06

257 29 5
                                    

Suara berdebum musik DJ memenuhi suatu gedung, di sebuah ruangan VVIP terdapat dua sosok pria dewasa yang tengah menyesap anggur

Obito dan Kakashi adalah pelakunya, mereka hanya menyesap gelas anggur, meneguk isinya sedikit demi sedikit, menikmati alkohol itu dengan rasa yang memabukan, rasa yang menggairahkan, rasa yang dulu Obito rasakan saat bersama dengan bunga Sakura nya

Bibirnya tersenyum tipis saat memori itu menggelayut didalam otaknya, berputar-putar seperti kaset rusak, ia tertawa, kemudian melamun kemudian tertawa lagi, jika dilihat oleh orang lain, ia seperti pasien RSJ

Kakashi yang melihat kelakuan sahabat nya itu hanya menggeleng lemah, jujur setelah mendengar cerita bodoh sahabatnya itu dia cukup merasa prihatin juga marah pada kedua sahabatnya yang mempermainkan murid kesayangan nya

Marah pada Obito karena ia seperti mengabaikan tanggung jawabnya dan mementingkan ego nya, marah pada Rin yang bersikap seolah dia adalah satu-satunya korban lemah

"Bung... Berhentilah minum! Kau sudah mabuk!-" ujar Kakashi memperingati

Namun peringatan dari sang kawan tak di gubris oleh Obito, ia bahkan sekarang menenggak alkohol itu langsung dari botolnya

"Bukankah aku ini pria keparat Kakashi? Aku jelas sudah berucap melepas Sakura-ku, tapi nyatanya hatiku belum bisa menerima keadaan, saat kedua mataku melihat mereka, bermesraan bahkan bercumbu... Ahhh Kakashi, dulu bibir itu hanya milikku, sekarang bi-

"Hentikan bajingan!!! Kau menjijikan! Apa kau hanya memiliki rasa pada tubuhnya saja, bagaimana dengan hatinya?-" potong Kakashi yang merasa jijik atas ucapan Obito yang melantur kemana-mana

Obito terkekeh mendengar komentar sahabat nya itu

"Kakashi... Pernahkah kau merasa hampa disini?-" tanya Obito sembari menepuk pelan letak hati nya

"...???..."

"Sosok yang selama ini mengisi kekosongan disini... Kini berada dipelukan saudaramu... Pernahkah kau merasakan itu? Tidak? Tentu saja! Saat dulu aku mencintai Rin wanita itu malah mencintaimu! Saat aku sudah menaruh rasa dan focus utamaku hanya pada Sakura-ku, wanita jalang itu datang menggodaku dan membuat keributan dengan menabrakan dirinya pada truk... Dengan alasan tabrak lari, dia membuat barangku di curi, dia membuat aku di keroyok oleh musuh-musuhku, dan dia!!! YANG MEMBUAT SAKURAKU MENIKAHI ADIKKU SAUDARAKU SENDIRI! DIA! DIA! YANG KU ANGGAP SAHABAT SELAMA INI ADALAH SEORANG KEPARAT! WANITA JALANG! LINTAH DARAT! PARASIT SIALAAAANNN!!!" Obito terengah-engah setelahnya ia menunduk menangkup wajahnya dengan kedua tangan nya, air mata nya merembes keluar dari sela-sela jarinya, Kakashi menatap iba pada Obito

"Itu bukan sepenuhnya salah Rin, Obito! Kau pun salah karena tak bisa memprioritaskan wanita mu, meski tujuanmu hanya untuk menolong wanita itu-" balas Kakashi tanpa emosi, tanpa ekspresi

Obito mengangguk setelah mendengar ucapan Kakashi

"Ya... Aku memang bajingan-" ucap nya mengangkat wajahnya yang memerah akibat menangis dengan mata dan hidung yang ikut memerah juga

"Kau ikut aku pulang, kau tak bisa pulang sendiri. Hanya akan membuat nyawamu melayang-" ucap Kakashi sembari beranjak dari duduknya dan menyeret Obito yang setengah sadar dari mabuknya itu keluar dari bar itu

•••

Di sebuah kamar dengan nuansa kelasik, terdapat sepasang insan yang tengah mengobrol ringan ditemani secangkir teh hangat, mereka duduk lesehan di karpet yang digelar Shisui didekat pintu balkon kamar itu, dan Sakura yang membawa teh dan cookies hangat untuk teman mengobrol mereka

"Anata~ apa kau masih sibuk?-" tanya Sakura

"...?..."

"Tidak bisakah kita kosongkan jadwal kita untuk bulan madu?-" pertanyaan Sakura sontak menghentikan acara mengunyah Shisui

Shisui ingat jika mereka berdua selama satu bulan menikah, belum pernah honeymoon, apalagi berhubungan suami istri yang sesungguhnya, hanya peluk dan cium yang mereka lakukan

Sebuah rekor bagi seorang pria normal seperti Shisui yang melewati malam nya tanpa melepas hasratnya, bukannya ia tidak tergoda, hanya saja ia selalu menahan keinginan untuk menyentuh istrinya itu, ia ingin melakukannya disaat yang tepat

Lama keheningan itu membuat Sakura mengernyit heran

"Anata?-" panggilan Sakura membuyarkan segala pola pikir Shisui

"Aku akan kosongkan jadwalku mulai besok hingga sebulan kedepan, hmm bagaimana jika kita honeymoon di prancis? sepertinya akan cocok, bagaimana hm?-" pernyataan Shisui sontak saja membuat Sakura terenyuh, ia begitu bersyukur mendapatkan suami seperhatian Shisui, padahal ia bisa menunggu jikalau Shisui punya pekerjaan sebulan kedepan, namun apa yang Shisui ucapkan diluar ekspektasi nya

Brukkk

Sakura segera saja menubruk tubuh kekar Shisui, dalam dekapannya ia bergumam 'arigatou' terus menerus di telinga sang suami

"Hey sayang, mungkin kita bisa berlibur lebih lama jika kau mau, bagaimana jika keliling prancis?-" ucap Shisui dan membuat mata emerald itu menatapnya antusias namun tersirat keraguan pula

"Bagai... Bagaimana dengan perusahaan?-" tanya Sakura ragu-ragu

"Perusahaan? Tenang saja, aku akan menugaskan seseorang sampai kita kembali dari honeymoon hm?-" Sakura kembali berlabuh kedalam pelukan Shisui

"Aishiteru... Anata~" ucap Sakura yang membuat Shisui tertegun

"..."

"...?..."

"Ya sayang... Aku juga menyayangimu-"

"...???..."





Mohon tinggal kan jejak setelah membaca

Love Is Fragile {Season 2} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang