Bagian-8

278 50 22
                                    

— 𝙋𝙐𝙕𝙕𝙇𝙀 𝙋𝙄𝙀𝘾𝙀 —

"MENJAUH DARIKU!"

Tubuh Yerin gemetaran, ia berkeringat dingin begitu berhadapan dengan lelaki yang memojokkan dirinya pada salah satu sudut kelab malam. Teriakannya tidak seberapa dibanding dengan dentuman musik di sini, lagipula hampir semua orang di kelab sedang mabuk.

Jika bukan untuk memecahkan sebuah kasus, Yerin tidak ingin berada di tempat ini. Dia memang suka minum, tapi dia tahu di mana tempat yang baik untuk minum.

Lelaki yang berada di hadapannya saat ini adalah tujuannya. Kliennya terlibat dalam hubungan toxic, meminta agar lelaki yang pernah begitu mencintainya dihukum saja. Meskipun masih berstatus sebagai pacar, tetapi kasusnya sudah sampai pada tahap menyiksa, bahkan kliennya itu sempat melakukan aborsi.

"Cantiknya~" puji lelaki itu sembari membelai wajah Yerin. "Wajahmu seperti tidak asing."

Yerin menelan ludahnya dengan susah payah, matanya sudah berkaca-kaca sebab rasa takut yang memenuhi dirinya. Dia sudah tahu resiko menghadapi lelaki itu akan seperti apa, tapi bagaimana pun dia butuh bukti yang kuat agar saat di pengadilan nanti ia memenangkan kasusnya. Bukti itu pada ponsel Si Lelaki.

"Tapi, mengapa kau tidak bau alkohol?" tanya lelaki itu, sebutlah ia Kang Daniel. "Ayolah, minum sedikit dan nikmati malam ini. Hidup hanya satu kali, Nona."

Yerin menengadah begitu dagunya disentuh oleh Daniel, bibirnya gemetar dan rasa takut itu mulai menghilang begitu mengetahui bagaimana cara menghadapi lelaki ini. Senyum Yerin tiba-tiba saja mengembang, ia melingkarkan kedua tangannya di leher Daniel seperti menerima kedatangannya.

Saat itulah keadaan berbalik, Yerin menarik perlahan tubuh kekar Daniel hingga posisi mereka bertukar. Kini Yerin yang memojokkan Lelaki Kang, masih dengan menatap matanya.

"Berapa ronde yang kau bisa?" tanya Yerin. "Paling satu detik juga keluar, ya?"

Daniel tertawa dibuatnya. "Kau menantang-ku, Nona?"

Sebelah tangan Yerin turun dan beralih mencari di mana keberadaan ponsel Lelaki Kang. Sebab sentuhan di lehernya itu, Lelaki Kang tidak sadar kalau perempuan yang ia kagumi secara tiba-tiba ini sedang berusaha menjatuhkannya.

"Aku suka adrenalin, lakukan di luar ruangan, bagaimana?" tanya Yerin.

"Dengan senang hati, Nona." Daniel hendak menciumnya, tapi Yerin dengan cekatan menahan. "Omong-omong, siapa namamu?"

"Kita lanjutkan nanti, tiba-tiba saja seseorang menghubungiku," ucap Yerin yang dengan entengnya mengangkat ponsel Lelaki Kang. "Terima kasih, kau sangat membantu, Bodoh."

Lelaki Kang terjatuh lemas, ia muntah-muntah karena sudah terlalu banyak minum. Sudah jelas kesadarannya direnggut oleh beberapa botol minuman keras yang diminum olehnya. Beginilah cara Yerin bekerja, harus bersedia menghadapi banyak penjahat.

"Wow!"

Tubuh Yerin tersentak, saat berbalik ia dikejutkan oleh Yuju. Di tangan gadis itu sudah ada sebotol minuman, dia sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya yang super sehat di mata Ayah Park.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yerin.

Yuju mengangkat sebotol minuman di genggamannya. "Minum."

"Kau sudah gila, ya?"

"Tidak begitu, hanya sedikit stress," jawab Yuju. "Kau ingin minum bersamaku juga? Kita jarang minum, kan?"

"Park Yuju!" tandas Yerin tegas dan lugas. "Apa yang kau lakukan? Kau seorang atlet, namamu bisa rusak kalau ketahuan minum di tempat seperti ini!"

Yuju memutar malas bola matanya. "Apa salahnya? Aku ini manusia biasa, aku bisa melakukan apa yang dilakukan manusia pada umumnya. Bukan begitu, Eonnie?"

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang