Bagian-10

292 46 34
                                    

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

"Kau bilang kau akan melindungi Eunha, tapi apa ini?"

"Yoona ah, Eunha bilang dia terjatuh. Saat itu saya sedang bekerja."

Lim Yoona. Wanita ini merupakan mahasiswi jurusan seni yang hidupnya berubah 180° setelah menikah dengan Pria Park. Pada awalnya kehidupan pernikahannya berjalan lancar, kemudian ia mengetahui fakta bahwa dia merupakan wanita kedua yang dinikahi oleh Park Siwon. Mereka bercerai setelah Yoona melahirkan Umji, sayang sekali pendidikannya tidak selesai karena tertunda oleh rayuan Park Siwon.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Eunha?" tanya Yoona khawatir. "Kau harus menepati janjimu, kau harus menjaga Eunha seperti kau menjaga Umji."

"Yoona, kapan kau siap menemui Umji?"

Yoona menyibak rambutnya ke belakang. "Pikirkan terlebih dahulu kondisi Eunha, kalau sampai terjadi sesuatu padanya, aku tidak akan membiarkan Eunha tinggal bersamamu."

Pintu ruangan terbuka, Sowon adalah dokter yang bertugas menangani Eunha, sebab terdapat luka di kepala yang harus dijahit. Saking kencangnya vas itu mengenai kepala Eunha, sampai harus mendapat lima jahitan.

Sowon menatap Wanita Lim sekilas, dia masih ingat siapa saja yang sudah merusak keutuhan keluarga kecilnya. Wanita ini adalah salah satu alasan mengapa Ibu Yuri meminta berpisah saja dengan Ayah Park.

"Sudah selesai," ucap Sowon. "Semua akan membaik, tidak perlu khawatir."

"Apa saya boleh masuk?" tanya Yoona.

Sowon tidak menjawab, dia hanya menatapnya sebentar lalu beralih menatap Sang Ayah memberitahu kalau mereka sudah boleh menjenguk Eunha di dalam.

"Ayah," panggil Sowon, menahan langkah Sang Ayah. "Aku mau pulang, aku harus istirahat."

"Ayah pesankan taksi, ya?" saran Siwon. "Ayah harus menemani Eunha, Ayah harus tahu mengapa Eunha bisa jatuh dan terluka."

Kedua tangan Sowon mengepal. Padahal, Sowon sudah terus terang mengenai kondisinya saat ini. Tapi Park Siwon benar-benar lebih mempedulikan seseorang yang sudah jelas bisa ia tinggalkan terlebih dahulu, mengingat ada ibunya di dalam.

"Kenapa Ayah melakukan ini kepadaku?" tanya Sowon.

"Apa?"

"Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku? Keadaanku tidak sama seperti dulu lagi, aku—"

"Ayah pesankan taksi, Sowon. Mobil sedang diservis." potong Siwon. "Eunha lebih penting, bagaimana pun selama ini Eunha tidak pernah mendapat perhatian dari Ayah."

Sowon memalingkan pandangannya.

"Mengertilah, lagipula kau terlihat baik-baik saja, naik taksi tidak akan membuatmu mati hari ini, kan?"

Sowon tersenyum kecut. "Terserah."

Siwon merogoh ponselnya, ia mulai mengotak-atik benda canggih itu hingga menemukan taksi yang bisa didatangkan dalam waktu yang cepat.

"Tunggu saja di bawah, taksinya sudah Ayah pesan," ujar Siwon pada Sowon yang sudah berlalu pergi.

Di saat Siwon bergegas masuk ke ruangan, Sowon berhenti di balik tembok dan menyandar di sana. Ia membuka jas putih kebanggaannya dan menahan rasa sakitnya yang timbul begitu saja. Sudah sakit tidak begitu diprioritaskan oleh Ayah Park, malah ditambah dengan rasa sakit fisik yang sedang dideritanya.

"Sowon ssi!"

"Bisa antar aku pulang? Dadaku sesak."

Seungcheol yang datang, lelaki itu menopang tubuh Sowon. Dia juga bersedia mengantar Sowon pulang, melihat kondisinya yang tidak memungkinkan pulang sendirian.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang