal comeback-ku, kan?"

Wanita itu tersenyum mendengarnya, kemudian ia menjulurkan tangannya. "Senang bertemu denganmu kembali, Solois Fanny. Bagaimana kabarmu sekarang? Ah, kelihatannya kurang baik, benar?"

Tiffany ternganga, secara reflek dia mencengkram kerah baju wanita tersebut. Tak menerima kerah bajunya dirusak begitu saja, Si Wanita balas menjambak rambut Tiffany.

"Dasar peniru!" geram Tiffany.

"Biarkan aku bertemu dengan Putriku!" balasnya tak kalah geram.

"Yak, Jessica!!!"

"Kenapa Tiffany?!!"

Yuri dan Yoona kebingungan, saat hendak melerai malah diteriaki. Tampaknya mereka sudah berseteru dari usia belia, dan ketika bertemu lagi malah kembali berseteru.

"Ah, Sinb yya!" pekik Yoona saat Sinb keluar dari rumah.

Tindakan saling melawan itu teralihkan oleh pekikan Yoona, mereka melihat ke arah gadis yang keluar rumah dengan pakaian santai hendak pergi jalan santai.

"Sinb yya!" panggil wanita bernama Jessica tersebut. "Sinb, aku Ibumu. Ini Ibumu."

Kening Sinb berkerut, alisnya hampir bertaut mendengar apa yang dikatakan oleh wanita asing tersebut. Niat hati ingin menyejukkan pikiran sebab hampir semalaman tubuhnya kaku, malah disuguhi kejutan tak terduga.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang