25

364 36 1
                                        

Burung berkicau riang, suara indah di pagi hari, mentari menelisik dari ufuk timur

Pagi cerah yang indah, sepasang kekasih yang indah... Yah.. Semua indah dalam pandangan mata semua orang, terkecuali

Sorot mata yang redup dan tampak pedih itu menatap sepasang sejoil yang tengah menikmati sarapan bersama mereka

Trak

Suara garpu dan sendok yang berbenturan dengan meja kayu kuno itu, memicu atensi orang-orang yang sedang menikmati sarapan mereka

Semua mata menatap si pelaku suara itu dengan seksama

"Ada... Yang ingin aku katakan-" semua terdiam, bahkan sang kesepuhan keluarga, sang kepala keluarga terdahulu, Uchiha Madara pun tak bersuara

"Pertama-tama aku ingin meminta maaf atas kekacauan yang terjadi kemarin malam, itu semua salahku-"

"....."

Semua masih mendengarkan, sampai sosok itu berdiri dan membungkuk didepan sepasang suami istri itu

"Shisui-Sakura! Maafkan kakak yang membuat masalah untuk kalian" sontak semua orang berdiri dan menatap tak percaya pada sosok itu

"Angkat kepalamu Obito! Bukan salahmu! Ini semua salah jalang itu-" ucapan seorang pria paruh baya-Fugaku Uchiha

Ia membantu Obito kembali tegak berdiri, semua mata kini melirik sepasang suami istri itu

Shisui bangkit dari duduknya, Sakura pun ikut bangkit, disusul oleh sang sesepuh keluarga, Uchiha Madara pun bangkit dari tempatnya

Semua orang disana berdiri mengikuti sang kepala keluarga, dengan hati waswas mereka menatap langkah demi langkah Madara yang menuju Obito

Sorot mata tajam nan menusuk, wajah dingin nan datar, sebuah tongkat yang selalu pria tua itu bawa kemana-mana untuk membantunya berjalan itu ia letakan begitu saja disisi meja makan

Satu

Dua

Tiga

Madara berhenti tepat tiga langkah didepan sang cucu tertuanya, ia menatap wajah sang cucu yang menyiratkan penyesalan, kepedihan, emosi kemarahan, kesedihan dan lain-lain

Semua emosi yang bercampur menjadi satu itu dapat Madara lihat dari sepasang onyx sang cucu yang meredup

"Aku dan Hashirama sudah memutuskan-"

"....."

"....."

"....."

Semua menunggu, semua membisu, semua tampak waswas, semua merasakan tegang

"Sudah kami sepakati atas keputusan ini-"

Ghelk

Banyak yang menelan ludah dengan kasar, berkeringat dingin dan merasa tertekan, aura dari sang kesepuhan keluarga ini begitu pekat

"Obito-"

"....."

"Aku-"

"....."

"Aku minta maaf atas semuanya-"

Dheg !

"...!!!..."

Semua sontak tertegun mendengar pengucapan itu, kata maaf? Dari seorang kesepuhan keluarga, kepala keluarga? Ini benar-benar moment langka

Obito membatu, tanpa sadar wajahnya akhirnya melunak, menunjukkan emosi nya yang sebenarnya

Love Is Fragile {Season 2} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang