Mansion's Obito
...Disebuah kamar dengan nuansa merah dan hitam, terdapat sebuah ranjang king size ditengah ruangan yang luas itu
Diatas ranjang terbaring sosok seorang pria yang bertelanjang dada. Pria itu, Obito, Obito tidak tidur ataupun hanya memejamkan mata, matanya terbuka, menatap keatas lelangitan ruangan itu yang sudah gelap gulita
Jam sudah menunjukan pukul 02:45 AM namun matanya tak mau terpejam, alih-alih merasa ngantuk, pikirannya tengah melanglang buana
Memori-memori kecil tentang tempat tidurnya yang pernah digunakan oleh Sakura, bayangan kecil dirinya yang dulu bercanda dan berbagi tawa dengan gadis merah muda itu
Obito tersenyum hambar saat memori terakhirnya adalah saat resepsi gadis pink itu dengan saudara nya
"Picik... Aku memang picik hahhhh kapan ini berakhir-" monolognya, kemudian Obito memperbaiki baring nya kearah kiri, matanya menatap tepat pada sebuah nakas disisi ranjang, terdapat figura yang berisi dirinya dan gadis pink itu saat kencan pertama mereka di london
Kemudian ia juga melihat satu figura lagi diatas nakas, figura yang lebih kecil namun isi orang dalam figur itu lebih banyak, tiga orang, dirinya, Kakashi dan... Rin Nohara
Wanita yang telah menghancurkan kehidupannya, kebahagiaan nya
Matanya memanas kala mengingat semua kejadian ini terjadi karena wanita yang dulu pernah singgah di hatinya, hatinya terasa terbakar saat dengan bodoh nya dia melupakan janjinya pada Sakura dan lebih memilih menolong wanita itu, yang ternyata itu semua hanyalah jebakan
Flashback on
Obito yang menunggui Rin siuman tampak gelisah, pasalnya ia ingat jika ini adalah hari nya, hari dimana ia akan mempersunting wanita yang dicintainya
Disaat Obito terlarut dalam lamunannya, gerakan tangan Rin membuyarkan lamunan Obito, saat Obito hendak memanggil dokter, Rin menahan pergelangan tangannya dan berucap lemah
"Jangan tinggalkan aku.." itu adalah kalimat pertama yang keluar setelah ia siuman dari koma nya
Obito hanya mengangguk kecil
"Aku hanya panggil dokter untuk memeriksamu-" ucap Obito kemudian ia memencet bel untuk memanggil dokterBeberapa saat kemudian dokter dan perawat berdatangan, mereka pun menjalankan tugasnya memeriksa pasien, setelah dirasa semua pemeriksaan selesai para perawat dan dokter itu pun keluar dari ruangan
Rin yang menangkap raut wajah Obito pun berucap lirih
"Obito-kun..." hanya terdengar gumaman 'Hn' sebagai balasan"Bisakah kau tidak pergi?-"
"...!?!..."
Obito mengernyit heran dengan mata yang menajam menatap wanita yang barusan menahannya
"Apa maksudmu? Kau tau kan ini hari pernikahanku dan Sakura?-" ujar Obito yang diangguki oleh Rin pelan
"Lalu?-" tanya Obito mengernyit
"Obito... Jangan nikahi dia... Menikahlah denganku-"
Dheg!!!
"Rin!-" bentak Obito namun si empunya nama tak menggubris
"Jika yang kau inginkan adalah tubuh dan vagina perawan, bukankah aku pun tak kalah hebat dari gadis kecil itu?-"
"...!!!..."
"RIN!!!-" lagi Obito membentaknya, namun kali ini bentakannya dapat membisukan wanita dihadapannya
"Apakah ini rencanamu, Rin?-" setelah sekian detik, Obito berucap dingin, sebuah pertanyaan yang menyayat hati sosok wanita itu
Dengan mata yang berusaha menahan tumpahan air dari pelupuk matanya, wanita itu mengangguk kecil
Obito berdiri dari duduknya, suaranya tercekat, lidah nya terasa kelu
"Gomene Obito... Tapi aku tak rela jika kau menikah dengan wanita lain-"
Dheg!!!
"...!..."
Rin menatap Obito tegas dengan mata yang terasa panas dan suara yang menahan senggukan akibat menahan tangis
"Jika kau melepaskan Sakura, aku akan memberikan apapun Obito, apapun itu milikku akan menjadi milikmu-"
Penuturan Rin seolah mendengung didalam kepala Obito, ia tak bisa mencerna semuanya, yang ia pikirkan hanya 'Apakah ini karma?' batin Obito dan terus-menerus mengulang kalimat itu
"Akan kuberikan cintaku, kuberikan kasihku, kuberikan hatiku, bahkan ragaku dan nyawaku milikmu Obito... Tapi kumohon... Hiks-" setelah sekian lama Rin menahan air mata itu untuk keluar, akhirnya air mata itupun keluar dengan derasnya
"Kumohon... Hiks... Kumohon jangan tinggalkan aku hiks hik jangan pergi dariku... Janga menjauh dariku... Yang kupunya hanya dirimu Obito... Hiks-"
Hening, tanpa sepatah kata Obito melenggang keluar kamar meninggalkan suara tangis Rin yang menggema seolah menyayat hati
Flashback off
Obito kembali tersdar dari lamunannya saat sesuatu dirasakannya diatas bantalnya
Saat Obito meraihnya, ahh ternyata itu adalah cd merah milik Sakura yang tertinggal disana, dulu saat ia dan Sakura masih bolak balik apartemen dan mansion
Obito bukan nya sengaja tidak mengembalikan nya pada sang pemilik, hanya saja ia belum sempat, jika pun sekarang ia berikan pasti akan ada pandangan aneh dari orang dan mungkin pandangan benci dari Sakura dan Shisui
Obito ingat cd itu ia taruh begitu saja diatas nakas dekat dengan figur mereka
Obito meremas cd itu kemudian menghirup nya dalam-dalam, meski samar ia bisa mencium bau sang pemilik cd itu
Seketika kejantanan nya terasa ereksi
"Ohhh shittt... Aku butuh pelampiasan-" ucap Obito, tanpa pikir panjang ia membuka celana nya hingga ia full naked, diraihnya kembali cd merah itu lalu dihirupnya aroma cd itu
Pelan tapi pasti lengan kekar nya menggosok dan mengurut batang kejantanan nya dengan sedikit menekan-nekat bagian atas nya, sembari otaknya memutar memori saat ia dan Sakura bercinta, bayangan akan vagina pink mulus Sakura yang tak berbulu dan akan berkedut saat ia merangsangnya dengan jilatan dan hisapan dilubang kenikmatan itu
"Ahhhhh Sakuraahhh akuhhh rinduhhh-" hingga menyambut pagi, kamar di mansion itu hanya terdengar suara lolongan serta desahan Obito yang terus-menerus memanggil nama Sakura sembari melakukan oral sex
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Fragile {Season 2}
Romance"Mulai sekarang aku tak ingin mempercayai apapun atau siapapun. Cukup rasa sakit ini menjadi bukti, bahwa aku tak pantas di cintai" 🌸🌸🌸 "Aku tau aku tak seperti mereka yang mengerti akan cinta, dalam hidupku, aku tak pernah merasakan cinta sebelu...