Bagian-12

238 38 25
                                    

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

Perban itu menutupi sepasang matanya, beberapa penutup luka juga menempel di sekitar wajahnya. Peristiwa nahas yang menimpa Yerin sudah terdengar, tentu saja seluruh anggota keluarga bergegas ke rumah sakit untuk memastikan keadaannya. Berbeda ketika Eunha yang terluka, mereka tidak langsung datang ke rumah sakit.

Perban itu dilepas perlahan oleh dr. Shin yang bertugas menangani Yerin. Sowon, Yuju, Sinb, dan Umji berdiri menunggu kabar baik darinya, pun dengan Siwon yang tampak gelisah melihat bagaimana perban itu menutupi sepasang mata putrinya.

Matanya tidak memberi respon pada cahaya yang muncul, Yerin terdiam dengan keheningan. Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah, kemudian sebelah tangannya terulur seperti meraba-raba.

"Dokter, mengapa lampunya mati? Gelap di sini."

Shock.

Kalimat yang keluar dari mulut Yerin membuat mereka semua terkejut bukan main. Siwon saja sampai maju selangkah hingga lebih dekat dengan Yerin, pria itu melambaikan telapak tangannya di depan wajah Yerin. Dan tidak ada respon sama sekali.

"Apa yang terjadi?" tanya Siwon pada dr. Shin. "Kau bilang semua akan baik-baik saja, tapi apa ini?"

"Ayah!" panggil Sowon, ia melangkah maju harus memisahkan Sang Ayah yang tersulut begitu saja. "Tidak, tenangkan dirimu."

Siwon mencengkram kerah baju dr. Shin sekuat tenaga. "Apa yang sebenarnya terjadi? Dia bisa melihat, kan?"

"Tunggu, biarkan saya memeriksa terlebih dahulu," ucap dr. Shin.

"Ayah," panggil Yerin gemetar. "Ayah ada di sini? Ayah, tolong nyalakan lampunya, Yerin kegelapan di sini."

Siwon mengusap wajahnya sendiri frustrasi, sedang dr. Shin langsung bertindak memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Sowon menatap Yerin teduh, sedang Yuju, Sinb, dan Umji terlihat tidak bergerak barang sedikit pun dari tempat semula.

Tangan Yerin terus bergerak meraba-raba, dia masih belum terima untuk semua kegelapan yang saat ini bersama dirinya. Yerin bukan perempuan yang suka gelap, Yerin adalah penerang.

Yuju mundur satu langkah dari tempatnya, dia yang membuat Eunha terluka di kepala, tapi kenapa Yerin yang menerima karma? Tiba-tiba saja Yuju kepikiran tentang Eunha, dia memikirkan tentang kondisi Eunha yang sudah ia lempar vas bunga berbahan kaca.

Di hari yang sama, ketiga putri Park Siwon mendapatkan kabar tidak baik. Mulai dari Sowon yang mengungkap penyakitnya, Eunha yang dilarikan ke rumah sakit setelah disebutkan terjatuh, dan Yerin yang harus kehilangan fungsi melihatnya sebab pecahan botol menusuk pada matanya.

"Tenangkan dirimu, Yerin ah."

"Sowon eonnie!" panggil Yerin antuasias. "Ya, benar ini dirimu. Ayo cepat, nyalakan lampunya, aku tidak suka gelap."

"Yerin ah," lirih Sowon.

"Eonnie, cepat nyalakan lampunya untukku!" desak Yerin. "Di sini gelap sekali, aku takut."

Siwon berbicara dengan dr. Shin yang telah menemukan diagnosanya. Tidak lama setelah itu, pintu ruangan terbuka dan Ibu Yuri datang dengan langkah terburu-buru. Wanita itu langsung saja menarik Sowon menjauh dari hadapan Yerin, menggantikan posisi Sowon yang semula memeluk Yerin.

"Ibu, Ibu tolong, Ibu tolong gelap~"

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

"Kau serius ini alamat rumahnya?"

Sinb mengangguk. Dia menunjukkan ponselnya yang memperlihatkan peta menuju ke rumah Ibundanya Umji. Sinb tidak mungkin sembarang mengklaim alamat orang lain, alamat ini ia dapatkan dari dokumen istri kedua ayahnya—Yoona.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang