Jangan terlalu berharap pada sesama manusia, yang bisa kita andalkan hanyalah diri kita, keluarga? Sahabat? Mereka ada, tapi tak akan mengerti apa yang kita rasakan. Mereka hanya berusaha untuk mengerti
.
.
.Pukul 02:40 dini hari, acara makan malam itu akhirnya selesai, sungguh lelah hari ini bagi sepasang suami istri itu. Mereka melewati hari dengan berbagai emosi yang berkecamuk dalam batin, membuat raga terasa letih
Sakura merebahkan tubuhnya di ranjang, sehabis membersihkan diri, ia langsung berbaring tanpa mengenakan pakaian terlebih dahulu, ditubuhnya hanya terbelit bathrobe dengan setengah dada yang terbuka menampilkan dua buah payudara nya yang menggiurkan
Srashhh
Suara air didalam kamar mandi, suara shower itu mengalihkan atensi Sakura yang awalnya menatap lelangitan kini menatap pintu kamar mandi yang tertutup
Segelintir ingatan tentang acara makan malam tadi, lebih tepatnya percakapan nya dengan Obito tadi. Sungguh Sakura tak menyangka akan ada kejadian demikian, namun sekecewa apapun ia, Sakura tak bisa menyalahkan Obito... Lalu ia harus salahkan siapa? Rin kah? Takdir kah? Perjodohan ini kah? Entah lah... Sakura pun bingung
Cekleck
Suara pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan sosok tegap yang baru saja keluar dari area kamar mandi, dengan handuk yang meliliti pinggang tanpa busana lain, rambut basah dan wajah yang setengah basah, harum dari sabun beraroma woody itu pun menguar keseluruh ruangan, memanjakan indra penciuman Sakura
Sakura tersenyum lembut melihat pemandangan itu, entah lah, rasa gelisah yang tadi ia rasakan seketika sirna hanya dengan melihat suaminya, malaikatnya, penyelamatnya
"Kemarilah anata~ aku akan mengeringkan rambutmu-" ujar Sakura sembari ia menepuk-nepuk kasur disisi nya
Shisui yang melihat keadaan Sakura yang, ekhem. Menggoda iman itu tak ingin menolak, ia langsung melangkahkan kaki jenjang nya dengan tegas kearah ranjang
Tatapan matanya menyiratkan gairah yang langsung tertangkap oleh Sakura, Sakura pun tersenyum manis, ia semakin menurunkan belahan bathrobe nya hingga ikat bathrobe nya pun terlepas, menampilkan tubuh bagian depan Sakura yang sexy
Shisui kini berdiri didepan sang istri, dengan nafas yang memburu. Seketika ia teringat celaan Itachi tadi, membuatnya tersenyum miris
"Aku memang pedofil-" gumam Shisui namun masih terdengar oleh Sakura
"Yahh kau memang pedofil anata... Kau menikahi gadis berusia 23 tahun ini-" balas Sakura dengan nada manja
Gerak bibir Sakura tak pernah lepas dari netra hitam Shisui
Dengan satu tarikan di pinggang ramping Sakura, Shisui pun menempelkan kedua bibir mereka
"Ahmmmppphhh hmmphh-
Desah Sakura, itu bukan kecupan, bukan pula ciuman, itu adalah lumatan yang dipenuhi nafsu
"Hmmphhh-
Sakura merasa permainan Shisui semakin kasar, membuatnya sedikit tak nyaman. Lengannya pun menepuk bahu Shisui untuk memberikan kode jika ia tak sanggup
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Fragile {Season 2}
Romansa"Mulai sekarang aku tak ingin mempercayai apapun atau siapapun. Cukup rasa sakit ini menjadi bukti, bahwa aku tak pantas di cintai" 🌸🌸🌸 "Aku tau aku tak seperti mereka yang mengerti akan cinta, dalam hidupku, aku tak pernah merasakan cinta sebelu...